Era Sosial Media Membuat Orang Mudah Menghina Orang Yang Sudah Meninggal, Padahal Islam Melarangnya.

Era Sosial Media Membuat Orang Mudah Menghina Orang Yang Sudah Meninggal, Padahal Islam Melarangnya.

Tulisan ini sudah sejak lama terpikirkan dan selalu belum tertulis karena banyak challenge hehe. Baiklah karena job masih sepi maka energi menulis artikel organik sedikit terkumpulkan. Era sosial media membuat aku berpikir "wah seperti apa ya laman facebook ku nanti ? Apa ya komen orang terhadap ku?" 

Terkadang aku yakin sih orang-orang cenderung memberikan komen positif terhadap orang yang sudah berpulang, namun beberapa waktu lalu akus edikit ragu. Sejak ada musibah gempa Palu dan disusul bencana tsunami Banten rasanya mencaci maki orang yang sudah meninggal makin menjadi. Masih ingatkan ya ada seorang yang membela pilihannya dan rela apapun yang terjadi meski gempa maka dia akan memilihnya ? Coba cek beranda facebooknya, mungkin hanya sedikit do'a disana sisanya ? Hinaan belaka dan mirisnya hinaan itu terpaksa dilontarkan sesama saudara kita hanya karena beda pilihan presiden saja.



Lalu beberapa waktu lalu istri seorang vokalis band Indonesia juga menjadi korban tsunami, sebagian orang mendo'akannya dan banyak yang menghujat seolah membenarkan kematiannya karena yang bersangkutan berpakaian seksi dan bla-bla-bla lainnya. Seorang komedian Aa Jimmy juga tak lepas dari hinaan setelah beliau meninggal ada saja yang menghinakan dengan bahasanya masing-masing.

Sedih..miris itu yang aku rasakan. Sebegitu lupakah kita bahwa kematian itu sangat dekat dengan kita ? Atau tak terlintaskah kalian bila yang dihina itu adlaah seseorang yang kalian kenal ? Sebenarnya kKetika seseorang sudah berpulang, apa sih yang harus kita lakukan ? Bila kita melihatnya maka kewajiban kita mengurus jenazahnya sampai ke liang lahat bila tak melihatnya maka do'akan dan jadikan pelajaran menuju kematian.

Menghina mayat sama saja melukai perasaan keluarga almarhum/almarhumah sementara itu islam tak pernah mencontohkannya dengan demikian bahkan satu kisah dari ‘Aisyah radhiallaahu ‘anha, dia berkata: Nabi Shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kalian mencela dari orang-orang yang sudah mati, karena mereka itu sudah sampai kepada apa yang telah mereka lakukan" (HR. Bukhari), bahkan dalam suatu kisah Rasulullah SAW bersabda :“Janganlah kalian mencela ayahnya karena mencela orang yang sudah mati, akan menyakiti orang yang masih hidup (keluarganya)".

Jadi sebaiknya kita bisa menahan lisan atau komentar yang negatif terhadap orang yang sudah berpulang, jangan biarkan egomu menguasai dirimu. Komentar demikian sesungguhnya sama dengan ucapan yang menyakiti, terkadang aku berpikir orang menganggap sah saja menuliskan komentar karena merasa tak ada beban lawan bicara. Dan bila kalian tak suka kepada almarhum jangan sampai menjelekkan bahkan yang memandikan mayit pun harus bisa menguasasi dirinya untuk tidak bercerita tentang apapun kondisi tubuh si mayyit.

Kematian adalah kepastian yang kita tak pernah tahu kapan waktunya, kematian adalah kebenaran yang tak satu orangpun bisa menghindarinya, karena itu berusaha dan berniatlah untuk terus menjadi orang baik.

 







0 Komentar

Komen ya biar aku tahu kamu mampir