Haruskah Mengosongkan Gelas Untuk Hal Baru?

Haruskah Mengosongkan Gelas Untuk Hal Baru?

Hi Reader,

Kali ini ulihape.com mau bahas seberapa penting sih mengosongkan gelas dalam menerima hal-hal baru? Kata Om Bob salah satu kunci suksesnya adalah selalu mengosongkan gelasnya ketika bertemu dengan orang baru.

ulihape.com
Zaman Om Bob mungkin benar adanya, ketika kita ingin belajar sesuatu maka cukup dengan membawa gelas kosong, karena dulu orang-orang masih dalam sikap optimisme. Tapi saat ini apakah aman mengulurkan gelas kosong kepada orang baru? Ehm, kalau saya sih khawatir. Jujur saat ini saya susah percaya dengan orang lain, bukan..bukan karena saya berburuk sangka, melainkan saya khawatir bila saya membiarkannya mengisi gelas kosong tanpa ada interupsi dari saya, maka saya bisa kehilangan arah.

Karena itu menurut saya selain mengosongkan gelas jangan lupa membawa filter, sehingga kalian bisa menerima ilmu, namun tetap mampu memilah mana yang bisa langsung dimasukkan ke gelas dan mana yang tidak. Saat ini terlalu banyak orang yang menyodorkan gelas kosongnya dan tak menyaring apa isinya, karena itu jangan heran ketika banyak anak yang durhaka kepada orang tua, ada anak yang meniru kelakuan orang dewasa, atau ada teman kita yang langsung membenci tanpa kita ketahui alasannya.

Lalu manfaat apa yang diperoleh ketika kita mengosongkan gelas saat mencari ilmu ?
  1. Rendah hati, ini adalah hal yang ingin dicapai saat kita mengosongkan gelas. Dengan mengosongkan gelas kita akan membuat guru/teman yang sharing merasa dihargai. Dan kerendahan hatilah yang membuat akal kita berfungsi. Sering kan lihat orang pintar tapi kelakuannya membuat miris? Itu terjadi karena tinggi hati sehingga akalpun mati. Dengan sikap rendah hati ini kita akan berusaha fokus menyimak ilmu yang diberikan
  2. Penasaran, ini dalam arti yang baik ya. Ketika menyerap sesuatu dengan menganggap diri enggak tahu apa-apa maka kita akan penasaran dan ini baik membawa kita kepada ingin tahu lebih dalam. Bila haus ilmu maka kita akan berusaha untuk terus menggalinya
  3. Siap Menerima Hal Baru, otomatis dengan mengosongkan gelas maka kita siap sepenuhnya menerima dan menyerap hal baru, dan biasanya akan maksimal dalam menyerap informasi.
  4. Fokus, dengan mengosongkan gelas maka kita akan jauh lebih fokus, kita enggak akan membandingkan informasi baru dengan hal-hal yang sudah kita miliki sebelumnya
Kalau ada manfaat tentu ada kekurangan, karena semua hal saya percaya selalu memiliki dua sisi. Bila pasrah menyerahkan gelas kosong terhadap hal baru kita harus waspada juga, saat ini banyak paparan pemahaman yang salah dan karena enggak punya filter dan pengalaman sama sekali sehingga apapun terserap dengan mudah. Bila yang dituangkan adalah air yang kotor maka isi gelasmu akan kotor juga. 

Dan sebaliknya enggak salah juga kalau saat menyerap hal baru gelas ada isinya, tinggal pilah lagi sehingga pastikan gelasnya gak luber, tahu sendirikan kalau sampai tumpah namanya mubazir dan Allah gak suka kesia-siaan.

Saya pribadi biasanya tak mampu mengosongkan gelas sepenuhnya, karena berdiskusi dengan hal yang saya miliki jauh lebih asyik dan membuat saya lebih mudah memahami hal baru.

Well, kalau kalian gimana nih? Lebih suka mengosongkan gelas atau mengisi sampai tumpah ketika ingin menyerap hal baru?