5 Kesalahan Ibu Dalam Memenuhi Gizi Seimbang Anak

5 Kesalahan Ibu Dalam Memenuhi Gizi Seimbang Anak

Awal-awal Pandemi dimana semua aktivitas harus dilakukan di rumah aja membuat aku begitu bahagia. Selama ini aku bekerja meninggalkan kedua buah hatiku dan selalu terburu-buru ketika memberi mereka sarapan. Pandemi menjadi kesempatan buatku bisa menemani mereka belajar, bermain dan makan siang sepanjang hari tanpa harus khawatir terlambat tiba di kantor.

Namun di dunia ini memang gak ada yang abadi hehe termasuk rasa bahagia bisa membersamai kedua buah hatiku sepanjang hari. Memasuki bulan kedua kedua anakku mulai bosan, mulai banyak drama apalagi urusan makan. Akhirnya aku terjebak "selama anak mau makan apapun itu ya sudahlah" well keduanya setiap hari maunya makan nugget, fried chicken dan teman-temannya which is mudah banget dalam penyajiannya.

3 bulan di rumah saja ternyata membuat anak pertamaku semakin gembul namun anak kedua justru sebaliknya semakin susah untuk makan karena merasa nyaman ada di rumah sambil bebas bermain gadget. Kondisi ini membuat aku yakin bahwa nutrisi yang mereka konsumsi tidak memenuhi kriteria gizi seimbang which is anak yang satu over dan yang satunya under hiiks trus ini pasti salah Ibu?

Ibu Garda Terdepan Memberikan Nutrisi Keluarga

Ibu adalah garda terdepan di keluarga, hampir semua urusan domestik dihandle seorang Ibu apalagi urusan menu keluarga. Pandemi memang membuat banyak Ibu mendadak bisa memasak aneka menu bagi anggota keluarga, tapi apakah sudah memenuhi nutrisi gizi seimbang?

Aku pribadi memang sudah sejak lama menyediakan masakan untuk menu keluarga, namun sejak pandemi anak-anak di rumah saja memang membuat aku agak kewalahan, entah rasa bosan dan gak mau capek dengan drama anak-anak saat makan maka aku memilih bermain aman "hanya menyediakan makanan yang mereka suka saja" dengan begini urusan makan bisa berjalan lancar. Namun hal ini gak baik karena nutrisi yang aku berikan tidak memenuhi standard gizi seimbang dan efeknya anak yang satu under weight dan satunya malah over weight.

Peserta Seminar Online Bicara Gizi

Lalu 30 September kemarin aku mengikuti seminar online bersama Danone Specialized Nutrition  (SN) dengan teman mengajak orang tua untuk bisa menerapkan gizi seimbang pada anak selama di rumah aja. Ilmunya benar-benar membuka mata ku dan aku sampai apda kesimpulan bahwa ada 5 kesalahan yang aku lakukan dalam memberikan asupan nutris selama di rumah saja. So jangan sampai kesalahan ini diulang ya moms. 

Kesalahan Ibu Dalam Memenuhi Gizi Seimbang Anak

  1. Jadwal Makan Tidak Teratur, selama di rumah anak asyik bermain dan sibuk dengan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akhirnya jadwal makan jadi bergeser dan hal ini jelas kesalahan yang aku buat sehingga anak-anak menjadi tak mengenali lagi rasa laparnya.
  2. Menu Makan Suka-Suka, kesalahan kedua yang aku lakukan adalah hanya menyajikan menu kesukaan anak-anak saja dan ternyata hal ini membuat over nutrisi. Si sulungku bobotnya naik banyak karena selalu aku suguhkan junk food, oh tuhan maafkan aku. Hal ini aku lakukan karena malas dengan segala drama yang mereka lakukan.
  3. Hanya Fokus Pada Protein Hewani, kesalahan ketiga karena fokusnya hanya dengan protein hewani jadi timbul kebingungan mau kasih protein apalagi ya? Padahal protein nabati seperti tempe tuh ternyata sangat disukai anak-anak. Ehm aku juga baru tahu manfaat protein nabati dari seminar online yang aku ikuti kemarin.
  4. Isi Piring Tidak Bervariasi, ternyata setiap dalam menu makan utama tuh isi piring harus bervariasi. Hal ini bisa dihindari mom's kalau kita memperhatikan panduan gizi seimbang atau mengacu kepada Panduan Isi Piringku. Isi piring harus bervariasi dan harus ada karbohidrat, protein, serat sementara aku seringnya hanya karbohidrat dan protein hewani saja.
  5. Tidak menjalankan pola hidup sehat, pola hidup sehat tuh bukan hanya tentang tidur cukup melainkan bagaimana bisa memberikan aktivitas fisik yang sesuai untuk anak-anak dan tentunya pola makan sehat dengan memperhatikan panduan gizi seimbang.
Well, itu dia 5 kesalahan yang kerap dilakukan Ibu dalam memenuhi gizi seimbang. Nah gimana dong supaya 5 kesalahan tadi bisa kita hindari, dont worry ya mom's kita bisa saja salah namun kita juga memperbaiki keadaan bila kita mau. Aku akan sharing semua ilmu yang aku peroleh supaya kita tak melakukan kesalahan lagi ya.

TERAPKAN GIZI SEIMBANG PADA ANAK SELAMA DI RUMAH SAJA 

Seperti biasa bila acara bersama Danone maka kehadiran Bapak Arif Mujahidin selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia selalu mengingatkan bagaimana membentuk generasi yang unggul itu sangat tergantung bagaimana seorang Ibu memberikan nutrisi terbaik bagi anak. Kondisi pandemi tentu saja merupakan tantangan tersendiri dalam memberikan nutrisi anak ditengah semua drama mengasuh anak. Bapak Arif berharap seminar online kali ini bisa mengajak orang tua untuk lebih aware dalam memenuhi nutrisi anak selama di rumah saja mulai dari memberikan makanan bervariasi dan pengalaman menyenangkan saat makan, serta menjaga kondisi psikis anak dan juga orang tua agar tumbuh kembang anak tetap terjaga. Tentunya Danone juga selalu mengahdirkan aneka produk yang mensupport tumbuh kembang anak dengan berbagai nutrisi terbaik untuk memenuhi gizi seimbang.


Tips dari dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinis bisa banget kita duplikasi supaya anak-anak tetap terpenuhi nutrisinya yang mendukung tumbuh kembangnya. Menurut dr. Juwalita Surapsari kebutuhan nutrisi anak justru lebih besar dari orang dewasa, mengapa? Karena ada aspek tumbuh kembang pada anak yang sudah tak dimiliki oleh orang dewasa. Saat ini sudah banyak tren untuk melakukan Pola Hidup Sehat namun pola hidup sehat itu bukan hanya tentang makanan sehat. Ada 3 aspek dalam menjalankan pola hidup sehat yaitu Pola makan sehat, Aktifitas fisik yangs esuai dan Tidur yang cukup

Pola Makan Sehat

Tentang pola makan sehat sudah jelas ada panduan gizi seimbang dengan prinsip Isi Piringku. Menurut beliau gizi seimbang dapat dicapai apabila makanan yang dikonsumsi dalam jumlah cukup, berkualitas baik, dan beragam jenisnya untuk memenuhi berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh seperti nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral). Jadi isi piringku harus bervariasi mom's dan kita perlu memastikan sebanyak 12 hingga 15 persen dari porsi makanan hariannya merupakan sumber protein . Protein berguna untuk membantu pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan tubuh anak dan jangan sampai sepertiku yang mentok hanya pada protein hewani dan melupakan protein nabati.

Protein Nabati

Dalam seminar online kali ini aku baru ngeh ternyata manfaat protein nabati sama baiknya dengan protein hewani. Manfaat protein nabati adalah melengkapi kebutuhan protein dan serat yang dibutuhkan oleh tubuh. Keunggulan protein nabati juga gak diragukan khususnya kaya serat yang bisa memberi efek kepada kesehatan saluran cerna dan sesuai penelitian 95% hormon serotonin diproduksi di usus itu artinya bahwa apa yang kita makan dan kesehatan saluran cerna dapat mempengaruhi kesehatan psikis. Danone juga menyediakan produk nutrisi dengan berbasis soya yang terfortifikasi dan menurut dr. Juwalita bisa dijadikan pilihan para ibu karena dapat dikonsumsi oleh siapa saja, tidak hanya terbatas pada anak dengan kondisi medis tertentu, banyak kan olahan kacangan yang enak bisa kita jadikan pilihan menu jadi gak bosan hanya dengan protein hewani.

Anak Tetap Bahagia Di Rumah Aja

Tantangan di rumah aja itu adalah anak merasakan kebosanan, efeknya bisa mempengaruhi kebiasaan makan juga nih mom's. Kehadiran Mbak Putu Andani, M.Psi, Psikolog Anak dari Tiga Generasi menyadarkan aku bahwa kalau aku mau sedikit repot mungkin anak-anak gak akan bosan. Memang ya sebagai ibu pekerja aku memang malas melibatkan anak dalam mengerjakan pekerjaan rumah habis biasanya suka malah jadi lebih berantakan hehe.

Makanya penting banget menjaga mood anak supaya bisa mengelola stres sehingga urusan makan jadi lancar sehingga asupan nutrisi tetap terjaga dan Mbak Putu mengingatkan asupan nutrisi sumber pertahanan imun. Nah salah satu hal yang dicontohkan mbak Putu adalah mengajak anak terlibat dalam menyediakan menu makanan keluarga, dalam kegiatan ini ada banyak interaksi yang bisa terjalin seperti meminta anak mencuci sayuran, mencampur bahan masakan dan dijamin meski akan berantakan tapi akan mampu membuat anak tetap bahagia. Kalau anak bahagia maka moodnya akan terjaga, stresnya kecil sehingga tubuh juga bisa menjalankan metabolisme dengan optimal.

Pada kesempatan ini tak ketinggalan juga kehadiran dari Soraya Larasati sharing tentang bagaimana dia menjalankan pola makan vegetarian dan merasakan manfaat protein nabati sehingga salah satu makanan selingannya adalah nutrisi berbasis soya difortifikasi dilengkapi dengan vitamin dan mineral lainnya yang dibutuhkan oleh anak-anaknya.

Ok mom's itu dulu sharing kali ini dan jangan lupa untuk selalu mengikuti berbagai ilmu parenting yang ada di nutriclub.co.id ya. Sampai jumpa dipengalaman berikutnya mom's.




1 Komentar

  1. Akupuun mulai dilanda jenuh dan lelah memasak..iki piye...iki piye...

    BalasHapus

Komen ya biar aku tahu kamu mampir