Assalamu'alaikum, One day one post is back? Literally per 3 hari akan update organik post, Alhamdulillah masih setia mengikuti challenge dari Komunitas ISB nih!
![]() |
Bombom (alm), Dokpri |
Well tema kali ini membahas tentang hewan peliharaan, dulu orang tuaku punya hewan peliharaan seperti Ayam, Kelinci dan anehnya Ayamnya kalo ada yang sakit kami sembelih dan kasih tetangga, kami mana tega makan hehe. Trus kelinci makannya kami beri sayur kangkung dan anehnya kita sekeluarga jadi nggak suka kangkung haha, sebegitu lah pengaruh hewan peliharaan bagi pemiliknya.
Punya Hewan Peliharaan Setelah Memiliki Anak
Aku tak pernah menyangka bahwa kehadiran seekor kucing di rumah akan membawa begitu banyak perubahan dalam hidupku—terutama sejak aku menjadi seorang ibu.
![]() |
Punya bayi baru selalu membahagiakan |
Semua berawal dari teman yang menitipkan seekor kucing karena ia tak lagi sanggup merawatnya. Awalnya aku ragu. Merawat anak-anak saja sudah penuh kesibukan, apalagi menambah satu makhluk hidup yang harus diberi makan dan perhatian. Tapi entah kenapa, aku menerimanya.
Ternyata, kucing itu bukan hanya menjadi peliharaan, tapi juga teman. Anak-anakku langsung jatuh hati. Mereka senang bermain, memberi makan, bahkan rela berbagi bantal saat tidur. Tawa dan kehangatan di rumah terasa berbeda. Lebih hidup.
![]() |
Memotret mereka juga bikin bahagia |
Tak lama kemudian, kucing pertama itu "menghadirkan" teman-teman baru. Satu menjadi dua, dua menjadi empat... hingga akhirnya rumah kami dihuni delapan ekor kucing. Rasanya seperti punya keluarga besar dengan karakter unik. Ada yang manja, ada yang pemalu, ada juga yang super aktif. Dan anehnya, aku menyayangi mereka semua.
Manfaat Hewan Peliharaan untuk Anak
Aku melihat sendiri bagaimana kehadiran hewan peliharaan memberi dampak positif pada anak-anakku. Mereka belajar :
Empati, dengan memperhatikan saat kucing lapar, haus, atau sakit.
Tanggung jawab, dengan memberi makan dan membersihkan kandang.
Kehangatan emosional, karena pelukan seekor kucing bisa menghibur mereka saat sedang sedih.
Bahkan anakku yang tadinya takut menyentuh binatang, kini justru jadi yang paling rajin menggendong.
Belajar Kasih Sayang dari Kucing
Ada satu hal penting yang aku pelajari dari merawat kucing: kasih sayang tak perlu syarat.
Kucing-kucing itu tak pernah menuntut apa-apa, tapi selalu setia menunggu di dekat pintu saat aku pulang, mendekat saat aku lelah, dan menempel saat aku sedang galau urusan pekerjaan. Dari mereka aku belajar bahwa menyayangi itu adalah memberi tanpa berharap kembali.
![]() |
Kinkin dan A, Mom and son |
Dari mereka juga aku belajar menjadi ibu. Bahwa pada akhirnya, kebahagiaan anak—baik anak manusia maupun anak berbulu—adalah yang utama. Memberi rasa aman, memeluk saat mereka takut, dan memberi ruang saat mereka tumbuh.
Dan Tentang Kehilangan...
Sayangnya, delapan tak selamanya utuh. Satu per satu kucingku jatuh sakit dan tak bisa diselamatkan. Aku sudah mencoba. Berobat ke dokter hewan, menyuapi obat, menjaga suhu tubuh mereka dengan botol air hangat, bahkan tak tidur semalaman.
Namun pada akhirnya, ada yang harus dilepaskan.
Sakit sekali rasanya. Ada duka yang tak bisa dijelaskan. Bahkan lebih perih dari yang pernah kuduga. Saat mereka pergi, selalu ada sesal :"Apa aku telat bawa ke dokter? Apa aku salah kasih makanan?"
Tapi seiring waktu, aku belajar satu hal : melepaskan dengan ikhlas juga bentuk kasih sayang. Kita boleh berjuang sepenuh hati, tapi pada akhirnya harus sadar bahwa kita bukan penentu hidup dan mati.
Kini hanya tinggal satu ekor kucing di rumah. Yang masih setia menyambut saat aku bangun pagi. Dan tiap kali aku menatap matanya, aku seperti melihat potongan kenangan dari delapan kucing yang pernah hidup bersama kami.
Aku bersyukur pernah memiliki mereka. Dan lebih bersyukur lagi karena mereka mengajariku tentang cinta, tentang menjadi orang tua, dan tentang berdamai dengan kehilangan.
Kadang, pelajaran hidup paling penting justru datang dari makhluk yang tak bisa bicara. Tapi mereka bisa membuat hati kita bicara, lebih dalam dari apa pun.
0 Komentar
Komen ya biar aku tahu kamu mampir