Hati-Hati dengan Candaan, Karena Bisa Menjadi Do'a

Hati-Hati dengan Candaan, Karena Bisa Menjadi Do'a

Kecelakaan Jalan Ninja WFH

Tahun 2021 telah berlalu, dan kalau ada pertanyaan "hal apa yang tak bisa terlupakan di tahun 2021?" Bagiku momen tersebut adalah kecelakaan yang aku alami pada 15 Desember 2021, setelah nyaris dua tahun menggunakan motor untuk berangkat kerja Tangerang - Jakarta akhirnya apa yang pernah terlintas di kepalaku kejadian juga "kapan ya aku akan jatuh?"

kata adalah doa
Candaan adalah do'a

Kaitan dengan judul artikel kali ini terletak pada candaan ku bersama rekan kerja "duh! kapan ya bisa WFH yah minimal satu bulanlah ya" begitu ucapku sambil disambut sorakan rekan kerja "huhu maunya Kak Uli ya di rumah aja". Ucapan ini muncul karena sejak awal pandemi kantorku selalu mengadakan WFO. Kami pernah melaksanakan WFH ketika Dinas Ketenagakerjaan melakukan sidak haha, namun WFHnya juga tidak seperti orang-orang, kami hanya selang-seling bahkan ada catatan kaki "kalau atasan meminta WFO maka karyawan harus bersedia" apesnya atasanku kerap meminta WFO haha, so wajarlah ya aku mengeluarkan candaan berupa pengharapan haha.

Candaan Itu Adalah Do'a

Aku lupa bahwa candaan juga adalah kata dan setiap kata adalah do'a, ternyata candaanku itu diijabah, setelah kecelakaan yang membuat luka pada kedua kakiku akhirnya aku benaran WFH haha nyaris dua bulan bahkan. Dalam diam aku mengakui "Iya sih Rab hamba pengen WFH tapi ya nggak gini juga kalli" haha. Ekspektasi candaanku WFH nya santuy dong, faktanya WFH ku meringis menahan sakit tapi harus siap mengerjakan tugas haha.

Ternyata ada juga teman blogger yang membuat status bahwa apa yang dialaminya juga efek candaan, beliau adalah Bunda Yonna. Status facebooknya mengingat bagaimana dia bercanda dengan dirinya sendiri "duh asyik kali ya kalau jadi kaum rebahan" (begitu kira-kira candaannya) tahu apa yang terjadi? Beliau mengalami lumpuh bagian pinggang ke bawah alhasil beliau jadi kaum rebahan dan yes we say "nggak gini juga kalli" haha. Alhamdulillah kini Bunda Yonna sudah pulih tentunya kita jadi istighfar, mengaku salah dan Allh maha baik akan memberi kemudhan bagi hambaNYA.

Di Palembang ada kisah Si Pahit Lidah, seorang pemuda yang bila mengeluarkan kata maka akan menjadi fakta. Itulah mengapa kita mengenal pepatah "kata adala do'a" bahkan pernah juga ada kisah viral di Facebook seorang pemuda membuat status ingin dicabut nyawanya, teman-temannya berkomentar mengingatkan tapi sang pemuda bilang "bodoh amat". Dua minggu setelahnya pemuda tersebut kecelakaan motor, allahu'alam bishawab. 

Era Digital Kata Adalah Tulisan

Menyikapi perkataan adalah do'a di era digital mungkin bukan sekedar menjaga lisan kita melainkan tulisan juga. Menyelaraskan dengan pepatah "Mulutmu Harimaumu" mungkin sekarang yang tepat adalah "Jarimu Harimamu". Tulisan kita menjadi lisan karena itu perlu banget menjaga ucapan dan tulisan tetap yang baik supaya setiap apa yang terucap dan tertulis adalah hal baik.

Sejak mengalami kecelakaan aku menyadari bahwa aku harus berhati-hati dengan lisan dan tulisanku, lalu aku selalu memohon ampun kepada Allah atas segala ucapan dan tulisan ku baik niatnya edukasi berujung  pamer, candaan, menghibur atau sekedar siratan dalam hati. Sepertinya memang benar harus sering-sering beristighfar supaya selalu mengingat setiap lisan dan tulisan.

So, apakah kalian pernah mengalami candaan menjadi nyata? boleh ya sharing di komentar, gumawo yo!




0 Komentar

Komen ya biar aku tahu kamu mampir