Toko Buku Dari Sekedar Membaca, Membeli Buku Sampai Tempat Nongkrong

Toko Buku Dari Sekedar Membaca, Membeli Buku Sampai Tempat Nongkrong

Dulu sewaktu aku kecil papa sering mengajak kami anak-anaknya untuk ke toko buku, begitu masuk toko buku kami udah tahu mau beli buku apa dan rak yang mau dituju. Sebagai anak-anak tentu yang kami incar adalah buku serial komik. Rutinitas ke toko buku kerap kami lakukan disaat weekend, bicara toko buku di masa lampau ya memang toko yang isinya berjualan buku. 

Toko Buku
TOKO BUKU


Masih ingat banget saat papa juga menjarkan kami berbisinis lewat buku komik yang sudah kami beli, alhasil setiap sore ada saja teman yang bermain ke rumah untuk membaca komik. Baca ditempat boleh, dibawa pulang juga boleh dan tentu saja tarif sewa nya berbeda. Dengan adanya bisnis kecil-kecilan ini maka kunjungan ke toko buku juga makin sering, berada di toko buku bukan lagi sekedar mencari buku yang diinginkan melainkan mencari buku yang diminati teman-teman juga. Sayang bisnis sewa buku bacaan ini enggak berlangsung lama, hal ini dikarenakan papa harus berpindah tugas (lagi) dan setelahnya kamipun beranjak remaja dimana bacaannya seputar majalah remaja which is cukup berlangganan saja maka kami bisa membaca majalah kesukaan kami.

TOKO BUKU ZAMAN NOW

Cerita masa kecilku diatas bisa divisualisasikan bahwa toko buku isinya ya buku saja tanpa ada hal lain. Namun saat ini berada di toko buku, kita semakin disuguhkan banyak hal, enggak beli buku masuk toko buku juga bisa, lah kok ? Iya karena sekarang toko buku konsepnya rata-rata punya cafe di dalamnya, jadi kalau sekedar mau menunggu sambil ngopi bisa banget loh di toko buku hehe. Beberapa toko buku kerap kami singgahi hanya sekedar bertanya ada event anak apa ya minggu ini ? Kadang ada kegiatan menggambar, ada kegiatan story telling dan karena kegiatan itu kita mengunjungi toko buku.
Bahkan beberapa toko buku besar juga menjual segala macam perlengkapan sekolah, display toko buku saat ini sudah mirip mini plaza which is kalian bisa dapatkan banyak hal di sana bukan sekedar membeli buku. Kalau aku sih melihat dari konsep bisnis its ok, karena memang ada orang yang hanya ingin membaca di tempat sambil bersantai.

Dan banyak aneka pernak-pernik lucu juga di toko buku dan biasanya aku betah banget melihat segala pernak-pernik yang dijual di toko buku, untunglah sudah bukan anak sekolahan lagi, kalau enggak ? dijamin aku bakalan kalap membelinya hehe. Beberapa toko buku bahkan memiliki kids zone, jadi si toddler bisa asyik bermain sembari menunggu kakak or parents nya belanja buku. 

Buat aku pribadi keberadaan toko buku zaman now adalah sebuah usaha untuk tetap bertahan ada. Dengan konsep seperti ini orang semakin punya banyak pilihan ke toko buku, karena aku ingat betul dulu papa harus duduk berjam-jam  di dalam mobil sembari menunggu kami membaca dan membeli buku. Andai zaman bisa diputar mungkin papa akan senang sambil duduk di cafe zone menikmati minuman kesukaannya sembari membaca koran.

Namun ditengah maraknya konsep toko buku kekinian, bukan jaminan juga untuk membuat orang tertarik datang, buat sebagian orang membaca adalah sebuah kesenangan yang ingin dinikmati dalam keadaan sepi dan konsep toko buku sekarang justru membuat tak nyaman. Orang-orang seperti ini pasti akan lebih memilih perpustakaan sebagai tempat membaca daripada berlama-lama di dalam toko buku yang cukup banyak kegiatannya. Belum lagi kalau ada event di toko buku, semula ingin masuk beli buku mendadak memilih keluar karena melihat keramaian hehe.

Pro kontra itu biasa, yang terpenting kalian tahu menyikapinya, bila enggak suka konsep toko buku zaman now maka bisa beralih ke toko buku online. Toko buku online juga membuat kita menjadi lebih mudah belanja buku dan bahkan kadang harga lebih miring dibanding toko buku biasa. 

Ok guys! itu dulu pembahasan kali ini di ulihape.com kalau kamu punya pengalaman mengasyikkan di toko buku boleh banget share di kolom komentar ya, thank you