Cerita Aku dan MRT 25 September Kemarin

Cerita Aku dan MRT 25 September Kemarin



Ketika Indonesia punya MRT saat bersamaan adalah masa-masa paling membosankan di Indonesia, bagaimana tidak suasana pemilu kemarin membuat warga negara Indonesia menjadi terpecah belah bahkan untuk urusan kemajuan republik ini ada saja yang menyambutnya dengan hal-hal negatif. MRT bukanlah proyek dalam satu malam, 27 tahun kita menunggunya jadis elayaknya ketika terwujud kita patut bersyukur dan bangga.

MRT
MRT 

Aku ingat betul ketika MRT mengadakan uji public, aku termasuk yang antusias menyambutnya, bayangkan bertahun-tahun mengkhayal mau berkunjung ke negara tetangga hanya untuk nyobain MRT dan kini MRT sudah hadir didepan mata maka aku tak membuang kesempatan untuk menjadi bagian sejarah bangsa ini.

Kementerian Perhubungan adalah salah satu kementerian yang sangat siginifikan membawa perubahan bagi bangsa Indonesia dalam 5 tahun terakhir ini. Mulai dari pembangunan Bandara, jalan tol, pelabuhan, bahkan saat pulang kampung ke Mandailing Natal ada banyak jembatan-jembatan di wilayah desa yang membuka akses baru dan menghubungkan antar kota serta membuka peluang wisata baru di area tersebut.


Jalan di daerah Mandailing Natal

Well, back to topic aku mau membahas kejadian beberapa waktu lalu 25 September 2019. Kita semua pasti ingat apa yang terjadi hari itu, dari kantor aku terus memantau aksi demonstrasi yang terjadi dan aksi berlangsung damai sampai pukul 16.00 wib. Ketika jam pulang kantor akupun masih mudah mendapatkan ojek online, namun ketika ojekku sampai di daerah Palmerah ternyata jalan yang biasa aku lewati sudah ramai oleh kumpulan massa dan ojek dilarang untuk melintas karena sudah ada tembakan gas air mata dari aparat untuk membubarkan kerumunan para pendemo.

Jembatan Penghubung Antar Desa

Ada beberapa jalur alternatif yang bisa kami tempuh atas petunjuk orang disana, namun setelah kami coba ternyata hasilnya zonk, karena semua jalan sudah ditutup demi menjaga keamanan. Hari sudah pukul 07.00 malam dan aku cek ke akun sosial media TransJakarta juga melakukan pengalihan rute bahkan ke tujuanku tidak beroperasional. Kereta api pun sama terpaksa ditutup karena stasiun Palmerah dikuasai massa dan akses ke serpong hanya dari stasiun Kebayoran dan itu sangat jauh dari lokasi ku saat itu.

MRT
MRT Mengantarku Pulang dengan aman dan Selamat


Orang tua, suami dan kedua anakku mulai panik mendapati kabar kalau aku terjebak dan untunglah twitter dari MRT mereply dengan cepat tanyaku tentang apakah MRT beroperasional? Dan disaat situasi siaga begitu ternyata MRT tetap beroperasional, akhirnya abang ojek segera membelokkan arah menuju stasiun MRT terdekat, thanks god karena stasiun MRT  juga sangat mudah dijangkau.
Sesampainya aku di stasiun MRT ternyata stasiun sudah full dengan orang-orang sepertiku yang memilih MRT sebagai sarana transportasi untuk keluar dari kepungan massa, akhirnya malam itu MRT penuh sesak dan untunglah aku tak perlu menunggu lama, di dalam gerbong semua orang terus memantau akan turun dimana, melanjutkan naik kendaraan apa. Dan alhamdulillahnya MRT sudah terintegrasi dengan berbagai moda transportasi darat seperti Transjakarta, LRT, Commuter Line, PPD, Metromini, Kopaja, Jak Lingko, Maya Sari Bakti dan moda transportasi lainnya. Integritas antar modatransportasi ini jelas memberikan kemudahan bagiku untuk meneruskan perjalanan menuju rumah.

Hanya butuh 55 menit akupun sudah sampai ke tujuan akhir ya stasiun MRT Lebak bulus. Aku sendiri langsung turun dan menunggu bus APTB Premium dan dengan hanya 15 ribu aku sudah langsung sampai ke lokasi dekat rumahku (Stasiun MRT Lebakbulus – Serpong), di sana suami sudah menunggu dan wajahnya lega mendapatiku sampai dengan selamat. Ah untunglah ada MRT sehingga akhirnya aku bisa pulang dan tak terjebak di Jakarta. Aksi demo masih saja terus berlanjut beberapa hari ke depan dan MRT adalah solusi terbaik yang bisa mengantarku pulang dengan aman dan selamat.

MRT adalah adalah sebuah sistem transportasi transit cepat menggunakan kereta rel listrik di Jakarta, MRT memang sudah direncanak sejak lama namun eksekusi baru berhasil saat 5 tahun terakhir ini. Pembangunan sarana transportasi terintegrasi sungguh memudahkan aku yang memang mengutamakan transportasi umum dalam beraktifitas. Kini enggak pernah bingung sih kalau lagi dimana dan mau kemana karena semua informasi sangat mudah didapat dan pilihan transportasi umum juga banyak yang sudah terintegrasi.

Bahkan sejak ada MRT aku dan teman kantor kerap mampir ke mall karena memang beberapa staisun MRT terintegrasi langsung ke dalam Mall sehingga keberadaan MRT bukan skeedar membuat mudah perjalanan namun mampu membangkitkan perekonomian juga. Contohnya Mall Blok M yang sempat mati suri kini jadi ramai kembali karena keberadaan MRT.

Harapanku semoga MRT bisa menambah projectnya sehingga bisa menghubungkan lebih banyak kota di jabodetabek, dan semoga para pengguna juga ikut merawat sarana publik yang ada, aku yakin 5 tahun kedepan kita akan memilih menggunakan transportasi publik karena selain nyaman, aman tentunya bisa menghemat ongkos perjalanan kita.

Oh iya untuk mengakses segala informasi Kementerian Perhubungan kalian bisa buka websitenya, disana juga ada laporan keuangan yang dipublish untuk publik dan semua informasi bisa diupdate di akun sosial media seperti instagram @kemenhub151.