Kelemahanku Kebanggaanku

Kelemahanku Kebanggaanku

Siapa sih yang nggak punya kelemahan? Bahkan disaat seseorang mengaku kuat maka pihak lawan akan mencari kelemahan kita. Lantas apakah kelemahan yang kita miliki bisa tersembunyi?



Tentang Kelemahanku


Kelemahan itu aku anggap kekurangan yang ada pda diriku, kelemahanku ini justru menjadi kebanggaanku. Sebenarnya aku juga nggak memandang ini sebagai kelemahan namun bagi Mamak ku ini adalah kekurangan yang aku miliki.

Aku lahir sebagai anak nomor dua, anak perempuan paling besar. Entah mengapa banyak orang bilang anak nomor dua itu lebih pemberani. Katakanlah ada faktor si anak nomor dua, aku memang merasa demikian, menurutku kalau aku berani melawan nasehat Mamak maka kenapa aku harus takut pada orang lain?

Aku terlalu terbuka, nggak suka menyimpan apa yang menurut orang mungkin adalah hal yang harus disembunyikan. Dulu ketika orangtuaku bertikai maka aku nggak pernah sungkan untuk bercerita ke teman/Saudara bahwa aku harus segera pulang karena Mamak Papa sedang ribut. Kadang orang yang aku ceritakan malah mengkonfirmasi kebenarannya dan tentu saja Mamak akan membantah karena menurut beliau itu adalah aib yang tak selayaknya diceritakan.

Bagiku berkata apa adanya adalah sebuah ketenangan, aku nggak perlu bersembunyi dari apapun, aku tetap bisa nyaman ketika aku bersama Mamak Papa karena aku merasa tak ada yang aku sembunyikan.

Mamak selalu memberi nasihat 'jangan terlalu terbuka karena bisa mendatangkan masalah'

Sampai sekarang kelemahanku ini masih menjadi yang nomor satu namun bagiku ini adalah kebanggaanku. Keterbukaanku membuat banyak orang mau bertanya kepadaku, keterbukaanku membuat aku bahagia tanpa ada beban yang aku sembunyikan.

Keterbukaanku membuat aku bisa lebih menghargai seseorang, seperti saat aku bercerita Mamak Papa bertikai, artinya aku nggak pernah keberatan mereka melakukannya karena aku bisa menerimanya.

Ketika ada teman yang bertanya berapa gajiku? Dengan jujur aku menjawab, meski memang mendatangkan masalah seperti rasa iri tapi disaat itu juga aku bisa mendorong seseorang untuk memiliki gaji yang sama selama dia mampu bersaing dengan kemampuanku.

Keterbukaan yang aku miliki menjadi harapan bagi orang lain, aku pernah memberikan kenaikan upah bagi buruh di Perkebunan tempat aku bekerja lewat speak up. Buruh tersebut curhat dan setelah aku pelajari apa yang menjadi curhatannya adalah benar maka dengan memberanikan diri aku speak up kepada atasan dan alhamdulillah mereka memberikannya.

Saat aku bingung mencari uang untuk mengisi rumah KPR maka aku hubungi semua mantan bos yang tak sempat hadir ke pernikahanku, keterbukaanku membuat mereka mau membelikan aneka kebutuhan rumah kami. Mungkin bagi orang lain ini hal memalukan, bagiku aku tahu kapan saatnya aku minta bantuan orang lain.

Keterbukaanku pada suami kadang tak selalu disambut positif, namun bagiku itu adalah sebuah usaha dan kelak tak perlu ada hal yang aku sesali karena aku sudah menyampaikannya.

Keterbukaan bukan berarti kepo, aku hanya memang tak bisa menyimpan apapun dalam kepalaku, membiarkannya diketahui orang banyak justru membuat aku nyaman.

Kelemahanku adalah kebanggaanku, terserah kalian memandangnya berbeda. Bagiku kelemahanku bisa ku olah menjadi energi

0 Komentar

Komen ya biar aku tahu kamu mampir