Dulu Butuh Pesaing Biar Hidup Lebih Hidup, Tapi di Era Industri 4.0 Masih Perlukah Pesaing?

Dulu Butuh Pesaing Biar Hidup Lebih Hidup, Tapi di Era Industri 4.0 Masih Perlukah Pesaing?

Sebenarnya agak bingung ketika masuk tema hari kesepuluh ini, peserta ODOP diminta menulis tentang tema pesaing, butuh gak sih lu sama keberadaan pesaing? Trus gimana ngadapinnya?

Jujur kalau sebagai individu saat ini aku udah enggak peduli sama orang yang berlomba-lomba untuk meraih sesuatu. Sejak punya dua anak tepatnya aku memilih hidup untuk lebih santuy, fokus pada apa yang aku miliki enggak butuh lihat kiri kanan karena menurutku sangat membuang waktu membandingkan sesuatu.

Ulihape.com
Namun karena ini challenge maka aku mau mengajak kalian kembali ke masa dimana aku suka banget bersaing. Jadi kita setting waktu mundur ke 25 tahun lalu, tahun 1994 ketika aku menjadi anak SMA.

Masa remaja memang senang berkompetisi, baik urusan prestasi, asmara maupun merebut perhatian orang tua. Yup! Menurutku masa itu adalah masa dimana aku sangat menyukai kompetisi.

Keberadaan pesaing sangat penting bagiku, aku perlu tahu apa kekuatannya, bagaimana aku bisa lebih baik darinya bahkan kalau bisa aku tak mau dalam bayang-bayangnya, aku harus punya sesuatu yang dia enggak punya.

Pesaing itu membuat aku terus bergerak, pesaing itu membuat aku terus berbuat, pesaing itu terus membuat aku menggali potensi yang kumiliki, bahkan pesaing itu membuat aku terus melangkah.

Di dalam rumah aku terus ingin menjadi anak baik, aku mencari tahu apa yang disukai mamak, aku mencari tahu bagaimana cara membuat rapih dan nyaman, aku belajar supaya aku bisa juara dan mendapat hadiah, aku lakukan apa yang adikku tidak bisa. Ya, adikku adalah pesaing terberat saat itu hehe.

Di dalam kelas aku mencari trik untuk mengalahkan pesaingku, pintar saja enggak cukup. Menjadi siswa aktif, bertanya kepada guru mampu mengantarku lebih dekat dengan guru.

Dalam urusan asmara aku berusaha menjadi tak sehebat pesaingku, aku memilih menjadi bukan siapa-siapa tapi aku mampu menarik perhatiannya. Dan kalian tahu? Ternyata aku tak mampu membaca siapa pesaingku sebenarnya sehingga urusan asmara kandas oleh sahabat sendiri haha, jadi hati-hati karena bisa jadi kalian salah mengenali pesaing sebenarnya hehe.

Masa itu keberadaan pesaing bikin hidupku lebih hidup dan aku merasa beruntung pernah berada pada posisi itu.

Sekarang di era industri 4.0 menurutku keberadaan pesaing itu gak penting lagi, era 4.0 mengajak kita untuk lebih melek teknologi, siapa yang dekat dengan teknologi maka dialah pemenangnya.

So gimana menurut kalian, masih perlukah bersaing di era industri 4.0?