Kapan Kamu Pertama Kali Suka Dengan Lawan Jenis ?

Kapan Kamu Pertama Kali Suka Dengan Lawan Jenis ?

Tuhan menciptakan untuk berpasap))ngan, namun demikian tak lantas membuat aku paham apa artinya pasangan. Rasanya sewaktu kecil juga nggak pernah kepoin mamak papa deh ! Bedalah dengan anak sekarang yang bisa tanya ke Ayahnya "ayah kok bisa suka bunda ya? Zamanku dulu mana kepikiran mau kepo begitu.

Lantas aku ingat pertama kalinya aku malu-malu melihat cowok itu waktu aku kelas empat SD, iya masin kecil, entah apa yang kupikirkan pokoknya setiap lihat anak lelaki itu bawaannya mau lariii aja, maluu ! Trus anak lelaki itupun setiap aku lewat selalu melempar batu, kadang mengenai bahuku, kadang paha, aku mengaduh dan lalu senyum sambil berlari, aneh kan ? Hahahaha, rasanya zaman dulu itu sikap yang begitu diartikan care alias perhatian hahhaa.

Lalu kelas lima SD ada mata pelajaran seni suara, untuk matpel satu ini rasanya aku rela disuruh lari keliling sekolah daripada aku harus berdiri di depan kelas dan bernyanyi, lalu ada seorang anak lelaki yang setiap disuruh bernyanyi dengan semangat akan maju ke depan kelas lalu, aku gugup dibuatnya, karena dia selalu bilang "ini lagu untuk yang ku suka" dan itu diucapkan sambil melirik mataku, iya kedua bola matanya menatapku, ahh aku malu lalu menaruh kepala diatas kedua tanganku, lalu sepenuh hati dinyanyikannya lah lagu "Isabella adalah..", sampai sekarang aku ngga tahu apa benar itu lagu untukku atau karena aku anak yang duduk didepan hahaha tapi selama satu tahun terjadi hal yang sama , dia maju ke depan kelas dan aku dagdigdug hahahah. Tahun 2008 aku bertemu juga dengan si penyanyi Isabella ini dan aku tak sempat menanyakan apakah itu lagu untukku ? Karena diacara reunian itu dia kembali menyanyikan lagu itu dan kali ini tak menatap mataku.

Kelas 6 SD, aku dan teman sekelas harus duduk berpasangan, aku duduk dengan seorang anak lelaki yang tinggi, pintar tapi galak. Setiap sesenti saja tasku, pensilku melewati batas yang ditetapkannya maka dia akan melempar seluruhnya jauh dari meja kami. Sering aku menangis dibuatnya, dan sampai akhirnya akupun dipindah ke meja lain duduk dengan anak lelaki yang pendiam habis, dan sampai kami lulus ternyata dia dinyatakan tidak lulus SD, katanya padaku disaat pengambilan ijazah "ijinkan aku mengenang kebersamaan kita lebih lama", waktu itu aku nggak ngerti, tapi sekarang setiap mengingatnya maulah awak ketawa sendiri, aah apek dimana kau kini ?

Sampai lulus SD aku tak paham juga menyebut rasa itu sebagai pertanda suka, entahlah hanya saja ketika aku beranjak SMP aku malah berharap anak lelaki yang suka melemparku dengan batu datang dan itu hanya sebatas angan, katena aku selalu berpindah sekolah mengikuti papa bekerja. Di SMP aku ingat betul, bahwa aku tumbuh jadi anak yang biasa saja, tidak rupawan, tapi sedikit terkenal karena suka Juara (bukan pintar), dan anehnya saat itu ketua osis yang menjadi idola cewek-cewek sekelas denganku dan dia suka meminjam catatanku, sampai disini tak ada yang istimewa, sampai suatu hari aku mendapati semua catatanku penuh dengan pesan singkat, hampir disemua halaman buku yang dipinjamnya, sayang aku nggak paham artinya sampai kelas 3 SMP barulah aku paham kalo itu bermakna aku suka kamu. Dan saat itulah aku ingin memiliki pacar, iya seorang cowok ! Aku mendatangi mamak dan jawabannya masih sama seperti dulu, pacaran hanya boleh saat SMP, akhirnya aku lulus, dan diterima di sebuah SMA, yes aku boleh pacaran, dan akupun berpacaran dengan ketua osis yang suka mencoret belakang buku catatanku.

Lalu SMA entah kenapa kami putus, yang pasti karena aku harus pindah sekolah lagi, kesetiaan anak ababil dipertaruhkan hahaha, yah begitulah kami putus dan tak ada yang tersisa kini, karena memang belum mempunyai makna untuk menjadi sebuah kenangan. Lalu aku pun menghabiskan masa SMA dengan hanya berteman tanpa harus berpacaran, kuliah pun sama rasanya tak sempat berurusan dengan apa yang disebut masa pacaran, dunia pekerjaanpun sempat membuat aku suka dengan beberapa pria dan entahlah tak ada keinginan untuk serius sampai akhirnya aku menemukan suami dari bait demi bait komentar, bait demi bait puisi dan sampailah aku menerimanya menjadi suami.


So ladies, kalau kamu punya kisah seperti apa sih ? Kapan kamu bisa mengingat anak lelaki yang buat kamu malu-malu ? 

7 Komentar

  1. aku malah lebih kecil lagi.. kelas 1 SD *tutupmuka

    BalasHapus
  2. Saya mulai suka sama cowok pas duduk di bangku TK. krn, OMG... anak laki2 itu tampan sekali😇

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh itu pasti tampan banget yak hahaj

      Hapus
  3. saya SD kelas 4-5 gt tapi sebatas seneng saja ga berani ngomong
    anak yang saya taksir ngerasa sepertinya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahha mirip kasus aku berrtu mas, msh anak2 ya gitu aja senyum malu2 hahaha

      Hapus
  4. TiMeet - just add yourself https://play.google.com/store/apps/details?id=com.yunusov.callme_free&hl=en

    BalasHapus

Komen ya biar aku tahu kamu mampir