Keahlian Tanpa Relasi Itu Berat

Keahlian Tanpa Relasi Itu Berat

Sering banget ketika kita sudah ada di lingkungan kerja berucap "yang penting sih yang pengalaman, punya keahlian dan mengerti". Sayangnya belum lagi melangkah ke arah tersebut ternyata ada yang disebut seleksi administrasi.

Keahlian Tanpa Relasi Mungkinkah?
Keahlian VS Relasi


Seleksi administrasi entah mengapa selalu dilakukan di awal, dan inilah kelemahan yang ada di negara kita. Keahlian tanpa pengakuan di atas kertas menjadi tak berarti apa-apa. Seleksi administrasi pada akhirnya hanya mempertemukan kita dengan orang-orang rajin yang (mungkin) hanya dengan sedikit keahlian.

Aku pribadi mugkin salah satu dari orang yang beruntung, secara administrasi aku sangat disupport tapi kalau bicara keahlian bisa jadi aku ini termasuk rata-rata saja. Ketika keahlian sangat biasanya saja namun kalian bisa eksis maka pasti ada faktor X nya. 

Jadi ingat kisah di masa sekolah dulu, aku cukup dikenal karena Papaku, kalau soal kepintaran yah ada yang lebih pintar tapi masalah dikenal guru mungkin aku juaranya. Hal ini tentu menguntungkan diriku, ada banyak kesempatan yang diberikan sekolah kepada ku, sementara si murid pintar yang kondisinya tak dekat dengan guru sering terabaikan.
Begitu masuk dunia kerja, ternyata nama besar kampus juga bukan satu-satunya faktor X yang membuat kita diterima di sebuah perusahaan. Buktinya dalam sebuah perusahaan ada banyak alumni kampus, namun dalam kelanjutannya yang cepat naik jabatan biasanya mereka yang punya banyak gelar dan ini tentu dianggap punya banyak keahlian juga, namun ada juga kolega yang gak ahli tapi bisa beruntung karena memiliki relasi di dalamnya, pernah ngalamin?

Saat melihat situasi begitu, terkadang orang yang memang tak punya keahlian bisa berdalih "percuma juga gue kalau bisa, wong belum tentu naik jabatan". Keahlian dan Relasi menurutku masih punya korelasi yang sangat positif makanya menurutku keahlian saja gak cukup, kalian harus bisa menjalin relasi minimal kek penjilatlah atau bermuka dua demi sebuah jabatan hahah, sanggup?

Aku pribadi gak bisa bermuka dua, kalau suka aku katakan suka, jadi aku memang susah untuk membina relasi hanya demi kepentingan jabatan. Namun karenanya aku berusaha menggali banyak keahlian sehingga aku gak tergantung pada satu hal.

Keahlian yang banyak bisa juga mendatangkan rezeki tanpa harus ada relasi, namun ketika kalian punya relasi tanpa keahlian biasanya apa yang kalian capai gak akan awet. Begitu relasi kalian out maka nasibmu pun akan dihabisi. Karena selama ini keahlian yang kamu miliki gak terlihat, kamu bisa sampai pada posisi itu karena relasi. Padahal bisa jadi sih kamu memang punya keahlian namun karena tumpang tindih dengan relasi akhirnya kalah juga.

So kalian kalau ditanya pilih punya keahlian atau relasi? Aku sih pilih punya keahlian, relasi itu bisa kok kita dapatkan kalau keahlian kita diakui. Aku sampai sekarang kerja di sebuah perusahaan keluarga dan alhamdulillah sejak tahun 2008 sampai saat ini ada banyak kepentingan mereka untuk menjatuhkanku. 

Alhamdulillah masih bisa bertahan karena memang keahlian yang aku miliki belum ada yang nandinginya, aku mampu menyelesaikan laporan ontime, aku mampu menyelesaikan pekerjaan yang mepet deadline dan aku selalu bisa mengacuhkan hal-hal yang tak mengenakkan hati akhirnya situasi ini membuat orang-orang yang ingin menyingkirkanku gak berkutik.

Nah buat kalian yang merasa memiliki keahlian namun gak punya relasi, plis tetap asah keahlian kalian, lakukan yang terbaik dan jangan gampang goyah. Karena kalau memang keahlian itu hanya kamu yang miliki, maka tanpa relasipun kalian akan dipertahankan.



0 Komentar

Komen ya biar aku tahu kamu mampir