Pengalaman Ekskul dan Kepemimpinan, Adakah Korelasinya?

Pengalaman Ekskul dan Kepemimpinan, Adakah Korelasinya?

Kegiatan Ekstrakurikuler menurut wikipedia adalah kegiatan non-pelajaran formal yang dilakukan peserta didik sekolah atau universitas, umumnya di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah. Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri.

Leadership dan Ekstrakurikuler

Ada banyak sih saat sekolah kegiatan Ekskul ini, apalagi di bidang pengembangan diri banyak banget organisasi saat itu. Namun rasanya memang aku ngak pernah tertarik untuk kegiatan sejenis, aku ngak suka mengikuti ekskul karena tak lebih hanya untuk pamer diri , itu yang aku rasakan pada masaku bersekolah. Aku memang suka berkumpul tapi aku ngak suka menonjol, aku lebih suka terlibat sebagai peserta daripada harus jadi pengurus untuk kegiatan apapun.

Artikel kali ini membawa kenanganku kepada beberapa teman yang begitu aktif saat ekskul dan saat ini ada beberapa mantan Ketua Osis yang aktif banget memimpin berbagai turnamen olahraga sehingga membawa sebuah prestasi bagi sekolah. Kebayang ya zaman itu betapa sosok siswa seperti ini bakalan banyak fansnya. Wajar dia disukai, kharisma sebagai pemimpin membawa anagan untuk hidup bahagia bersamanya kelak. Namun waktu menunjukkan bahwa semua ilmu pengembangan diri yang diperoleh dari berbagai ekskul tak menjadikannya sukses menjadi kepala keluarga, ilmu leadership selama ekskul memang tak bisa berkorelasi secara langsung dan hal inilah yang dulu aku yakini dan membuat aku tak tertarik mengikuti ekskul apapun.

Pengalaman berorganisasi, pengalaman berbagai kegiatan yang kita lakukan tak akan ada artinya kalau kita tak berhasil memimpin diri kita sendiri, ini opiniku. Banyak pemimpin justru bukan pemimpin melainkan menjelma menjadi bos! Pemimpin adalah orang yang bisa menjadikan orang lain selain dirinya menjadi sama baiknya, pemimpin adalah orang yang akan menghargai anak buahnya, pemimpin adalah orang yang akan merenung ketika anak buah melakukan kesalahan, pemimpin adalah orang yang akan mengembangkan kemampuan anak buah bukan yang menyepelekan anak buah, pemimpin bukanlah orang yang memberi perintah melainkan memberi contoh sebelum memerintah.

Coba lihat disekitarmu, dilingkungan kerjamu apakah pemimpin mu sudah selayaknya pemimpin? Untuk pengalamanku tak semua pemimpin bisa menjadi pemimpin dan ini yang aku alami saat ini. Kalau cerita masa lalu bosku wah lengkap banget pengalamannya berorganisasi, pengalaman membawa nama sekolahnya dengan prestasi lewat olahraga, namun hari ini aku meyakini kembali bahwa ekskul hanya jadi ajang pamer diri.

Tapi tak ada yang sia-sia, itu juga hal yang aku yakini. Bila saat ini seseorang dinilai gagal tapi ada masanya dia dianggap seseorang yang membuat bangga. Namun bila ditanya apakah ekskul berkorelasi dengan kepemimpinan maka jawaban ku tidak ada korelasinya secara langsung.

Pada akhirnya kita akan jadi pemimpin pada masing-masing level. Di lingkunganku yang bekerja di perkebunan seorang Manager menjadi pemimpin bagi Asisten Lapangan, Asisten Lapangan menjadi pemimpin bagi Kepala Mandor, Kepala Mandor menjadi pemimpin bagi Mandor, Mandor menjadi pemimpin bagi buruh harian dan begitu seterusnya. 

Aku tak pernah terlibat ekskul, tapi aku juga cukup terkenal karena kegiatan di dalam sekolah sudah cukup membuat aku terkenal makanya aku gak butuh ekskul untuk jadi terkenal, lantas bagaimana aku bisa menjadi pemimpin? Pimpinlah dirimu sendiri terlebih dahulu, otomatis tanpa menjadi pemimpin maka kamu akan dijadikan pemimpin bagi yang lain. Coba minta pendapat Bu Uli, hal ini yang selalu aku dengar dalam setiap meeting which is aku hanya sebagai peserta, semua bukan karena aku seorang leader tapi karena aku punya banyak pengalaman, bekerja di 7 perusahaan perkebunan dari lokal sampai asing membuat aku dinilai penting, dan hal seperti ini suka bikin keki yang jadi pimpinanku.

Lantas darimana ilmu leadership aku peroleh? Dari pengalaman hidupku, menjadi kakak dari 4 orang bersaudara, menjadi anak perempuan paling besar yang selalu menemani mamak melewati kegalauan rumah tangganya, dari perlawanan ku dengan diriku sendiri semua itu adalah kepemimpinan yang aku pelajari, inshaallah sampai hari ini, dimanapun aku berada aku tak pernah mendominasi namun aku selalu dirindu hehe.



0 Komentar

Komen ya biar aku tahu kamu mampir