Bijak Memilih Asuransi dan Jadilah Nasabah Yang Smart!

Bijak Memilih Asuransi dan Jadilah Nasabah Yang Smart!

Memiliki Asuransi bagiku adalah sebuah keharusan, memberikan resiko kepada pihak ketiga seperti Asuransi bisa membuat aku tenang, nggak pernah was-was lagi karena kalaupun hal terburuk terjadi maka orang-orang yang aku sayangi inshaallah sudah punya modal untuk melanjutkan hidup

Bijak Memilih Asuransi by Ulihape


Justru Karena Nggak Kaya, Wajib Punya Asuransi

kalau kaya mah ya udah selow aja, karena apapun yang terjadi inshaallah hartanya cukup buat diandelin. Sebaliknya orang sepertiku yang hidup pas-pasan bagaimana? Kebayang giliran sakit mau berhutang kesiapa? Sakitnya tuh udahlah nggak dihutangi eh malah jadi omongan di belakang, hal inilah yang membuat aku dari dulu memutuskan harus punya asuransi. Karena aku bekerja dan perusahaan memberikan asuransi kesehatan maka aku hanya membeli asuransi jiwa saja, asuransi jiwa adalah basic dari sebuah asuransi. Tahun 90an belum ada asuransi macam-macam jadi sampai tahun 2009 aku selalu membeli Asuransi Jiwa tujuannya memang bukan untuk saat aku baik-baik saja, saat itu aku adalah tulang punggung di keluargaku sehingga aku sempat berpikir "bagaimana nasib orang tuaku yang pensiunan dengan dua adik yang masih kuliah bila aku mengalami sesuatu yang tak diharapkan?" Solusinya adalah asuransi dan sejak memiliki asuransi aku bisa bekerja dengan tenang tanpa was-was.

Asuransi Unit Link

Tahun 2010 aku mengenal asuransi unit link, basicnya tetap asuransi jiwa namun ada manfaat tambahan yang sering disebut Rider dan bisa kita beli berbarengan asuransi jiwa. Kenapa sih harus beli unit link? Saat itu aku tertarik karena ada peluang investasinya. Karena aku bawel maka aku meminta agen untuk menghitungkan jumlah premi yang harus aku bayar, setelah dapat jumlah preminya aku pelajari lagi biaya administrasi si rider tadi dan wow ternyata untuk administrasi saja per bulan sudah hampir 150K rupiah, dan ini tentu nantinya dipotong dari premi yang kita bayarkan.Saat itulah aku paham bahwa dengan dana mepet trus mau beli benefit macam-macam maka jangan mimpi lu bsa punya investasi bak di kertas ilustrasi, belum lagi ketika umur lu bertambah ya otomatis beban asuransi juga ikutan naik makanya biaya juga akan makin naik. Karenanya alokasi premi aku maksimalkan ke uang pertanggungan saja sehingga saat terjadi gejolak ekonomi maka aku nggak merasa rugi banget.

Asuransi Tak Pernah Menipu, Literasi Kita Yang Rendah.

Saat ini ramai banget komplain nasabah terhadap beberapa produk asuransi, nasabah merasa ditipu dan aku kerap meluruskannya. Asuransi tak pernah menipu, asuransi itu ibarat payung. Kalian beli payung juga nggak dipakai setiapa saatkan? Coba saat hujan nggak bawa payung keselkan ya? sebaliknya saat hujan kita bawa payung, rasanya aman saja dan bisa melanjutkan perjalanan. Asuransi adalah payung tadi which is akan terasa manfaatnya bila ada kejadiannya.

Banyak yang membeli Asuransi hanya karena merasa kenal agennya, atau karena mengikuti tren. Sementara berapa banyak sih nasabah yang care dengan isi Polis Asuransinya? Aku yakin hanya ada 2 dalam 10 orang nasabah, selebihnya ya masa bodoh yang penting kata agen uang gue bakalan banyak diakhir kontrak.

Nah inilah yang dikatakan bahwa masyarakat Indonesia masih memiliki angka literasi keuangan yang sangat rendah. Banyak orang membeli asuransi hanya karena merasa mampu membayar preminya, sementara faktor resikonya nggak dia pelajari makanya saat pandemi ini banyak komunitas dadakan yang muncul merasa sebagai korban asuransi, padahal?

Tokio Marine Life Insurance Indonesia Ajak Masyarakat Untuk Bijak Memilih Asuransi Yang Tepat dan Aman

Nah karena ceritaku diatas maka 28 April kemarin Tokio Marine Life Insurance Indonesia mengadakan webinar dengan tema "Bijak Memilih Asuransi". Pada kesempatan ini hadir Bapak Muhammad Irsan selaku Head of Agency Training & Manpower Development, PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia. Beliau menjelaskan bahwa angka literasi Asuransi di Indonesia hanya 19% sementara literasi keuangan umum ada diangka 36% hal ini adalah bukti bahwa banyak masyarakat yang membeli asuransi memang nggak paham apa yang dibelinya. Dan saat ini juga masyarakat belum memiliki kesadaran untuk memiliki asuransi bayangkan saja perbandingannya 16 polis : 1 orang wakwaw! sementara kalau HP 1 orang bisa punya dua yes hehe.


Bapak Muhammad Irsan juga turut prihatin akan banyaknya komplain terhadap asuransi saat ini karenanya sangat dibutuhkan tenaga pemasaran yang bisa mengedukasi nasabahnya, jadi tidak hanya menjanjikan hal-hal positifnya. Tenaga pemasaran juga harus bisa menganalisa resiko yang dipilih nasabah dan berikan perhitungan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah bukan kebutuhan kantong tenaga pemasaran ya hehe.

Tokio Marine Life Insurance Indonesia menjamin bahwa tenaga pemasarannya secara berkala diberikan pelatihan sehingga ketika menjual asuransi ke nasabah para tenaga pemasaran akan mengedepankan kebutuhan nasabah dan memberikan edukasi keuangan khususnya tentang Asuransi

Narasumber Bijak Memilih Asuransi


Pada kesempatan ini juga hadir Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Financial Planning Standards Board Indonesia (LSP FPSB) yaitu Bapak  Tri Djoko Santoso , beliau menyampaikan bahwa polis asuransi jiwa fungsi utamanya adalah proteksi keuangan menyeluruh, yaitu melindungi keuangan keluarga karena hilang atau berkurangnya penghasilan (income protection) dan kekayaan (wealth protection) seorang pencari nafkah atau pemilik kekayaan, karena sebab meninggal, kecelakaan, sakit dan cacat. “Dalam perencanaan keuangan, polis asuransi jiwa memiliki peran sangat penting bagi keluarga dari sejak seorang mulai bekerja (income and debt protection), menikah, memiliki anak sampai meninggal (warisan).

Indonesia Akan Segera Pulih

Sesi berikutnya ada Mas Adrian Maulana dan aku baru tahu dong kalau beliau adalah Senior Vice President PT Schroders Investment Management Indonesia. Mas Adrian mengingatkan bahwa nasabah asuransi harus mengenal produk investasi dan profil resikonya. Setiap investasi memiliki instrumen yang berbeda dengan faktor resiko yang berbeda pula. Adrian berharap para tenaga pemasaran bisa mengedukasi para nasabah dengan baik sehingga tak mucul lagi kekisruhan seperti saat ini.Kalau nasabah paham maka ketika ada resiko nasabah bisa mengajukan switching instrumen investasi untuk meminimalisir resiko. Mas Adrian menganggap apa yang terjadi saat ini adalah hal yang wajar, jadi nasabah harus tenang karena ketika ekonomi pulih maka investasi juga akan membaik.

Tips Memilih Asuransi

Bapak Irsan juga menyampaikan tips dalam memilih asuransi :

  1. Pilih perusahaan asuransi yang memiliki pengaturan dan pengawasan yang ketat serta terdaftar di OJK
  2. Pilih perusahaan asuransi yang transparan dan semua data bisa diakses oleh nasabah dengan terbuka
  3. Pilih tenaga pemasaran/agen yang sudah bersertifikasi terdaftar di AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia)
  4. Pastikan nasabah sudah mendapat informasi yang jelas terkait produk asuransi
  5. Luangkan waktu untuk mempelajari polis asuransi yang dibeli dan biasanya ada masa free look period dan selama masa ini bila nasabah merasa keberatan maka nasabah masih bisa membatalkan kepemilikan polis asuransi tanpa mengalami kerugian apapun
Nah untuk itu Tokio Marine Life Insurance Indonesia bisa menjadi salah satu pilihan kalian, apalagi tenaga pemasarannya sudah dilengkapi aplikasi Activity Management System (AMS) untuk penjualan Non Face to Face (NF2F). Lewat aplikasi ini tenaga pemasaran bisa melakukan penjualan tanpa tatap muka dan hal ini sebagai upaya untuk mencapai target penjualan. Oh iya Tokio Marine Life Insurance Indonesia juga sering mengadakan edukasi literasi finasial jadi sering-sering pantau akun sosial medianya ya karena ada banyak tips yang bisa membantu kita untuk merapihkan keuangan kita.



0 Komentar

Komen ya biar aku tahu kamu mampir