Bullying Bisa Dihentikan Bila Kita Peduli

Bullying Bisa Dihentikan Bila Kita Peduli

Bullying ? Istilah ini begitu familar terdengar 5 tahun terakhir, istilahnya saja yang ngetrend tapi perilaku bullying itu sendiri menurutku ada sejak lama, bahkan bisa jadi dulu kita adalah pelaku bullying?



Suatu masa ada seorang teman yang sungguh bijak membuat status tentang stop bullying, aku setuju sama isinya dan lalu ada pula yang mengirimkan pesan pada ku dengan isi "ish..aku jijik baca statusnya, dia itu dulu pelaku bullying". Dulu aku diojok-ojok sampai muntah-muntah hanya karena masalah cowok". Ehm.. dulu memang kami tak mengenal kata bullying tapi? perbuatannya sama dengan definisi bullying.

Bullying adalah perbuatan yang tidak menyenangkan baik bentuknya kekerasan ataupun verbal. Bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, akhir-akhir ini tindakan bullying hanya terkabar di sekolah saja, padahal bullying bisa dialami di lingkungan kerja, rumah tangga bahkan di sosial media.

Bullying bisa terjadi karena korban membuka peluang bagi pelaku bullying, ini adalah hasil pengamatanku selama ini. Siapa saja punya kesempatan untuk menjadi korban bullying bila kita membuka peluang itu. Bahkan tak jarang saat bercanda sebenarnya kita sedang melakukan tindakan bullying ya kan?

Aku sejak kecil memang selalu tampil peduli dan vokal, karenanya bila melihat ketakadilan aku akan bersuara. Hal ini memang sudha ada didalam diriku sejak kecil, aku ingat betul ketika mamak marah kepada abangku maka aku maju membela abangku dan mengambil alih hukumannya. Ketika adikku dihukum atas kesalahannya aku maju juga membelanya meski karena itu aku harus dihukum tak diberi jajan.

Karena aku peduli maka bisa aku pastikan aku selalu bisa menghalangi, mengalihkan pelaku bullying. Sewaktu menonton Gundala kemarin satu quote yang aku suka adalah :

"Enggak ada gunanya hidup kalau cuman peduli pada diri sendiri"
Dan menurut pengalamanku selama ini ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghentikan tindakan bullying.

Peduli, ini adalah hal terbaik untuk memberhentikan tindakan bully. Begitu melihat hal kecil langsung bertindak jangan sampai terlambat dan menganggap nanti-nanti saja.

Bersandiwara, Contoh lain adalah ketika orang tua berantem, aku sih pernah mengalaminya dan dari 6 bersaudara hanya aku yang berani maju kedepan untuk mengalihkan kedua orang tua ku, bahkan aku sampai acting supaya mereka enggak jadi berantem. Sandiwara juga bisa kita lakukan untuk mengalihkan pelaku bullying.

Stop judging, ini juga bisa jadi awal kita melakukan bully pada orang lain. Biarkan orang memasang status apapun, biarkan orang menjalankan keputusannya, kita enggak perlu repot membuat penilaian karena dari penilaian kita bisa jadi ada yang ambil celah untuk membully seseorang. Mungkin kita bukan pelaku bullying tapi kita adalah pencetusnya.

Gunakan Kekuatanmu, banyak orang yang bisa bertindak namun ragu karena merasa tak mampu. Jadi saranku gunakan segala kekuatanmu untuk membantu korban bullying. Bila kau melihat orang yang dipukul di tengah jalan mungkin bisa bantu dengan mencari bantuan atau bila punya jurus kungfu langsung bantu si korban.

Perhatikan Perubahan Sikap, ini tak lepas dari sikap peduli biasanya, kalau peduli kita peka terhadap perubahan seseorang dan ini bisa menolong para korban bullting. Korban bullying rata-rata mempunyai rasa takut untuk bercerita meski kepada keluarga terdekat. Bila kita perhatian dan bisa menanyakan perubahan sikap ini maka sedikit banyak akan membantu para korban.

Dengan lima hal diatas aku beberapa kali berhasil mencegah bullying. Bahkan anakku pernah aku tanya mengapa dia lebih menjadi pemarah? Jawabannya karena dia kesal diejek temannya, sebagai orang tua jangan menyepelekan ya mom's karena bisa jadi ini adalah awal bullying terjadi. Tindakanku adalah bertanya ke guru mengapa bisa terjadi saling ejek? Lalu aku sengaja datang ke sekolah mengamati tindakan anak yang mengejek anakku dan aku sampai pada kesimpulan bahwa aku harus berbicara denga anak tersebut dan alhamdulillah hingga kini tak ada saling ejek lagi.

Ajarkan anak untuk percaya diri, ajarkan anak untuk berani bercerita dan selalu berikan keyakinan bahwa kita akan ada selalu disampingnya. Semoga kita bukan korban bullying maupun pelaku bullying aamiin.