Selamat pagi...
Gimana ges situasi timeline ? Agak mulai memanas ya, masing-masing kubu mulai berjuang untuk memenangkan calon presidennya. Sebenarnya ok - ok saja selama kita beretika, boleh memuja tapi jangan menghina ya.
Tahun 2019 memang tahun politik dan pada 17 April nanti kita semua akan melaksanakan pemilu, yang sebenarnya bukan hal baru karena sejak tahun 1955 rakyat Indonesia sudah melaksanakan Pemilu, perbedaannya adalah sejak tahun 2014 pertempuran pilpres sangat sengit di dunia sosial media. Tak sedikit yang semula berteman menjadi bermusuhan, yang bersaudara jadi memutus silaturahmi, ehm miris ya ? Tapi nyata sih terjadi, gimana dong cara mencegahnya ?
Sehubungan dengan itu maka daerah Jakarta Barat kemarin mengadakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mewujudkan pemilu 2019 menjadi pemilu yang aman, damai dan sejuk. Kegiatan ini diadakan di pelataran Masjid Al-Amanah di daerah Jakarta Barat.
Tentu harapan kita seluruh wilayah Indonesia juga melaksanakan Pemilu 2019 dengan baik bebas dari keributan. Hal ini lah yang ingin dicontohkan oleh para Pejabat, Pemuka Agama, Tokoh Masyarakat serta seluruh warga Jakarta Barat, dan supaya pemilu damai, aman dan sejuk terwujud maka kemarin telah dilakukan pemasangan 1000 spanduk yang melarang pelaksanaan kampanye politik di tempat-tempat iabadah khususnya di wilayah Jakarta Barat. Meski berbeda pilihan, dan berbeda keyakinan, namun diharapkan oleh semua elemen masyarakat di Jakarta Barat kerukunan dan tali persaudaraan antar sesama tetap dapat dijaga bersama.
Kegiatan ini dipelopori oleh Forum Kerukunan Umat Beragama [FKUB] Jakarta Barat, beserta jajaran 3 Pilar, Polres Jakarta Barat, Dandim 0503, Wakil Walikota Jakarta Barat, Kajari, ketua Pengadilan, Kakankemenag, Ketua KPUD , beserta komisioner Kota jakbar, Ketua Bawaslu, Ketua FKUB Jakbar, beserta Tokoh Lintas Agama, Ketua MUI Jakbar, PGI ( Persekutuan Gereja Indonesia ), KAJ ( Keuskupan Agung jakarta ), Walubi ( Wali Umat Budha Indonesia), PHDI ( Parisada Hindu Darma Indonesia), MATAKIN ( Majelis tinggi agama Konghucu Indonesia) mengajak semua warga Jakarta Barat untuk tidak menodai proses demokrasi Indonesia, dengan cara-cara kampanye yang tidak tidak sehat, atau memecah belah bangsa yang kerap dilakukan sekelompok oknum di berbagai kesempatan di tempat ibadah.
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengingatkan semua pemuka agama agar menahan diri tidak menggunakan tempat ibadah sebagai sarana untuk mencari suara bagi calon pilihannya. Sebenarnya bukan hanya tempat ibadah, tempat pendidikan, perkantoran dan tempat umum juga tidak boleh digunakan untuk kampanye politik. Karenanya sebagai bentuk preventif dan untuk menjaga keutuhan NKRI dan menjalin kebersamaan serta membangun demokrasi yang berkualitas, FKUB Jakarta Barat bersama warga, serta tokoh lintas agama berkomitmen Menolak tempat ibadah digunakan untuk kepentingan kampanye, menolak tempat ibadah untuk dijadikan penyebaran Isu Hoax, Sara dan radikalisme, demi terciptanya Pemilu 2019 yang damai, aman dan sejuk. Ini adalah bentuk komitmen bersama dalam membangun demokrasi yang berkualitas dan menciptakan pemilu damai dan bermartabat. Komitmen bersama ini diwujudkan dengan pemasangan spanduk di sejumlah tempat ibadah di Jakarta barat, yang diantaranya ada 860 Mesjid, 237 gereja, 1 Pura, 85 Vihara, totalnya ada 1183 tempat ibadah yang akan dipasang spanduk.
Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Hariyadi dalam kesempatan ini menyatakan “mendukung penuh komitmen bersama FKUB dan tokoh lintas Agama Jakarta Barat untuk bersama-sama menjaga marwah demokrasi, karena dengan adanya Pemilu 2019 justru masyarakat harus saling menghormati perbedaan dan menyambut pesta demokrasi dengan suka cita”. Acara ditutup dengan pembacaan ikrar bersama dan dilanjutkan dengan pemasangan spanduk.
Sore kemarin telah dilakukan pemasangan spanduk di Mesjid Al-Amanah dan dilanjutkan ke Gereja Pentakosta dan di Pura Chandra Prabaya. Selain itu spanduk akan di pasang juga di Gereja Immanuel, dan Vihara Pusdiklat Buddhis dengan total 1000 spanduk diseluruh tempat ibadah wilayah Jakarta Barat. Diharapakan dengan adanya spanduk ini maka semua kalangan bisa menciptakan cara politik yang jujur, seharusnya politik adalah pesta demokrasi yang membuat semua pihak bergembira, dan semoga pemasangan spanduk bukan sekedar seremonial tapi memang benar-benar menjadikan pemilu yang damai, aman dan sejuk bagi seluruh warga Indonesia khususnya warga Jakarta Barat.
2 Komentar
Reportasenya Mama Uli keren, yang membaca terasa ikut hadir di acara yang ditulis. Ditunggu karya selanjutnya. Salam
BalasHapusKalau semua pihak bisa menciptakan pemilu yang damai seperti ini situasi bakal lebih adem kan
BalasHapusKomen ya biar aku tahu kamu mampir