Jadi Orang Tua dan Anak Zaman Now Sama Beratnya

Jadi Orang Tua dan Anak Zaman Now Sama Beratnya

Tema ODOP kali ini adalah tentang tantangan menjadi orang tua di era digital which is semua akses informasi sudah terbuka tanpa kita minta sekalipun. Namun menurutku zaman now itu bukan hanya berat bagi orang tua, bahkan yang jadi anak pun pasti merasakan hal yang sama hidup di era digital semakin membuat mereka harus waspada terhdap hal-hal yang belum diketahuinya.

Jadi Orang Tua di Era Digital
Aku baru menjadi orang tua selama 7 tahun terakhir namun sudah 41 tahun menjadi seorang anak sehingga aku merasakan zaman now itu menjadi anak pun banyak tantangannya. Selama menjadi orang tua beruntung aku bisa membaca banyak hal seputar parenting, sebagai blogger juga memberikan aku banyak kesempatan untuk belajar banyak hal tentang parenting.


7 tahun ini aku menjalankan pola asuh hampir mirip dengan mamak ku, namun aku berusaha untuk tak menerapkan hal-hal yang tak ku suka, caranya bagaimana kak? Do'a, yup! hanya dengan do'a aku mampu melaluinya, kaliankan tahu saat sesuatu hal terjadi pada kita maka semua ilmu teori yang kita kuasai biasanya akan menguap oleh kepanikan kita.

Kedua anakku masih balita, apakah mereka no gadget? Nope! sebagai seorang ibu yang bekerja dan mengerjakan segala urusan rumah tangga sendirian maka gadget adalah sahabat yang membantuku. Alhamdulillahnya aku selalu bilang ke anak-anak silahkan main gadget namun saat mami bilang stop kalian harus stop. Karena tak ada yang dilarang didalam rumah ini hanya saja semua ada waktunya.

Bagaimana supaya anak-anak tak mengakses hal-hal yang tak pantas? Sejauh ini cara yang aku lakukan adalah tak mengakses yang aneh-aneh juga. Gadget anak-anak biasanya menggunakan email orang tua, jadi hal pertama yang kita lakukan adalah jangan pernah mencari hal-hal dewasa disana, jejak digital itu akan berbekas dan tanpa sengaja bisa di klik anak kita. Channel youtube aku penuhi historinya dengan video anak dengan cara mengklik 100 judul video anak. Lagian anak-anak itu suka hal berulang maka jangan heran yang dia tontotn itu lagi itu lagi.

Bacain lagi : Anak Itu Amanah

Hal lain yang aku terapkan adalah berusaha hadir dalam setiap kesempatan mereka. Meski mereka masih kecil namun aku selalu berusaha untuk bisa hadir dalam setiap kegiatan mereka, ulang tahun anak-anak aku pasti izin terlambat datang ngantor ya hanya untuk merayakan bersama sebelum mereka ke sekolah. Bila ada kegiatan lomba aku akan selalu izin untuk bisa menemani anak-anak di sekolah. Dan bila mereka bermain aku akan ikut bermain bersama mereka.

Bertanya kegiatan mereka setiap hari sepulang kerja adalah hal rutin yang aku tanyakan. Tentunya templatenya beda-beda dong ya jangan sama karena anak bisa juga menjawab dengan jawaban standard. Ternyata kebiasaan ini jadi ditiru kedua anakku, mereka bilang "kalau mami ngapain aja di kantor?" 

Nah menjadi anak juga enggak mudah, belum lagi dengan banyak kejadian kekerasan seksual yang sudah enggak pandang jenis kelamin maka kerap mereka harus mendengar arahan tanpa mengetahui kenapa sih? Aku selalu ucapkan "ingat ya yang boleh pegang ini, ini dan ini hanya mami". Belum lagi banyaknya keberadaan teman-temannya yang ekonominya jauh lebih baik dari kami maka mereka juga harus mulai belajar memahami bahwa kondisi ekonomi orang tua berbeda.

Namun apapun itu ges, do'a adalah usaha paling mujarab menurutku. Minta kepada Allah supaya sabar, minta kepada pencipta supaya kita menjadi orang tua yang baik dan selalulah dekat kepada anak-anak supaya mereka juga dekat. Ceritakan banyak hal kepada mereka maka sebaliknya mereka akan bercerita tanpa diminta.

So jangan takut jadi orang tua ya, inshaallah kalau kalian diberi amanah itu tanda Allah percaya dengan kalian, sebaliknya bila belum diberi keturunan bukan berarti Allah tak percaya hanya saja waktunya belum tepat. Karena menjaga amanah itu bukan perkara sanggup atau tak sanggup tapi apakah sudah layak.