Meski Bukan Politikus Tapi Opiniku Sering Jadi Acuan

Meski Bukan Politikus Tapi Opiniku Sering Jadi Acuan

Menghadapi Pemilu : Peranan Working Mom dalam Politik Lokal

Pesta rakyat 5 tahunan lewat Pemilihan Umum selalu menjadi menarik bagi semuanya, mendadak politikus! Nggak pandang jabatan semua tertarik membahasnya dan disinilah kadang aku merasakan keseruan menjadi politikus. Lah aku yang bukan politikus saja bisa punya banyak opini, bisa kasih tanggapan, bisa kasih reaksi atas debat-debat politik yang ada. Artinya bahwa kita semua tertarik berpolitik namun tak semua ingin menjadi praktisi termasuk aku.

Politik tanpa praktisi
Meski Bukan Politikus Tapi Opiniku Sering Jadi Acuan

Nah kali ini yuk kita bahas cara sederhana dan efektif di mana working mom dapat terlibat dalam politik lokal.

1. Pendidikan Pemilih : Sebagai ibu, kita memiliki pengaruh besar dalam membentuk nilai-nilai anak-anak. Seperti Pemilu kali ini hampir tiap hari anak-anaku bertanya "Emang Bu Mega itu korupsi mami?", emang Pak Anies itu cuman manis dibibir ya mi?" Hal yang mereka dengar dari lingkungannya dan disinilah Ibu bisa luangkan waktu untuk memberikan pemahaman tentang kondisi politik di tanah air. Jadikan bahan diskusi dengan materi nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi, serta jelaskan bagaimana pemilihan umum memainkan peran kunci dalam mewujudkan pemerintahan yang baik.

2. Ajak Bicara Tetangga : Aku kerap menyapa tetangga dan sesekali menyenggol isu pemilu dan seperti kebanyakan memang informasi hoax paling banyak diyakini, saat inilah aku memberikan opini untuk meluruskan apa yang sebenarnya. Yah meski mungkin mereka hanya ingin mendengar apa yang diinginka, tapi sebagai individu aku merasa sudah berbuat sesuatu.

3. Dukung Kampanye Sosial : Tentu saja aku punya pilihan dan biasanya aku menyuaraknnya lewat sosial mediaku. Biasanya aku akan membuat opini atas pilihanku dan aku nggak melayani debat . Alhamdulillah sejauh ini kalau bikin status tentang politik masih aman, karena aku nggak mau mengejek, menjelekkan apalagi menghina. Sebisa mungkin aku membuat opini berimbang saja.

4. Suara Anda Penting : Aku juga selalu meyakinkan orang-orang untuk ikut memilih. Pemilu kali ini banyak yang merasa pasangan yang maju kurang sreg, tapi jangan sampai tidak memilih. Seperti nasihat kakek nenek kita pilihlah yang terbaik, pasti ada! 

Tak jarang dari opiniku selalu ada saja orang yang merasa tercerahkan, seperti saat ini paling tidak ada dua orang teman yang dalam bingung malah minta petunjuk padaku "Siapa nih yang harus dipilih? Aku mau ikut pilihanmu". Tak lantas aku menyuruhnya memilih apa yang aku suka, aku berikan pandangan untuk ketiga kandidat dan alasan mengapa aku memilih Pak Ganjar Mahfud, alhamdulillah opiniku diterima dan mereka mau memilih apa yang aku suka.

Kita nggak tahu seberapa bisa kita punya pengaruh terhadap opini orang lain, tapi menyuarakan apa yang kita tahu pasti akan ada manfaatnya bagi orang lain.

0 Komentar

Komen ya biar aku tahu kamu mampir