Gagal Menikah Adalah Jalan Menuju Bertemu Dengan Pasangan yang Lebih Baik

Gagal Menikah Adalah Jalan Menuju Bertemu Dengan Pasangan yang Lebih Baik

Kegagalan apa yang nggak bikin kamu gagal? Jawabanku adalah gagal menikah, Yup! Kalau diingat-ingat sepanjang usia menuju menikah aku beberapa kali gagal menikah, iya semua sudah dalam tahap obrolan serius bahkan sudah ingin memesan baju kebaya. Namun kegagalan itu nggak bikin aku trauma karena aku yakin bahwa memang dia bukan jodoh terbaik untukku.

Gagal Nikah Itu Baik

Sepertinya aku belum pernah sih sharing hal gagal menikah ini haha, tapi semoga apa yang aku tulis ini jangan sampai ditelusuri siapa pelakunya haha, alhamdulillah cuman blogger yes coba kalo seleb pasti netizen bergerak mencari si tersangka haha.

Saat ini aku sudah menikah, memiliki dua anak dan aku makin yakin bahwa kegagalan dulu memang adalah hal baik, karena kalau aku menoleh mereka yang gagal menikah denganku aku bisa bilang bahwa aku jauh lebih bahagia.

Saat usia ku 23 tahun seorang teman mengenalkan aku dengan nasabahnya yang katanya "Saldonya banyak li" haha. Kenapa temanku mencoba mengenalkannya dengan ku tidak untuk dia sendiri saja? Itu karena temanku sudah punya kekasih dan kami yakin banget sih mereka bakalan jadi pasangan halal. So akupun berkomunikasi dengan pria yang dimaksud temanku, namun sepanjang obrolan kami selalu saja si pria menanyakan temanku. Aku sampai pada kesimpulan bahwa dia menyukai temanku, tapi temanku meyakinkan bahwa itu tak mungkin terjadi. Tiba-tiba aku mendapat pekerjaan ke perkebunan dan apesnya aku harus stay di site which is nggak ada sinyal. Akupun jadi tak bisa menjalin komunikasi dengan pria tersebut, oneday aku berhasil ke kota dan hal pertama yang aku lakukan adalah menelepon temanku. Hari itu yang menjawab telepon adalah orang tuanya dan kata ortunya temanku sudah tak di rumah mereka lagi, kini temanku stay di sebuah alamat dan aku hapal betul itu adalah alamat si pria yang dia kenalkan padaku. Marahku bukan tentang dia menikah dengan pria tersebut melainkan mengapa dia tak jujur padaku, dulu kami pernah berjanji kalau salah satu kami menikah maka kami akan saling berkunjung dihari bahagia itu. Life must go on aku nggak merasa sedih karena tahu benar bahwa jodoh itu urusan Allah, dan kami pernah berjumpa aku dengan anak-anakku dan temanku dengan pria tersebut. Tak ada rasa canggung karena sebelumnya kami bertiga adalah sahabat, namun aku bisa melihat bahwa aku jauh lebih beruntung telah dikarunia dua buah hati, dan saat itu aku lihat pria tersebut dengan senyum lebar bermain dengan kedua anakku. Do'aku untuk sahabat dan pria tersebut semoga Allah izinkan memiliki keturunan. Oh iya konon temanku putus dengan pacarnya dengan anggapan bahwa temanku tak setia, ehm apakah saldo itu sebuah godaan? 

Lalu saat aku 28 tahun seorang atasan mencoba mengenalkan ku dengan adiknya yang berstatus duda, tak masalah menurutku lalu aku menjalin komunikasi dengan adik bos sampai satu hari dia pamit izin berlibur ke rumah mantan istrinya demi melepas rindu dengan kedua putrinya. Saat itu aku merasa ok-ok saja dan ketika dia sedang berlibur dia mengirim poto-poto nya sebagai bentuk laporan hari ini main ke mana dan ngapain aja. Sebuah kejujuran yang menyadarkanku bahwa aku tak akan sanggup melanjutkan bab berikutnya dari hubungan kami. Dalam poto itu dia memeluk anaknya dan dibelakang ada mantan istrinya, adegan yang tak tertangkap kamera menjadi angan liar di kepalaku. Dan rasanya aku nggak akan kuat menjalani rumah tangga seperti ini, pasti ada kalanya adegan aku juga ingin dia menemani anakku berlibur dan dia akan memelas supaya aku melepas dia ke anak-anaknya dengan alasan "aku bersama mu setiap hari tapi tidak dengan putriku", ehm aku menyerah dan kamipun berpisah baik-baik. Meski semua orang bilang aku akan mampu menjalaninya tapi aku tahu siapa diriku, aku nggak mau membuang energi untuk hal abu-abu.

Kegagalan menuju pernikahan adalah hal yang tak pernah aku sesali, kegagalan menikah justru adalah sebuah perjalanan untuk menemukan pasangan terbaik. Mungkin kisahku belum seberapa dibanding kisah seorang teman yang sudah memasang tenda malah harus membatalkan semua pesta pernikahan, dan kini aku lihat dia juga jauh bahagia. Gagal menikah jangan sampai membuat terpuruk karena kalian pasti akan memahaminya nanti. Saat gagal nikah cobalah bersyukur supaya Allah gantikan dengan yang jauh lebih baik. 

Aku pribadi bersyukur banget pernah gagal menikah karena aku jadi semakin paham apa makna menikah itu. Benar kalau ada yang bilang harta bukan sumber satu-satunya menuju kebahagiaan, kedua anakku gak akan ada bandingannya dengan saldo tabungan, hidup seperti saat ini tak membuat aku terbebani bila suami lambat pulang karena aku tahu tujuan pulangnya hanya aku.

Tetap semangat buat kalian yang belum bertemu jodoh !


0 Komentar

Komen ya biar aku tahu kamu mampir