Ketika Ibu Membunuh ku (Sebuah Rindu dari Syurga Untuk Ibu)

Ketika Ibu Membunuh ku (Sebuah Rindu dari Syurga Untuk Ibu)

Selamat hari Ibu, untuk semua perempuan Indonesia.

Ibu memang terlalu di anggap sebagai sosok penting dibalik keberhasilan anak-anak nya. Anak salah sedikit yang di nyinyiri adalah Ibu, anak sakit yang disalahkan adalah Ibu, suami selingkuh yang disuruh introspeksi adalah wanita alias istri, bahkan ketika media masa membuat headline 'para WTS tertular HIV' lagi-lagi itu ulah perempuan padahal perempuan itu ditularkan oleh para pria hidung belang.


Ketika Ibu membunuh ku, maka Ibu ku adalah makhluk paling tidak berakal, manusia tak punya iman, bahkan di teror sanksi sosial tak berkesudahan. Ibu ku bingung, dia sendirian bahkan dia tak mengenal wajah yang dilihat di sebuah cermin. Ibu mencari ku, Ibu bertanya kepada pria dihadapan nya 'anak ki sudah makan?', anakku sudah mandi pak ?', jangan lupa ajak dia bermain, oh iya makanan kesukaannya belum sempat Ibu masak kan". Ibu menjelma menjadi sosok yang sempurna, tak boleh salah, tak boleh keliru dan jika itu terjadi dirilah yang menderita.

Ibu kini aku tak ada disisi mu, tentu hari ini kau begitu sepi. Adakah orang yang datang mengunjungi mu ? Sepi, sendiri bahkan Ibu tak paham dirinya sudah lama ditinggalkan. Aku ada di surga bu, ingin membisikkan "Selamat Hari Ibu" aku paham cinta mu bu, keadaan lah yang membuat mu memberikan cinta terbaik mu untuk ku. Saat semua orang mengatakan kau adalah Ibu yang kejam karena tanpa air mata, tapi aku tahu air matamu ikut mengering ketika tangan mu membenamkan wajah ku, bahkan aku masih mendengar dan membaca bibir mu mengucapkan "Ibu menyayangi mu nak". Ibu terima kasih sudah melahirkan ku, terima kasih untuk cinta setahun lalu, Ibu harap ku kau masih bisa menyambut bahagia mu. Aku di surga sudah baik-baik saja, dan ingat Bu janji mu kelak kita akan bertemu di pintu surga, i love u Bu happy mothers day.





Bagi ku melihat sosok seorang perempuan hanya seperti itu. Terbelenggu oleh norma-norma sosial. Menderita hanya karena ucapan perempuan lainnya, terpaksa bahagia hanya untuk wanita lainnya. Susah nya menjadi perempuan di Indonesia atau mungkinkah semua negara begitu ? Entahlah aku memang saat ini merasa bahagia, memiliki anak, punya suami, memiliki mamak yang bisa aku jadikan handalan bahkan aku masih memiliki saudara-saudara yang bisa membahagiakan aku. Tapi masih banyak kaum hawa di luar sana yang bingung akan diri nya. Perempuan lain dengan mudah menghakimi perempuan lain. Harap ku agar kita menutup mulut, memeluk erat kaum hawa lainnya yang tak bahagia seperti kita. Bila dia salah memiliki anak tanpa ikatan suci, please terima lah dia sehingga dia tak malu untuk memberikan kehidupan pada anak nya, kalau ada perempuan lain yang pergi pagi pulang malam, please titip cinta untuk anak-anaknya. Suasana hati ku ketika hari Ibu selalu mellow memikirkan perempuan lainnya yang harus berpisah dengan anak-anak dan suami nya hanya karena keadaan nya, so stop judges !

Menjelang 5 tahun menjadi seorang Ibu, aku akui tak mudah untuk terus bahagia, namun sekali lagi kalau memang terasa berat maka jangan ditanggung sendiri, curahkan isi hati dengan sia saja yang anda senangi, jangan malu terhadap kehidupan yang dimiliki. Kunci menjalani kehidupan hanya ada dua bila berduka maka hadapi dengan sabar, bila bahagia hadapi dengan penuh syukur. Pagi tadi semua channel sosmed serempak mengucapkan hari Ibu bahkan artikel ini berhasil membuat aku mewek, memang tak ada yang akan bisa menandingi kehebatan seorang Ibu, tapi ingat Ibu adalah sosok yang rapuh butuh support dari pasangannya bahkan sekelilingnya.

Video dari Orami Bilna sudah mencerminkan aku banget, meski lelah tapi aku bahagia. Anak dan suami adalah alasan aku tetap bahagia. Dan ketika aku mampu merasakan kebahagiaan maka orang yang paling berjasa dalam hidupku adalah mamak. Mak, aku belum menelepon mu tapi aku tahu mamak percaya bahwa cinta ku tak pernah berubah bahkan semakin hari semakin besar, ketika anak-anakku menangis aku malah ikut menangis karena mengingat mu, ketika anak-anak menghibur ku maka aku tertawa mengingat kebaikanmu, terima kasih mak untuk semua kebaikanmu.



Selamat hari Ibu, dan ayo peduli terhadap Ibu lainnya !

26 Komentar

  1. Renungan ternampol di hari ibu.
    Makasih tulisan plus video orami bilna yg bikin aku embrebes mili ini ya mbk uli.
    Selamat hari ibu bwt mbk uli dan utk semua perempuan Indonesia. 😊

    BalasHapus
  2. Kunci menjalani kehidupan hanya ada dua bila berduka maka hadapi dengan sabar, bila bahagia hadapi dengan penuh syukur <-- Suka dengan ini, sebagai pengingat diri :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga segera menelpon Mamak ya. Kalo aku cuma bisa kirim doa.

      Hapus
  3. Ibu selalu ingin menjadi sempurna, yang terbaik bagi keluarga. Padahal ada kalanya ibu butuh bantuan orang lain. Kan kita ga bisa survive sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya butuh banget support dari orang terdekat

      Hapus
  4. ibu, bersyukur banget masih ada keduanya. Mamahku dan ibu mertua..
    Selalu setrong menghadapi cobaan kehidupan..

    BalasHapus
  5. so sweet bgt videonya mbak

    BalasHapus
  6. Sedih rasanya perempuan dengan mudahnya menghakimi perempuan lain.Selamat hari ibu Kak Uli.

    BalasHapus
  7. Iyaaaaa curhat itu penting, minta support itu penting ya mbak....

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kadanga hanya butuh did engar kan aja

      Hapus
  8. Hahaha sama kak, meski lelah aku bahagia. Karena kebahagiaan mereka adalah bahagiaku. Begitulah ya kira-kira menjadi ibu. Baik dan benar rumah tangga suatu keluarga itu juga tergantung ibu. Btw Kak Uli 5 tahun jadi ibu buat 2 jagoan, sehat-sehat terus ya supermom satu ini.

    BalasHapus
  9. Setiap saat aku selalu berpikir mumpung masih ada ibu, sering2 bilang sayang dan sering2 buat ibu tersenyum before its too late 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya udah bener itu selalu sayangi ya

      Hapus
  10. kalau aku pribadi sangat menyayangkan dan sedih kalau ada hah hal yang menyalahkan kaum perempuan sementara suspect nya dengan riang ke hati lain. huufftt .. pola pikir masyarakat sih ya.. selamat hari ibu ya mba ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, kadang aku pikir kejadian begitu itu bs terjadi karena andil orang disekitarnya juga

      Hapus
  11. Ibu selalu menjadi yang paling disebelin, karena cerewet. Tetapi juga paling di kangenin karena kasih sayang dan perhatiannya untuk keluarga.
    Selamat Hari Ibu

    BalasHapus
  12. Iya benar... tidak pernah mudah menjadi seorang ibu. Kadang aku berpikir, aku sudah begini...begini... begitu. Upayaku sudah the best yg kumampu, mengapa anakku masih begini? Ah... kalau mengejar sempurna rasanya memang mustahil ya Kak? Tapi bagaimanapun bersyukur diberi kesempatan menjadi Ibu bisa membuatku selalu berusaha menjadi makhluk yang lebih baik.

    BalasHapus
  13. Betul mb.. kaum wanita kadang masin dianggap inferior!hih
    semoga kita bisa berkontribusi terhadap kemajuan wanita Indonesia ya

    BalasHapus

Komen ya biar aku tahu kamu mampir