Generasi Kurang Gizi Menjamur Karena Ibu Pekerja ?

Generasi Kurang Gizi Menjamur Karena Ibu Pekerja ?

Hari anak mungkin sudah lewat, namun cerita tentang anak tak akan pernah habis dipenghujung bulan atau bahkan tahun ?

Peringatan hari anak di Indonesia setiap tahun adalah tanggal 23 Juli, dan baru tahun 2016 ini aku ikut di dalam sebuah forum resmi untuk membahas bagaimana anak-anak Indonesia. Berlokasi di Kementerian Kesehatan Kuningan, tepatnya di gedung Prof. Sujudi aku dan beberapa teman blogger hadir dalam rangkaian acara yang diadakan Kemenkes dan Gemass (Gerakan Makan Sehat Anak Sekolah) dalam memperingati Hari Anak Nasional pada tanggal 27 Juli 2016.


Temanya adalah "Kurang Gizi Terselubung Menuai Generasi Hilang, Bagaimana Peran Perempuan Indonesia ? ". Yah lagi-lagi Perempuan adalah sebagai tombak kehidupan bangsa, nggak heran ada pula kata-kata ngetop "gara-gara perempuan hancur negara". Yes, dilemanya jadi wanita terkadang disanjung tak jarang dituduh sebagai penyebab masalah. Pagi itu acara dibuka oleh Ibu menteri Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, SP. M (K), sempat berguyon sebentar bahwa belakangan ini namanya suka dituding sebagai biang kerok, iya karena Nila setitik rusak susu sebelanga tuhkan Nila disalahin, derai tawa dari peserta seminarpun serempak. Ibu menteri langsung ceplas ceplos bilang bahwa tidak sedikit anak-anak kekurangan gizi karena Ibu yang bekerja, bisa jadi anak sayapun mengalaminya karena saya repot bekerja. Karena itu diperlukan banget peran perempuan didalam memberikan asupan makanan bergizi bagi keluarga. Bahkan Ibu menteri mengajak Ibu Veronica selaku istri Gubernur DKI Jakarta Bapak Ahok, agar segera membuat gerakan sarapan di sekolah, supaya anak-anak sekolah dapat dipastikan mendapat sarapan. Ada banyak alasan anak untuk tidak sarapan, takut telat ke sekolah lah, Ibunya bekerja sehingga tidak menyiapkan bekal atau apapun alasannya maka Negara harus mencarikan solusinya.


Moderator dan Pengisi Diskusi Nasional

Kaget juga sih mendengar kenyataan apabila memang kekurangan gizi anak di Indonesia bisa disebabkan karena Ibu pekerja, ahh rasanya nggak juga itu kalau aku lihat diriku, aku sekuat mungkin mengusahakan agar aku bisa memasak di rumah, sehinggakami sekeluarga bisa sarapan dan membawa bekal untuk makan siang kami. Tapi kalau memang faktanya demikian apa perlu membela diri ? Nggak usah say..kita cari solusinya saja supaya apa yang menjadi kekhawatiran Ibu Menteri tidak terjadi atau minimal bisa di antisipasi.

Faktanya lagi di Indonesia 1 dari 4 Ibu hamil mengalami kekurangan gizi, ini lain kasus untuk dikota dan di pedesaan sehingga memang perlu penanganann yang berbeda. Ibu Menteri bilang kalau di pedesaan Perempuannya nggak melek gizi, mereka nggak paham nutrisi yang baik, sedangkan Perempuan di perkotaan hanya karena gaya hidup, ingin terlihat ramping selama hamil jadilah memilih tidak mengkonsusmi makanan yang baik untuk janin karena takut gembrot, karenanya tidak bisa dibuat sebuah kebijakan yang generalisasi karena kasusnya berbeda.

Karena itulah kebutuhan gizi keluarga itu sangat tergantung kepada pernanan perempuan, entah sebagai istri, sebagai ibu, atau bahkan sebagai anggota keluarga. Perempuan harus bisa mengedukasi keluarganya bagaimana pentingnya sarapan untuk pemenuhan gizi, bagaimana bisa mendapatkan makanan sehat sarat gizi, perempuan jugalah yang bisa berperan aktif untuk menghilangkan kebiasaan makanan keluarga yang tak sehat, mau tak mau perempuan harus berperan di dalam menyediakan makanan yang sehat bagi anak dan keluarganya.

Karena itu Ibu Menteri meminta kami para perempuan untuk terlibat aktif didalam Diskusi Nasional ini, karena ada pakar nya dimana ada 4 orang pemateri yang akan mengisi diskusi ini, dan semuanya harus bisa diserap sehingga setelah menghadiri diskusi nasional maka sebagian kasus gizi terselubung bisa dikurangi paling tidak dari keluarga blogger yang hadir ya kan ? 

Adik-adik YPAC


Diskusi Nasional kali ini di pandu oleh Selebriti kita Ibu Ayu Diah Pasha ditemani oleh Dokter Junaedi yang akrab disapa dokter Anju. Sebelum memasuki Diskusi Nasional Ibu Mentri sudah pamit undur diri karena ada kesibukan, namun kepergian Ibu Mentri tak menyurutkan acara, dimana kami terpukau pada sebuah pertunjukan seni oleh Murid-Murid disabilitas, mereka menyaynyikan sebuah lagu yang liriknya membuat emosi, airmata tak terasa mau jatuh tapi tertahan oleh rasa bangga, ahhh kenapa haru bersedih ? seharusnya semangat mereka kita berikan senyuman, liriknya begini guys :

Ibu kenapa ku di lahirkan
Ayah kenapa ku di besarkan
Teman kenapa ku di kucilkan
Teman kenapa ku diabaikan ?

Reff : 
Tanpa mataku dapat melihat
Tanpa kakiku dapat berlari
Tanpa suaraku dapat bernyanyi
Percayalah Aku anak istimewaaa..

Duh nyes banget rasanya, memang susah untuk tak kasihan, dan sangat susah untuk menyamakan anak-anak ini dengan anak normal, tapi ketika mereka dengan semangat tinggi mempunyai kepercayaan diri, maka selayaknya kita menerima mereka sama seperti anak-anak normal lainnya, eheem sebuah pelajaran berharga bagi saya hari itu bisa membuat saya merasakan betapa beruntungnya mereka yang memiliki keluarga peduli terhadap nasib mereka hingga hari itu mereka bisa tampil di hadapan kami semua.



Diskusi Nasional juga diselingi kuis, dimana setiap sesi Diskusi berakhir selalu ada pertanyaan dan ada hadiah menarik bagi jawaban yang benar. Suadana diskusi tetap semangat sampai akhir acara. So apa saja sih yang dibahas pada acara Diskusi Nasional ini ?

KANDUNGAN OMEGA 3 PADA ANAK INDONESIA

Disampaikan oleh Prof. Dr. Ratna Djuwita, Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Didalam tubuh syogyanya lemak itu terbagi kedalam : Asam lemak trans, Asam lemak jenuh, Asam lemak tidak jenuh tunggal dan Asam lemak tidak jenuh ganda. Lalu dikategorikan menjadi Lemak Jahat (Asam Lemak Jenuh) dan Lemak Baik ( Asam Lemak Tidak Jenuh baik tunggal maupun ganda). Nah yang menjadi persoalan adalah di Indonesia bahkan dalam skla Nasional tidak memilikik data mengenai asupan asam lemak esential, hanya ada data asam lemak jenuh dan tidak jenuh. Diadakankanlah sebuah penelitian dengan mengambil sample makanan di 13 provinsi pada anak-anak usia 4 tahun sampai 12 tahun. Dan cukup mencengakan nyatanya asupan anak Indonesia tidak memenuhi rekomendasi asam lemak tidak jenuh ganda (PUFA) dan omega 3 (ALA, EPA, DHA). Padahal sumbernya ada yaitu ikan salmon, tetapi kebanyakan masyarakat lebih memilih menjual hasil kekayaan alam daripda menikmati sendiri.



Sementara itu pertumbuhan otak pada janin sudah terjadi sejak janin berumur 25 hari, karenanya pada ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi ikan 4 kali dalam seminggu. Karena didalam ikan memang banyak mengandung omega 3 tapi ingat ya moms, konsumsi ikan itu jangan digoreng loh ya, karena merusak nilai gizi yang ada sebaiknya bisa disup, di tim, di kukus, di pepes atau dibakar. Pada Ibu hamil tentu makanan harus dipastikan matang  sempurna ya. Dan banyak lagi sumber omega 3 dari bahan pangan lainnya, seperti yang vegetarian bisa mendapatkannya adari berbagai biji-bijian seperti flaxsheed. Pun setelah anak dilahirkan maka disaat MPASI sebaiknya ikan dimasukkan ke dalam menu, jangan hanya karena amis maka para Ibu malas memberikannya. Jadi para Ibu harus bisa paham ya betapa omega 3 ini sangat penting bagi perkembangan otak.

KAITAN PILIHAN ASUPAN MAKANAN DI USIA DINI DENGAN MENINGKATNYA PENYAKIT JANTUNG-PEMBULUH DARAH DAN KANKER DIUSIA MUDA

Disampaikan oleh Ibu Saptawati Bardosono , Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia.

Tak dipungkir saat ini banyak bangetkan kasus anak-anak, bahkan belum mencapai usia 30-an sudah terkena penyakit jantung, penyakit stroke. Hal ini sebenarnya dipicu dari kebiasaan makan yang baik dan sehat.

1000 Hari Pertama Kehidupan, adalah faktor penting yang perlukita perhatikan. Sejak didalam kandungan sampai berusia 2 tahun itu adalah golden periode anak-anak. Maka memperkenalkan kebiasanaan makanan sehat sejakkecil adalah penting. Pemberian ASI selama 6 bulan penuh adalah hak anak yang wajib dipenuhi setiap Ibu. ASI adalah gizi sempurna untuk mendukung pertumbuhan anak-anak, karenanya para Ibu harus berjuang untuk bisa memberikan ASI kepada bayinya.Setelah 6 bulan, maka anak harus mendapat MPASI untuk mengimbangi antara perkembangan fisik dan makanannya. ASI tetap diberikan hingga anak berusia dua tahun. Bahkan hingga tahun 2016 maslaah pemberian ASI ekslusif di Indonesia masih menjadi PR bersama, hanya da 40% ibu yang sungguh-sungguh memberikan ASi ekslusif,, akibatnya kasus stunting sangat banyak di Indonesia. Kebiasaan makan yang baik itu harus seimbang karenanya sangat penting untuk mengatur pola makan yang seimbang.

PERAN FOOD EDUCATION DI SEKOLAH DAN DI RUMAH DALAM MEWUJUDKAN GENERASI UNGGUL

Disampaikan oleh Asih Setiarini.

Bahwa pola makan selama bayi dan kanak-kanak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Gizi selama masa kanak-kanak berkontribusi untuk mempertahankan kapasitas kesehatan dan belajar yang optimal. Karena itu sangat dibutuhkan pendidikan gizi yang dimulai dari rumah dan sekolah sebagai rumah kedua anak-anak. Saya jadi ingat sewaktu sekolah dulu ada pelajaran empat sehat lima sempurna, yah bisa jadi itu salah namun saat itu disetiap sekolah rasanya di kenalkan bagaimana porsi makan yang sehat. Dan Ibu asih juga membuat slogan "jadikan pelangi dipiring makanmu". Bahwa semakin banyak ragam warna maka akan semakin banyak gizinya. Tentu dengan porsi yang seimbang ya moms. Mungkin sudah saatnya di sekolah kembali digalakkan pendidikan gizi supaya siswa bisa mengetahui nilai-nilai gizi yang terkandung di setiap komposisi makanan, lalu mengajarkan siswa untuk memahami label makanan, memahami informasi gizi dan bisa memilah iklan-iklan yang beredar di media massa.

Pendidikan gizi disekolah hendaknya juga menarik buat siswa, karenanya dibutuhkan sebuah metode khusus dengan mengevaluasi budaya setempat, mempunyai tujuan yang jelas dan tentunya mengajak siswa berperan aktif di dalam proses belajar. Pihak sekolah bisajuga mengadakan kampanye makanan sehat, mengajak siswa membuat pameran atau membuat artikel tentang pola makan sehat. Dan tentunya untuk mensupport program ini balik lagi dibutuhkan peran serta para ibu. Selain membahas makanan maka banyak juga hal lain yang perlu diajarkan untuk mendapatkan generasi yang sehat, misal dengan berolahraga, mengatur kegiatan sehari-hari serta interaksi soaila yang baik pun turut andil menciptakan generasi yang sehat.

DAMPAK PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN DAN PERILAKU ANAK : PERAN NUTRISI DAN STIMULASI

Disampaikan oleh Rini Sekartini.

Secara UU No 23 tahun 2002 bahwa yang dikategorikan anakitu adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan. Dan perlu diingat ya moms bahwa anak itu bukanlah miniatur orang dewasa. Anak itu tumbuh dan berkembang. Sebagai Ibu maka kita wajib memberikan hak anak termasuk didalamnya adalah nutrisi yang baik. 1000 Hari Pertama Kehidupan sangat memberi pengaruh bagi fase selanjutnya. Dan baru saja kitajuga dikejutkan karena kasus Arya anak yang mengalami obesitas, nah ini orang tua bisa dianggap lalai karena tidak memperhatikan dengan baik perkembangan si anak. Obesitas sudah jelas penyakit yang memberikan dampak kepada kesehatan sianak dan juga ke masalah perilaku dan emosional anak.

Karena nya sebagai orang tua kita harus memperhatikan asupan nutrisi pada anak, memberikan stimulasi yang tepat sesuai usia anak dan melakukan pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala.

Bila di tarik sebuah benang merah, maka peranan perempuan memang sangat di butuhkan dalam hal memberikan dukungan nutrisi sehat bagi keluarga, karenanya meski kita ibu pekerja maka sediakan waktu untuk bisa memasak atau apapun itu agar anak-anak bisa mendapatkan kecukupan gizi yang optimal.

Selamat Hari Anak, semoga tidak ada lagi kekerasan pada anak, stop bullying dan jadilah perempuan aktif dalam keluarga !




2 Komentar

  1. Ibu memang berperan sangat peting ya Mbak. Setuju banget kalau perempuan kudu aktif di keluarga juga lingkungan :)

    BalasHapus
  2. jadi perempuan itu ajaib ya hehehe

    BalasHapus

Komen ya biar aku tahu kamu mampir