10 Tips Aman Konsumsi Permen Untuk Anak

10 Tips Aman Konsumsi Permen Untuk Anak

Pindy Permen Susu, permen lembut dengan tiga pilihan rasa susu, strawberry dan coklat adalah permen yang aku pilih menjadi salahs atu jajanan anak-anak saat ini. Emang enggak takut ngasih anak permen ? Takut mak, tapi aku tahu rasa permen itu enak banget di mulut, dulu aku pernah kecil and i like candy very much, bahkan rela nunggu papa pulang larut malam demi mendapatkan permen pesanan, karena itulah aku berlaku adil untuk anak-anak ku saat ini. Ketika mereka suka permen maka aku berikan dengan cara yang benar dan jenis permen yang tepat.

Candy's Day


Aku bukan tipe orang tua yang resik, urusan jajan anak khususnya permen aku bukan tipe yang bisa melarang anak untuk tidak makan permen. Seperti yang selalu aku share, aku menerapkan didikan zaman old yaitu bercermin kepada diri ku. Waktu aku kecil mamak pun tak membatasi jajanan kami, terserah mau jajan apa saja, tapi kalau suatu saat sakit karena jajanan tertentu ya sudah enggak akan dilakukan kembali membeli jajanan tersebut, kalau bahasa gaul sekarang cukup tahu saja hehe.

Pun begitu ketika dokter gigi spesialis anak memberi nasehat untuk tidak memberi permen kepada Kayama (anak nomor dua ku ini hantu permen haha) , saat itu aku bilang nyerah kalau disuruh janji, ya selama ada dokter i think its OK lah, dokter nya senyum kecut hehe.



Kali ini karena sharing nya tentang permen maka aku mau sharing pengalaman masing anak-anakku dengan permen. Pertama kali anak-anak bisa makan permen adalah ketika usia 2 tahun, namun Kayama umur setahun sudah bisa makan permen karena memang bisa mengunyah dengan baik. Kebetulan anakku juga stay di daycare jadi menurutku agak susah kalau aku menerapkan suatu aturan ketika si anak berada di lingkungan yang beragam. Ya katakanlah di rumah enggak makan permen tapi siapa yang menjamin selama berada di daycare dia enggak tergoda permen temannya ? Alasan tersebut juga merupakan alasan lain yang membuatku mengizinkan anak-anak mengkonsumsi permen.





Sesak Nafas karena Permen

Suatu hari aku mendapati anak pertama ku batuk parah dan sesak nafas, lalu setelah dibawa ke dokter sakitnya pun sembuh. Waktu berlalu sampai suatu hari dia pulang ke rumah sambil memegang permen bertangkai berwarna merah dengan bentuk salah satu organ tubuh. Awalnya aku cuek toh aku memang membolehkan anak-anak makan permen. Malam harinya aku terbangun dan mendapati Kanda dengan kondisi yang sama persis dengan beberapa waktu lalu, dia batuk dan sesak. Alhasil aku pun membawa ke dokter malam itu dan ternyata permen itu mengandung zat pewarna dan rasa yang tidak cocok untuk anak-anak dibawah usia lima tahun (pendapat dokter anak kami). Sejak saat itu permen itu menjadi permen terlarang untuk kedua anakku.

Lain hal dengan anak kedua ku yang lebih susah untuk dilarang makan permen, karena dia suka permen pake banget beud! Nah ini saking suka nya haha. Sampai usia 2 tahun lebih makannya juga hanya bubur saja, karena itu jajanan yang aku berikan kepada Kayama juga nyaris lunak semua, entah itu softcake, bubur sum-sum dan urusan permen ? Yup! aku berikan yang lunak juga yaitu permen jeli. Yang terjadi ternyata persis seperti kakak nya, dia menjadi batuk. Sejak mengetahui hal tersebut maka aku wanti-wanti banget sama siapa saja untuk tidak memberi Kayama permen jeli, namun suamiku pernah karena alasan enggak tega membelikan Kayama permen itu dan untung lah Ibu yang menjaga anak-anak di daycare memberi kabar sehingga aku masih bisa menghalangi Kayama makan permen tersebut.

Boleh Makan Permen Asal ...

Beruntung kami memiliki Dokter anak yang baik banget, jadi aku suka konsultasi via whatsapp dengan beliau. Kan galau juga ya sama permen ini, enak tapi kok seram ? Akhirnya dokter anak kami memberikan tips supaya anak-anak tetap sehat dengan jajanan nya khususnya permen. Katanya boleh kok ngasih anak permen asal tahu kandungannya, asal tahu produksinya siapa, asal ada sertifikasi halal, asal terdaftar di BPOM, asal orang tuanya mau peduli untuk cek dan ricek langsung ke BPOM.

Tips Memberi Permen Pada Anak


Cek informasi pada kemasan

Untuk jajanan anak aku cukup variatif, dari cake, permen, ice cream, kacang-kacangan bahkan snack keripik juga aku izinkan. Khusus permen aku menerapkan beberapa tips supaya anak-anak jangan sampai ketagihan dan terhindar dari kerusakan gigi (i wish haha)

  • Konsumsi permen tidak setiap hari, jadi di rumah anak-anak boleh makan permen per 2 minggu (entah benar entah enggak) tapi so far aku ngejalaninnya begitu. Karena 2 minggu itu rotasi semua jenis jajanan yang ada di rumah. Karena sudah terbiasa maka anak-anak juga akan minta permen ketika mereka merasa sudah memakan semua jenis jajanan, kapan aku makan permen mami ? begitu tanya mereka bila sudah kangen permen.
  • Sehari hanya boleh 2 permen, makan permen memang enggak bisa satu aku yang dewasa juga mengakuinya. Karena itu dalam sekali makan aku hanya membatasi maksimal dua permen saja. 
  • Pilih Permen berbahan lembut dan mengandung susu, dokter anak kami menyarankan permen lembut dan mengandung susu bisa diberikan pada anak dan harus dipastikan bukan perasa susu ya tapi memang susu dan jangan yang mempunyai rasa soda dan berbentuk kristal. Karenanya Pindy Permen Susu jadi pilihan ku.
  • Ajarkan anak mengulum permen, so ini juga penting pesan dari Ibu Dokter gigi anak-anak bahwa  makan permen itu enggak boleh digigit jadi harus dijilat atau di kulum sampai bentuk terkecil.
  • Menggosok gigi, untuk urusan yang satu ini juga kebantu banget sama serial Marsha and The Bear. Ada episode dimana Marsha sakit gigi karena makan permen dan di film itu Marsha jadi rajin gosok gigi setiap makan permen. Anak-anak dirumah sudah tahu hal tersebut jadi setiap mereka makan permen maka mereka akan langsung gosok gigi.
  • Rutin ke dokter gigi, sejauh ini aku merawat gigi anak-anak ke dokter gigi, tanpa permen pun gigi anak bisa saja bolong oleh sebab lain misal susu, coklat dll. Karenanya aku rutin membawa anak-anak untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya.
  • Makan permen setelah sarapan, ingat ya mom's jangan pernah kasih permen sebelum sarapan, rasa manis pada permen bisa membuat anak merasa kenyang sehingga tidak nafsu lagi untuk makan.
  • Pastikan permen sudah ada izin BPOM dan label sertifikat Halal MUI, ada masa produksi dan kadaluarsa dan alhamdulillah Permen Pindy punya kelengkapan tersebut
  • Kenali perusahaan distributor permen dan pastikan dikemasan mempunyai nomor customer service
  • Jadi konsumen cerdas, ketika ada berita yang mengatakan ada permen mengandung narkoba wajar dong aku juga kaget. Aha tapi aku kan blogger yang punya banyak informasi jadi enggak langsung percaya, langsung deh aku twit BPOM dan langsung mendapat respon dengan klarifikasi. Bahkan aku juga mengontak customer service perusahaan permen. Kan jadi lega kalau kita bisa dapat informasi yang benar.
Itu dia 10 tips yang aku terapkan dalam memberi jajanan anak-anak, semoga bisa bermanfaat ya. Jadi kalau lagi pengen makan permen sudah tahu kan permen nya yang aman di konsumsi ? Pindy permen susu jawabannya !

Kalian bisa intip informasi sehat lainnya di akun sosial nya ya :

Facebook : https://www.facebook.com/PermenPindy/
Instagram : @permenpindy_id
Website produk : www.iu.co.id







2 Komentar

  1. Permen kesukaan anakku niih, tapi kubatasi juga jangan tiap hari makan permen.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kalau kami di rumah seminggu sekali ada hari makan permen

      Hapus

Komen ya biar aku tahu kamu mampir