Suka Duka Masa SMA Adalah Yang Terbaik

Suka Duka Masa SMA Adalah Yang Terbaik

Kalau ditanya mana momen yang tak terlupakan SD, SMP, SMA atau Kuliah? Jawabanku adalah SMA. Tahun 1994-1997 aku menjadi anak sekolah berbaju putih abu, rasanya bangga banget karena aku akan bertransformasi menjadi dewasa. Periode itu SMA menjadi SMU bahkan aku pernah mengalami sebagai percobaan sekolah menuju 5 hari.

Masa yang tak terlupakan saat SMA
Nostalgia SMA

Punya Pacar Saat SMA

Janji mamak kepada ku akhirnya aku tagih, katanya kalao sudah SMA boleh pacaran, boleh dong sekarang ya? Mamak melihat ku dan mulai merepet "ini kan belum masuk SMA, baru juga pendaftaran". Ah, aku tahu nih power orang tua tuh pasti mau mengulur waktu lagi haha, akhirnya aku menodong mamak dengan dalil-dalil yang membuat mamak menyerah dan yeiiii malam itu langsung dong jadian sama cowok yang sudah dari SMP sih nunjukin rasa sukanya haha.

Mamak tuh gak mau melihat aku pacaran lebih karena gak mau aku terluka. So kesepakatan aku dan mamak adalah "gak boleh nangis kalau putus, gak boleh depresi kalau putus" aku iyain aja meski aku gak paham apa arti sakit saat itu.


Pacaran ala SMA di daerah itu seru, meski daerah kami gak maju tapi kami bisa beli majalah dewasa supaya bisa ikut gaya pacaran orang kota haha. Selama berpacaran di SMA aku bahagia, gimana gak tahun 1994 itu untuk cewek yang gak cantik seperti aku maka punya pacar Ketua OSIS adalah impian cewek-cewek yang ikutan les balet haha, kebayang dong gimana cewek-cewek seksi itu cemburu, bahkan saat mengetikkan ini aku masih bahagia haha.

Kebahagiaan itu hanya sebentar saja, lagi-lagi Papa ku harus pindah tugas dan sebagai anak SMA saat itu cowokku berjanji akan setia haha, padahal ya aku gak menjamin diriku akan setia juga. Akhirnya kami berpisah, dan isu kehadiran orang ketiga bertiup kencang, namun aku orangnya memang selalu memberi kesempatan untuk seseorang berkata jujur. Entahlah aku selalu percaya kalau dia berbohong pasti karena alasan tertentu. Makanya SMA adalah masa yang membentuk aku demikian, sehingga aku gak akan pernah mengkonfirmasi isu yang aku dengar. Sampai saat ini dengan suami aku juga demikian, karena aku percaya kejujuran akan menemukan caranya sendiri.

Pelajaran Hidup Saat SMA

Akhirnya kejujuran itu hadir dari cowokku bahwa dia berselingkuh dengan sahabatku, tapi beneran aku gak papa entah karena kesepakatan dengan mamak atau memang aku juga sudah gak punya cinta sebesar dulu lagi. Kalau ditanya duka pertama di masa SMA mungkin adalah kejadian pacar diembat sahabat haha.

Duka kedua di masa SMA adalah ketika wali kelas ku mengalihkan nilaiku kepada teman di kelas ku which is itu masih saudaranya. Tujuannya supaya saudaranya bisa diterima di Universitas favorit kala itu. Namun saat itulah aku mendapat pelajaran hidup, kalau Allah bilang Iya maka Iya, bila tidak maka mau usaha sampai nipu juga gak akan berhasil. Akhirnya temanku itu gak diterima namun aku bisa diterima di Universitas yang aku tuju.


SMA adalah masa dimana aku sering berseteru dengan mamak, apa saja menjadi bahan perdebatan dan sampai satu hari aku menyadari bahwa apapun yang orang tua sampaikan meski salah, maka sebagai anak aku gak perlu mendebat sampai melukai hati mamak. Sejak saat itu hubungan aku dan mamak mulai membaik dan aku juga mulai bisa memahami perasaan setiap orang. Karenanya aku jarang banget bisa sukses berantam dengan teman meski dipancing sekalipun.

Sampai kini semua cerita masa SMA masih rapi tersimpan di memoriku, suka nya gak bikin aku GR, dukanya gak bikin aku baper. Suka dan duka SMA adalah hal terbaik dalam hidupku. Aku bisa begini karena banyak pelajaran hidup yang bisa aku dapatkan ketika SMA, jadi kalau ada yang bilang nostalgia SMA adalah yang tebaik maka percayalah!

1 Komentar

Komen ya biar aku tahu kamu mampir