Tamu VS Tuan Rumah

Tamu VS Tuan Rumah

Lebaran kali ini hot issue adalah anak kecil kekep toples nastar di rumah orang, yang bikin heboh sapose li ? Tamu si tuan rumah hehe, sejak facebook bisa bikin status panjang maka opini bisa macam-macam deh ges.

Silaturahim menyenangkan
Tamu vs Tuan Rumah

Well, kali ini Ulihape.com mau mencoba menulis Tamu versus Tuan Rumah, siapakah yang merugi? siapakah yang untung ? Meski sejatinya tamu dan tuan rumah sama-sama punya kemuliaan. So sudahkah anda menjadi tamu yang mulia ? Sudahkah anda menjadi tuan rumah yang mulia ?

Seperti biasa aku enggak tahu dalil, aku enggak jago mengutip ayat. Apapun yang tertulis murni hanya cara aku dan keluarga menjalani hidup, meski enggak semua anak mamak bisa mengambil contoh sikap sama seperti yang sudah diajarkan hehe.



Tentang menjadi tamu, maka tak lantas bisa membuat kita bersikap semena-mena bahkan meski itu bertamu ke rumah orang tua kita apalagi kalau orang lain ya kan ? Sejak menikah dan pisah rumah dengan orang tua, maka ketika mudik aku adalah tamu dan mamak adalah tuan rumah. Sebagai orang tua tentu bahagia menyambut kedatangan anaknya, semua makanan kesukaan dipersiapkan mamak, dan sebagai anak yang akan bertamu ke rumah orang tua maka akupun tak lantas menemukan kebebasan, aku harus menjelma menjadi tamu yang beradab. Membantu si tuan rumah beberes, dan menyenangkan si tuan rumah dengan segala cerita selama kami tak bersua.

Jadi tamu itu harus bagaimana sih ?

  • Berkunjunglah pada saat yang tepat, ini kita bicara bukan hal urgent ya ges. Adab nya sebaiknya informasikan terlebih dahulu kedatangan kalian, karena bagaimanapun tuan rumah akan nyaman menyambut tamunya ketika dia sedang luang. Akupun begitu setiap mau ke Palembang, aku akan telpon mamak dulu menanyakan kabar dan biasanya dari obrolan aku bisa tahu situasi rumah dan baru memutuskan mudik. Nah kalau pas lebaran mau bertamu biasanya aku pilih jam 10 pagi yah hitung-hitung si tuan rumah udah bebereslah. 
  • Masuk atas izin dan jangan kepo, ucapkan salam dan masuklah ke ruangan yang ditunjukkan tuan rumah, jangan kepo mau intip ruangan lain, apalagi kalau dapat info dari tetangga ada barang baru terus kepo mau ngebuktiin hihi. 
  • Bawa Buah Tangan, senangkan ya kalau ada yang berkunjung trus kita dibawain makanan. Aku selalu bawa makanan kalau lagi berkunjung ke rumah ipar, biasanya juga buat kita santap bersama. 
  • Jangan Memberatkan Tuan Rumah, jangan mentang-mentang yang kita datangi rumah teman yang kaya lantas kita minta ini itu. Bertamu sewajarnya dan niatkan murni untuk menjalin silaturahmi.

Lalu sebagai Tuan Rumah yang katanya wajib memuliakan tamu, bagaimana pula menyikapinya ?

Itu kenapa aku sungguh keberatan dengan ulasan tentang bocah yang kekep toples nastar, karena sebagai tuan rumah dimomen lebaran rasanya kita akan bahagia bila tamu menikmati sajian yang kita hidangkan. Dulu mamak bilang kalau ada tamu artinya membawa berkah buat kita dan ketika mengantarkannya pulang dengan bahagia maka tamu akan meninggalkan kebaikan bagi kita.

Bhaique lah aku akan kasih tips menjadi tuan rumah yang biasa kami terapkan :
  • Terima Tamu dengan Kebahagiaan, kadang heran melihat mamak yang sebentar tadi masih merepet tapi ketika mendengar salam dari tamu, mamak langsung mengubah mimik dan suaranya penuh bahagia. Well ternyata begitu seharusnya seruwet apapun keadaan mu terimalah tamu mu dengan senyuman dan penuh kebahagiaan.
  • Sajikan hidangan semampunya enggak usah mewah, mamak juga selalu menyajikan yang terbaik yang ada di rumah. Sebagai orang batak maka ajakan makan nasi ke dapur adalah kebiasaan kami, jadi jangan juga supaya dinilai mampu lantas memaksakan diri membeli sajian premium trus pas ada tamu deg-degan takut sajiannya dihabiskan hehe
  • Buat nyaman tamu dengan mengajak Ngobrol, jangan pernah cuekin tamu ya, ajak ngobrol meski sedang repot atau sekedar basa basi sehingga tamu merasa dihargai
  • Ketika Tamu Pamit Antar Sampai Pintu dan Rindukan kehadirannya, mengantar tamu sampai kepintu luar juga bisa membahagiakan tamu dan rindukan kehadirannya kembali inshaallah membuat kita menjadi tuan rumah yang disenangi.

Jadi tamu atau tuan rumah sama-sama punya tanggung jawab, jangan juga habis namu malah ngobrolin aib si tuan rumah atau si tuan rumah malah ngebahas kelakuan tamunya di sosial media. Ambil lah berkah dari menjadi tamu dan tuan rumah, karena apapun posisi kita selalu berusaha menjadi yang terbaik.

0 Komentar

Komen ya biar aku tahu kamu mampir