7 Cara Melindungi Kesehatan Mental dari Paparan Informasi yang Mengganggu

7 Cara Melindungi Kesehatan Mental dari Paparan Informasi yang Mengganggu

Assalamu'alaikum,

Pernah nggak sih kalian itu malas buka sosial media? Ingat nggak era politik Pak Jokowi? Teman yang akrab jadi musuhan, suami istri jadi nggak akur hanya karena beda pandangan politik dan apesnya aku pun jadi malas buka sosial media saking riuhnya era politik kala itu. Aku harus menjaga hati supaya tak membenci kawan, bahkan aku juga memikirkan apa yang aku tulis biar tak menyinggung banyak pihak akrena sensitifnya era saat itu.

misinformasi
Ulihape.com

Kita hidup di zaman di mana informasi datang deras tanpa henti. Setiap membuka gawai, ada saja berita yang bikin sesak—mulai dari kekerasan, perang, hingga dagelan politik dalam negeri. Padahal, kadang kita butuh tahu juga, karena ada isu yang perlu perhatian dan aksi, seperti donasi atau partisipasi. Tapi kalau dibiarkan begitu saja, mental bisa kelelahan. Jadi, bagaimana cara menyaring informasi agar kita tetap waras tanpa jadi apatis?

So, artikel ini akan membahas sedikit tips dariku supaya kita tetap bisa mengendalikan diri tanpa harus menutup diri.

1. Tentukan Jam Konsumsi Informasi

Alih-alih scrolling tanpa henti dari pagi sampai malam, coba tetapkan waktu khusus untuk mengakses berita, misalnya 30 menit di pagi hari dan 30 menit di malam hari. Dengan begitu, kamu bisa tetap update tanpa membiarkan berita meracuni pikiran seharian. Nah aku biasanya mengambil waktu pagi hari sebelum aku mulai bekerja.

2. Pilih Sumber yang Kredibel dan Netral

Bukan semua media dibuat dengan niat yang sama. Ada yang hanya memancing klik, ada juga yang benar-benar mengedukasi. Pilihlah media atau akun yang menyajikan berita secara objektif, tidak bombastis, dan tidak manipulatif secara emosional. Begitu juga personal aku cenderung membaca dari mereka yang terbiasa netral, opini tak menyakiti banyak pihak. 

3. Ikuti Akun yang Mendorong Aksi Positif

Jika kamu peduli isu kemanusiaan, lingkungan, atau sosial, ikuti akun yang tidak hanya menyajikan kabar buruk, tapi juga mengarahkan pada aksi nyata—seperti informasi donasi terpercaya, relawan, atau petisi. Dengan begitu, kamu tetap terlibat tanpa merasa kewalahan.

4. Latih Kesadaran : Perhatikan Perasaanmu Saat Membaca

Setiap kali kamu membaca berita, coba tanya ke diri sendiri : "Apakah ini membuatku marah, takut, atau tidak berdaya?" Jika iya, coba berhenti sejenak. Tarik napas. Jangan biarkan informasi mencuri kedamaianmu. Kamu berhak memfilter apa yang masuk ke dalam pikiranmu. Aku bahkan suka tak membaca berita yang meski aku udah tahu isinya namun aku nggak siap.

5. Jangan Takut Memanfaatkan Fitur "Mute" atau "Unfollow"

Kalau ada akun atau grup WhatsApp yang isinya bikin kamu cemas atau marah terus, nggak ada salahnya mute atau unfollow. Mengurangi paparan bukan berarti kamu apatis. Justru kamu sedang menjaga agar tetap waras agar bisa lebih berguna ketika benar-benar dibutuhkan.

6. Ganti Pola Scroll : Selipkan Konten yang Menenangkan

Kalau algoritma tahu kamu suka berita politik panas, dia akan terus menyuguhkannya. Sesekali, cari dan konsumsi konten yang bikin hati adem—seperti edukasi ringan, video kucing, jurnal kesehatan mental, atau resep masakan. Ini akan mengubah pola rekomendasi. 

7. Sadari Bahwa Tidak Semua Berita Harus Ditanggapi

Kita sering merasa harus tahu semuanya dan punya opini atas segalanya. Padahal, nggak apa-apa kalau kamu tidak punya komentar untuk semua isu. Pilih beberapa topik yang benar-benar kamu pedulikan dan fokuslah di situ. Sisanya? Let it go.

Menjaga Diri Agar Tetap Peduli Tanpa Jadi Lelah

Peduli tidak harus berarti terus-menerus terpapar. Kamu bisa hadir dan membantu tanpa harus menyerap semua energi negatif dari layar. Melindungi diri sendiri adalah bagian dari bertanggung jawab terhadap dunia. Karena hanya jiwa yang utuh yang bisa memberi secara utuh.


0 Komentar

Komen ya biar aku tahu kamu mampir