Privilege dan Tanggung Jawab Moral, Sudah Sejalankah?

Privilege dan Tanggung Jawab Moral, Sudah Sejalankah?

Well tema ODOP ISB kali ini adalah bagaiman "Menyikapi Privilege dan Menyeimbangkan dengan Tanggung Jawab Moral?"

Privilege dan Tanggung Jawab Moral, Sudah Sejalankah?
Privilege dan Tanggung Jawab Moral

Apa Itu Privilege?

Privilege dapat didefinisikan sebagai keuntungan atau hak istimewa yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok tertentu, seringkali tanpa disadari atau tidak diinginkan. Meskipun privilege bisa berasal dari berbagai aspek seperti ras, jenis kelamin, kelas sosial, atau latar belakang pendidikan, yang jelas, pengakuan dan pemahaman terhadap privilege penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif. Bagaimana kita menyikapi privilege dan bagaimana kita menggunakan keuntungan tersebut adalah cerminan dari tanggung jawab moral kita. Dan menurutku setiap orang itu punya sisi privilegenya? Bagiku Privilige itu bukan hanya tentang harta dan kekuasaaan berlebih bahkan disisi kekuranganpun itu adalah privilege, contohnya? Seringkali aku mengidamkan bagaimana cara selebriti membantu mewujudkan impian mereka yang tak punya, sementara aku meski nggak miskin tentu punya impian yang diinginkan juga to? Namun tak bisa dibantu hanya karena aku bukan kategori tak mampu, begitulah aku memandang privilege.

Refleksi Pribadi dan Kesadaran Privilege

Langkah pertama dalam menyikapi privilege adalah melakukan refleksi pribadi untuk mengidentifikasi dan memahami keuntungan atau hak istimewa yang dimiliki. Ini dapat melibatkan pertanyaan-pertanyaan kritis seperti: "Apa saja aspek-aspek dalam hidup saya yang memberikan keuntungan lebih?" atau "Bagaimana keuntungan ini memengaruhi cara saya berinteraksi dengan dunia?" 

Aku kerap melakukan hal ini karena pasti kita paham punya privilege untuk banyak hal, katakan aku kesayangan bosku jadi aku mau apa saja rasanya susah ditolak, disini aku butuh kesadaran untuk tak semena-mena which is gak semena-mena saja sudah menimbulkan kecemburuan loh. 

Mendengarkan dan Mempelajari Pengalaman Orang Lain

Mendengarkan cerita dan pengalaman orang-orang yang tidak memiliki privilege yang sama dengan kita adalah langkah penting dalam meningkatkan pemahaman. Dengan mendengarkan, kita dapat mengembangkan empati dan mengakui bahwa setiap individu memiliki perjalanan hidup yang berbeda. Dan hal ini dari dalam rumah kita juga udah bisa kita rasakan, makanya ada istilah "ih ortuku pilih kasih" padahal sebenarnya karena privilige masing-masing anak itu ada, aku yang tomboi bakalan lebih mudah mendapat persetujuan pergi camping daripada adikku yang manja. Jadi saling sharing dengan adikku kami bisa memahami situasi dan cenderung bisa lebih ikhlas atas apa yang kami dapatkan.

Pendidikan dan Kesadaran Sosial

Penting untuk terus-menerus memperbarui pengetahuan kita tentang isu-isu sosial dan privasi. Memahami sejarah dan konteks sosial dapat membantu kita menyadari dampak privilege dan menciptakan kebijakan atau tindakan yang lebih inklusif. Dengan begini kita nggak mudah menjudge orang yang lebih ebruntung dari kita ya kan?

Menggunakan Privilege untuk Mendukung Orang Lain

Sebagai individu yang memiliki privilege, kita memiliki tanggung jawab moral untuk menggunakan keuntungan tersebut untuk mendukung orang-orang yang kurang beruntung. Ini bisa mencakup memberikan suara kepada mereka yang tidak didengar, memperjuangkan kesetaraan, atau berkontribusi pada proyek-proyek sosial. Dan aku sudah melakukannya, seperti yang aku sampaikan aku termasuk kesayangan bos, so ketika ada orang yang perlu diperjuangkan maka aku dengan sendirinya menyampaikan dans eringnya emang bos nggak tahu faktanya, ketika mereka tahu maka apa yang aku usulkan diterima, dan nggak jarang orang akan bilang ke aku " Bu tolonglah bantu ..."

Bertindak dengan Keadilan dan Kesetaraan

Mengambil tindakan yang mendukung keadilan dan kesetaraan adalah langkah krusial. Ini dapat mencakup menentang diskriminasi, mendukung inisiatif inklusif, dan memperjuangkan hak-hak individu yang kurang beruntung. Dan ternyata nggak semua pihak bisa senag dengan yang aku lakukan, jadi udah benar sih nggak bisa nyenangin semua orang tapi aku bangga bisa membantu orang lain dari hal istimewa yang aku miliki.

Bersedia untuk Belajar dan Berkembang

Ketidaksetaraan dan privasi adalah isu yang kompleks, dan pandangan kita dapat terus berkembang seiring waktu. Penting untuk bersedia untuk terus belajar, menerima umpan balik, dan beradaptasi dengan perubahan. Jangan pernah sombong dan bangga dengan privilige, karena balik lagi semua yang kita punya itu Allah yang titipkan kalau DIA marah habis detik itu juga. Gunakan privilege untuk memudahkan urusan orang lain juga ya ges.

Aku percaya dengan menggabungkan kesadaran diri, pendidikan, dan tindakan nyata, kita dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan merata. Menggunakan privilege dengan tanggung jawab moral adalah langkah menuju pembentukan dunia yang lebih baik bagi semua. So apa privilege yang kamu miliki? Gunakan untuk hal lebih baik ya!

0 Komentar

Komen ya biar aku tahu kamu mampir