Lebaran Idul Fitri Teristimewa 1440 H

Lebaran Idul Fitri Teristimewa 1440 H

Assalamu'alaikum,

Wah enggak kerasa lama juga blog Ulihape.com enggak update cerita hehe, keasyikan libur jadi semua tugas rutin diliburkan. Mohon maaf lahir dan batin ya gaes, inshaallah kalian tak pernah membuatku untuk mendendam dan untungnya jadi orang Batak menurutku adalah mudah memaafkan, inshaallah.

Lebaran tahun 2019 mungkin adalah lebaran teristimewa dalam hidupku sejak menikah, karena beberapa impianku untuk mengajak anak-anak dan suami melihat beberapa kota langsung terijabah pada lebaran kali ini. Entah doa'ku yang diijabah atau keinginan suami dan anak-anak yang dipermudah hehe, yang pasti semua sudah terlaksana.

Pantai Sibolga
Pantai Kalangan - Sibolga


Seperti tahun-tahun sebelumnya kami memang mudik ke Palembang, dan biasanya suka bingung kalau sudah di Palembang karena memang bukan kota masa kecilku sehingga tak ada teman dan kenangan untuk ditelusuri. Palembang juga bukan kota kedua orang tua ku, hanya saja kami begitu mencintai Palembang karena banyak memberi kemudahan bagi jalainan silaturahim kami dengan kedua orang tua kami. Pembedanya tahun ini karena adik bungsuku beli mobil dan berhubung tiket pesawat mahal maka kami memutuskan untuk mudik via darat. Alhamdulillahnya berbarengan sudah beroperasionalnya Tol Trans Sumatera sehingga perjalanan menuju Palembang cukup singkat dan kami sudah tiba sebelum adzan maghrib berkumandang.


Dua hari kami sudah berada di Palembang, aku pun mulai membersihkan rumah menyambut lebaran. Namun sesudah sahur mamak tiba-tiba mengajak kami untuk mudik ke kampung halaman mamak dan papa yaitu Natal dan Sibolga. Jelas aku bahagia karena sudah sejak lama aku ingin mengajak keluarga kecilku untuk mengenal kota kelahiran mamak, papa dan tentunya kota kelahiranku juga. Tak disangka tanpa perencanaan akhirnya perjalanan mudik ke kampung halaman mamak dan papa bisa terlaksana.

Pantai Natal - Madina
Pantai Barat - Natal


Menempuh 24 Jam perjalanan akhirnya kami tiba di Natal, sebuah kota di ujung Tapanuli Selatan - Sumatera Utara. Natal begitu namanya, kedua anakku langsung teriak "horeee..kita akan ke salju", yup mereka tahunya Natal itu adalah salju dan cukup susah menjelaskan bahwa Natal hanya sebuah nama kota, "apa itu kota?" arrrggg... Well akhirnya aku bisa bercerita ke suami kalau dulu papa bertemu mamak dikampung ini. Jodoh itu memang rahasia sang maha pencipta ada yang datang sendiri atau seperti papa menjemput jodoh ke pesisir pantai lainnya hehe.

Saksi Bisu pertemuan mamak dan papa
Rumah masa kecil Mamak


Setibanya di Natal sudah jam 4 sore, kami menyempatkan bermain ke pantai sebelum berbuka puasa. Lalu keesokan harinya kami melakukan ziarah kubur ke semua keluarga besar. Lalu sore menuju waktu berbuka kami mengunjungi saudara mamak di Batahan. Esok harinya kami melanjutkan perjalanan menuju kota kelahiran Papa Sibolga. Sama seperti Natal, Sibolga juga daerah ditepi pantai. Suasana takbiran malam itu sungguh membuat bahagia, tak pernah ada dalam mimpi karena aku hanya berharap membawa suami dan anak-anak. NAmun Allah memberikan jauh dari ekspektasiku.

Jam Gadang - Bukittinggi
Jam Gadang - BukitTinggi


Hari lebaran pun tiba, selepasnya kami melakukan ziarah kubur untuk keluarga besar papa. Akhirnya aku mengunjungi makam nenekku, sebuah angan mengenalkan suami dan anak-anak yang tak pernah sampai namun aku berbisik "uci, aku disini bersama suami dan kedua anakku". Tak berlama-lama kamipun melanjutkan perjalanan menuju pulang ke Palembang, mampir ke Padangsidimpuan, ke Panyabungan kota kelahiranku dan akhirnya kami bermalam di Bukittinggi.

Sampai jumpa lagi
Time to say goodbye


Alhamdulillah perjalanan lebaran kali ini adalah teristimewa, tak ada baju baru namun semua suasananya sangat istimewa. Sebuah ide berlanjut bagaimana kalau tahun depan kita keliling jawa ? Haha, i hope so mak!



0 Komentar

Komen ya biar aku tahu kamu mampir