Dua tahun belakangan ini, sejak aktif menjadi blogger, entah karena banyak kesempatan atau karena memang suka menulis sebenarnya aku sudah pernah terpikir untuk serius ngeblog saja seperti teman-teman yang duluan menjadi full time blogger.
Pixabay.com by Gounbik |
Tapi entah kenapa sampai detik ini aku belum berani, banyak keraguan meski berkali-kali yakin bahwa Allah akan mencukupkan kebutuhan ku. Hanya saja mungkin pola didik orang tua menjadi salah satu faktor yang membuat aku selalu ragu. Mamak selalu bilang "memang rezeki sudah di atur Allah, tetapi kau kan manusia yang selalu berubah-ubah jadi tetap gunakan lah hitungan alam manusia". Karenanya urusan rezeki aku enggak bisa sepasrah menunggu jodoh, urusan uang yang selalu bisa menjadi alasan seseorang untuk berbuat baik dan buruk. Memang dunia ini tak melulu urusan uang, tapi berapa banyak kasus kejahatan yang dipicu oleh uang, berapa banyak perceraian yang terjadi karena uang, entah itu lebih atau kurang.
Dan dalam menjalani dunia blogging selama dua tahun ini, ada beberapa hal yang membuat aku belum berani melangkahkan kaki untuk menjadi seorang freelancer, coba cek apakah sama dengan alasan kalian ? Kalau beda boleh juga sharing ya, supaya ada alasan kuat untuk meyakinkan diri ini kembali hehe.
- Bukan Orang Terkenal, aku sadar betul bahwa aku bukan siapa-siapa. Tidak juga punya branding yang dengan menyebut nama ku saja orang bisa langsung ngeh, kadang harus disebut uli yang gendut, uli kompasiana, itu loh uli yang suka menang lomba, bahkan ada yang bilang uli yang punya banyak hape itu hahaha. Dengan demikian aku belum punya posisi di dunia blogging.
- Niche Blog, ga spesifik alias Gado-Gado, urusan konten blog aku juga masih belum punya branding. Semuanya ditulis, semuanya di ulas. Akhirnya rate card ikut apa kata yang nawari saja. Karena gado-gado ini pula aku yakin membuat nilai blog ku biasa saja. 2 tahun belum dikunjungi 500K, DA masih 16 dan PA 30, jadi nothing special.
- Masih Punya Hutang, saat ini pengeluaran terbesar bisa dibilang adalah pada cicilan rumah, masih sisa 5 tahun lagi genks. Kalau aku resign maka orang pertama yang enggak bisa tidur adalah mamak ku hehe, beliau akan sedih berkepanjangan. Dan tahu donk kalo urusan dengan pihak ketiga ini enggak boleh telat, kalao telat tetap aku yang rugi.
- Gaji yang tak pasti, urusan menghasilkan uang jadi blogger juga enggak main-main toh banyak sudah yang bisa membuktikannya. Tapi bagi ku pribadi masalah menerima gaji dari hasil ngeblog belum bisa aku jadikan andalan, karena waktu pembayaran yang tak pasti (beberapa saja sih). Hal ini semakin membuat aku ragu dan pada akhirnya menjadikan blog ini sebagai bonus saja.
- Capek, apapun itu memang enggak mudah. Dan ternyata menjadi blogger itu luar biasa capek. Kadang seharian harus dijalan hanya demi attending event yang fee nya (rate ku) tak banyak tapi i need it, bukan untuk menyokong kehidupan hanya sebatas untuk mengeksiskan diri dan blog ku. Makanya suka salut sama teman-teman yang setiap hari bisa hadir diberbagai event blogger, you are rock guys!
- Belum ada Badan Hukum yang melindungi, hal ini juga semakin menyurutkan niatku. Saat ini keadilan untuk blogger itu hanya dapat atas tekanan sosial media, itupun kalau blogger terkenal, kalo enggak ? Apes!. Banyaknya kasus tulisan yang dipidanakan membuat aku berpikir, iya ya siapa donk yang melindungi blogger ini ? Bahkan komunitas, agency menyatakan tak bertanggung jawab pada apa yang kita tulis, seluruh isi konten jadi tanggungan penulis. Kalau fee terlambat juga enggak tau mau mengadu kemana dan kesiapa, giliran sekedar nanya ke PIC eh langsung ditandai, nanya ke teman di suruh sabar dan anggap tabungan, hellooo ???
- Tidak punya dana darurat, dari ilmu yang aku yakini minimal aku harus punya 12 bulan dana yang sudah disiapkan, buat jaga-jaga. Saat ini dana itu belum tercapai, pernah sih hampir tercapai tapi dana nya aku habiskan buat renovasi rumah, so urung lagi lah niat menjadi freelancer.
Ehm, 7 alasan di atas membuat aku belum siap menjadi freelancer, ditambah lagi intrik-intrik dunia blogger yang kalau pada paham memang agak kejam sis hehe. Saat ini yang membuat masih betah menjadi blogger karena keberadaan komunitas, bisa yakin dapat job karena banyak komunitas blogger, andai enggak ada komunitas mungkin semakin berat mendapatkan tambahan dari tulisan.
Jadi tolong kasih tahu Dilan, bahwa freelancer itu berat jadi biar mereka saja
17 Komentar
wk wkk...jangan jadi freenlance sampingan saja
BalasHapusIya rasanya lebih pas dijadikan sampingan aja jadi masih bisa menikmati kebahagiaan menulis
HapusWahhh pv 500k berat banget ini. Ya udah biar mereka aja, aku gak akan kuat. 😂
BalasHapusAdek lelah kak hahah
HapusGaji yang tak pasti tapi lumayan klo lagi banyak ya mba bisa ditabung. Alhamdulillah aku nyaman dgn pekerjaan ini... Anak dan keluarga masih keurus.
BalasHapusiya makanya memang lebih pas dijadiin sampingan hehe
HapusWakwakwak, beberapa alasannya sama, mbaaaak. Mungkin nanti setelah blogger sudah disertifikasi bisa berubah pikiran.
BalasHapusnah ini hehe
HapusAku juga nggak sanggup...jadi, dinikmati aja. Apalagi sekarang aku g ngajar karena suami sering pindah kota dan punya si kecil.
BalasHapusiya biar menulisnya juga tetap dapat feel nya
HapusBisa di pahami mengapa saya juga belum bisa jadi freelance😊😊
BalasHapusLhoh! kok kebetulan sih! Saya juga baru aja nulis tentang jadi freelance itu berat di blog saya hahaha (bisa dibaca di ilustratorkere.wordpress.com)
BalasHapusemang, freelance itu berat. biar saya aja... hahaha
lah serius ya? hahaha ini aku udah lama mau publish tapi baru ahri ini diedit hehe
HapusNulis fokus satu niche itu rada rada susah sih. Pasti alhasil hanya jadi gado gado blognya. Freelancer sepeeti blogger ini memang sangat berat
BalasHapusiya tapi oneday aku pengen seriusin
HapusKlp buat ibu RT freelance blogger malah lebih cocok lho. Makannya klo buat cowok, harus ada keranjang lain yg dipegang klo mau jadi freelance. Hamdalah sy udah menjalaninya 4 bulan hehe... Doakan aja ya moga rezekinya lancar.
BalasHapusiya tapi ya itu pak zul itung2an alam manusia ku tadi masih mendominasi hehe
HapusKomen ya biar aku tahu kamu mampir