Aku, Pasar dan Masa Kecilku

Aku, Pasar dan Masa Kecilku

Siapa yang udah jarang ke pasar? Mungkin ada banyak ya, namun tidak bagiku. Pasar tradisional sampai hari ini masih sering ku kunjungi untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga, khususnya bahan masakan seperti sayuran, aneka ikan dan daging atau bahkan sekedar membeli aneka kue basah.

Aku, Pasar dan Masa Kecilku
Aku, Pasar dan Masa Kecilku


Pasar dan Masa Kecilku

Sejak kecil aku sudah terbiasa mengunjungi pasar tradisional, eh zaman dulu mah mall itu jauh dan belum ada minimarket yes haha. Mamak kerap mengajakku ke pasar entah memang sekedar menemani Mamak berbelanja atau memang saat itu adalah edukasi sosial buatku. Pasar tempat transaksi jual beli namun ternyata Mamak mengajarkan banyak hal, bagaimana menegur orang yang kita kenal meski dia sedang berbelanja, atau sekedar mengucapkan terima kasih kepada pedagang yang dagagannnya bisa jadi belum memenuhi keinginan kami.

KEtika berbelanja sayuran Mamak akan membolak balik sayur, memilih yang terbaik dan aku yang mengikutinya sering kali merasa jenuh "lama amat sih beli sayur, tinggal tarik masukkan keranjang beres!" begitulah aku membatin, belum lagi kalau menawar, Mamak bisa bolak balik dan aku merasa "wasting time banget sih!".

Namun ada satu kegiatan yang kunantikan setiap menemani Mamak ke Pasar yaitu setelah urusan berbelanja selesai maka Mamak akan mengajakku mampir ke warung dalam pasar untuk menikmati jajanan pasar kesukaan kami yaitu lontong sate dan es tebak atau cendol, bahagia banget rasanya dan semua kebeteanku itu sirna seketika.

Pasar dan Aku Saat Ini

Kini aku bukan anak kecil lagi, aku pun sudah menjadi seorang Ibu namun perkembangan zaman membuat aku tak seperti Mamakku. Pasar tradisional saat ini rerata hanya menjual kebutuhan pokok, sehingga tak banyak kegiatan yang bisa dilakukan kecuali hanya berbelanja kebutuhan pokok. Tak ada lagi warung untuk santap aneka jajanan seperti masa kecilku. Kadangpun aku mengajak kedua anakku dan bila mereka ikut maka proses tawar menawar aku tiadakan, sebab aku tak ingin anakku merasakan bete sepertiku dahulu haha.

Akupun ingin menghibur anakku ketika ke pasar dan salah satu caranya adalah dengan mengajak mereka naik becak. Becak transportasi yang hampir punah namun masih kutemui di pasar. Bagi kedua anakku mungkin mengunjungi pasar adalah kesempatan untuk naik becak, sebuah momen yang mereka nantikan setiap aku ajak ke pasar.

Pasar, Papa dan Aku

Ada satu hal yang aku ingat trik yang diajarkan Papa kalau aku harus ke pasar. Saat itu Mamak sedang berpergian dan Papa mengambil alih tugas rumah tangga. Papa memintaku untuk berbelanja dan hal yang diajarkan Papa kala itu adalah bila ingin membeli sesuatu maka belilah di dua pedagang yang berbeda. Saat itu Papa memintaku membeli cabai 1 kilogram dan trik yang diajarkan Papa adalah beli di pedagang A 500 gram dan di pedagang B 500 gram, aku tanya mengapa? Menurut Papa nanti hasilnya akan diperoleh satu kilogram lebih hahaha, ajaibnya aku percaya dan beberapa kali aku menjalankan trik yang diajarkan Papa haha, apakah kalian pernah demikian? Haha

Dulu Mamak menjual es lolipop dan beberapa kali aku ke Pasar untuk membeli keperluan es lolipop seperti plastik es, pewarna makanan dan aneka sirup sesuai cita rasa es lolipop yang akan dibuat Mamak. Mengendarai sepeda membawa keranjang dan catatan, karena sudah langganan biasanya aku cukup memberikan catatan dan semua yang aku butuhkan langsung dipersiapkan tanpa aku harus khawatir ada yang terlewatkan.

Pasar selalu menyajikan banyak hal, belum lagi kalau di daerah Sumatera Utara aku kerap melihat ada adu mulut, adu jotos, dan tinju entah antara pembeli dan pedagang maupun sesama pedagang. Pasar juga ternyata merupakan tempat berkumpulnya setan kata pak ustads bahkan kalau memasukui Pasar jangan lupa berdo'a karena di pasar ini lah segala tipu muslihat ada. Kalau diingat-ingat bahkan kerap sholat mepet sih kalau udah ke Pasar , nah ini dia doa masuk pasar supaya kita mendapat berkah dan rahmat Allah.

"Tempat yang paling Allah cintai adalah masjid, dan tempat yang paling Allah benci adalah pasar." (HR Muslim)

 بِسْمِ اللهِ الهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ السُّوْقِ وَخَيْرَ مَافِيهَا أعوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَافِيهَا اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أصِيْبَ فِيْهَا يَميْنًا فَاجرَةً أَوْ صَفَقَةً حَاسِرَةً


Latin: Bismillaahi allaahumma innii as'aluka khairo haadzihis suuqi wa khaira maa fiihaa wa a'uudzu bika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa. Allaahumma innii a'uudzu bika an ushiiba fiihaa yamiinan faajirotan au shafaqatan khaasirotan.

Artinya: "Dengan nama Allah ya Allah, aku memohon kepada Engkau kebaikan pasar ini dan kebaikan apa yang ada di dalamnya. Dan aku berlindung kepada Engkau dari kejahatan apa yang ada di dalamnya. Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau jangan aku terkena musibah padanya, karena sumpah durhaka atau laba yang merugikan." (HR. Hakim).


0 Komentar

Komen ya biar aku tahu kamu mampir