Hello Working Mom !

Hello Working Mom !

Gimana kehidupan setelah menikah ? Meleset dari pernikahan impian ? 
Agak kaget ketika membaca sebuah keluhan teman "ini bukan hidup yang aku bayangkan". Aku lantas berpikir dulu aku membayangkan apa ya ? Lama aku merenung dan ternyata memang aku tak membuat jalan cerita tentang kehidupan setelah menikah.

Jadi benar bahwa kekecewaan, kesedihan yang kita rasakan adalah akibat ekspektasi yang tak sesuai impian ? Jadi beruntunglah orang-orang yang tak menggantung kan apa-apa terhadap dunia ini karena bisa jadi akan jarang tersakiti, begitu gak sih ?

ulihape
Working Mommy


Prinsip lain yang aku pahami adalah bahwa apapun yang terjadi pada kita saat ini adalah hal terbaik, apapun yang kita rasakan adalah buah perbuatan kita, pertolongan tuhan akan tepat jadwal dan bila ada masalah maka kita pasti dimampukan karena janji tuhan tak akan memberikan sebuah ujian diluar kemampuan kita. Sama seperti ujian di sekolah bahwa semua sudah ada di dalam buku namun ada saja bab yang terlewatkan begitu saja, sehingga ketika ada soal maka seperti tak menemukan jawabannya. Butuh kesabaran untuk perlahan mengulang semuanya sampai menemukan sebuah jawaban dan biasanya bisa ditemukan ketika kita sudah pasrah.

Sebagai ibu pekerja maka sejauh ini aku masih mengutamakan keluarga, bukan tak profesional melainkan aku meyakini bahwa meski aku terlambat ke kantor tapi aku tak pernah meninggalkan PR di kantor. Kalau gitu ngapain kerja sih li ? Karena aku butuh membantu suami dalam memenuhi kebutuhan kami. 

Derita Ibu pekerja itu makin parah kalau di kantor teman-temannya resek, atau justru bosnya yang resek. Ada yang bosnya fine-fine aja eh giliran teman-teman yang keberatan kalau kita teng GO ataupun terlambat tiba di kantor. Atau sebaliknya teman-teman support banget eh bosnya yang sok perfect! Menyikapi kondisi ini mau enggak mau memang harus bisa memastikan diri kita tak melakukan kesalahan apapun dalam bekerja.

Urusan telat datang, sering teng GO biarkanlah menjadi urusan HRD, mengapa? Karena perusahaan ada aturan dan bila dirasa kita sebagai karyawan sudah melakukan keasalahan maka gunakan undang-undang yang berlaku, selebihnya gunjingan orang lain skip saja. Karena mendengarkan mereka tak akan meringankan kondisi kita.

Itu mengapa meski kadang aku sudah siap ngegas motor tiba-tiba anakku lari mendekat "mami..mami aku mau dimasakin nugget" fiuh! pengen banget sih bilang "duh mami udaah telat nih", tapi aku tahu keinginan itu enggak akan datang berkali-kali, biasanya aku akan turun dari motor langsung ke dapur nyalain kompor, cuman goreng nugget loh ya kalau yang keluar dari mulutnya rendang baru bahaya haha.

Atau seperti pagi ini, padahal setiap hari jatah membantu mereka berpakaian tuh papinya, namun tiba-tiba merengek "mami aku pengen mami yang pakein baju", yassalam udah 6.30 wib ges dan kantor ku di Jakarta Selatan rumah di Tangerang. Kalau mikirin jarak udah pengen lari aja itu tapi lagi aku tahu keinginan ini enggak datang lagi esok hari, alhasil dengan buru-buru aku bantu mereka berpakaian dan kiss mereka sambil minta doa mereka supaya perjalanan mami menuju kantor dilancarkan.

Selama pengalaman aku, kalau aku undur perjalanan karena permintaan anak inshaallah selalau ada kemudahan dalam perjalanan. Entah yang dapat omprengan super ngebutlah, entah jalanan yang kosong lah, atau nemu abang ojol yang pembalap, pokoknya ajaib aku bisa sampai di kantor belum terlambat. 

Prinsipku yang lain adalah bahwa anak itu amanah dari Allah jadi jangan sampai si pemilik ngambek atau marah melihat kita dalam menjaga amanahNYA. Pekerjaan itu pun datangnya dadi DIA jadi kalaupun hanya karena teng GO dan datang terlambat kita harus kehilangan pekerjaan maka yakinlah Allah akan cukupkan, apalagi itu terjadi hanya karena kau menjaga AmanahNYA.

Hello Working Mom! pastikan dirimu bahagia setiap hari!