Mendadak Hijrah ? Sebuah Perubahan yang Tak Menyenangkan

Mendadak Hijrah ? Sebuah Perubahan yang Tak Menyenangkan

Kita pasti ingat masa kecil kita seperti apa, bahkan aku punya banyak rahasia yang sampai hari ini tak pernah ku ceritakan kepada kedua orangtua ku. Dulu akupun anak kecil namun siklus kehidupan membawa aku kepada perubahan, kini aku adalah orang tua dan aku sudah bisa melihat beberapa persoalan masa lalu ku.

Kini aku paham bagaimana rasanya ketika kata tidak didengar, kini aku paham betapa khawatirnya ketika anak sakit, untungnya aku perempuan jadi aku paham kenapa seorang Ibu amat terluka bila anaknya tak sesuai harapanya.

blog ulihape
ulihape.com
Akhir-akhir ini banyak banget teman-teman yang berhijrah, hijrah zaman ini sudah terlihat dari cara berpakaian dan ucapan. Ketika seorang perempuan mengenakan gamis dengan jilbab lebar dan ucapan nan islami maka inshaallah itulah kategori hijrah zaman now (aku enggak bahas pria karena tak bisa melihat sudut pandang seorang pria).

Dan beberapa kali aku membaca status teman yang berhijrah tadi, mashaallah menjelma menjadi wanita yang sangat santun dan bijkasana. Setiap hari mengingat betapa Allah yang Maha Besar, setiap hari menyampaikan qadarullah (benar ga nulisnya?) tapi masih selalu menyisakan tanya kenapa begini begitu, bukankah semua sudah diyakini sudah sebagai ketentuan Allah ?

Lalu ada yang lucu, dari beberapa teman yang mendadak hijrah ini, aku tahu benar kelakuannya sebelum hijrah dan sedikit banyak mirip dengan yang dikomentarinya. Aku paham bahwa dulu dia tak tahu itu salah, lantas ketika dia sudah tahu apakah layak dia menghakimi? 

Mungkin benar saat ini sudah dibekali dengan keimanan yang sangat baik, namun bolehkah menengok ke belakang ? Apa yang dirasakan dulu saat melakukan dosa itu ? Mungkin dengan beristighfar karena pernah melakukan hal yang sama jauh lebih baik dibanding langsung memberi dalil-dalil yang tak bisa mudah dipahami orang yang sedang dalam perbuatan salah. Hijrah dengan mengenang masa lalu menurutku akan menjadikan seseorang bisa menerima perbedaan, karena dirinya sendiri juga berbeda dari saat ini.

Hijrah itu baik, bahkan semua menginginkannya, tapi jangan lantas mengelompokkan diri dan lupa pada masa lalu, masa lalu lah yang menciptakan siapa diri kita sekarang, dan tanpa masa lalu tak akan ada rasa bersalah dan melangkah menjadi lebih baik. Benar saat ini sudah hijrah lantas jangan pula ketika mendapati anak melakukan hal lain diluar kajian kita meradang. Ingatlah dulu sebelum hijrah pernahkah berbuat demikian ? Kalau ya maka perbaiki dengan cara yang tepat, kalau tidak berarti Allah meminta kita naik kelas lagi. 

Jadi plis jadikan hijrah itu sebuah perubahan yang membuat semua pihak nyaman . . .