Danone Community Engagement Day 2022 : Ngobrol Jaga Bumi dari Rumah Lewat Konten Positif

Danone Community Engagement Day 2022 : Ngobrol Jaga Bumi dari Rumah Lewat Konten Positif

01 September 2022, 

Nyaris 4 tahun lamanya nggak ngumpul bareng teman-teman alumni Danone Blogger Academy Batch 1 (DBA1), terakhir kumpul saat kami menginformasikan adanya pembukaan DBA Batch 2, setelahnya ada Batch 3 lalu pandemi hadir DBA ditiadakan namun berganti menjadi Danone Digital Academy 2021 (DDA21) dan finally kami reunian online namun tak mengurangi keseruan bisa ngobrol bareng virtual lewat kegiatan Danone Community Engagement Day 2022 yang akan membahas Gaya Hidup Berkelanjutan dan Cara Membuat Konten yang Menarik.

Danone Community Engagement Day 2022
Danone Community Engagement Day 2022


Jaga Bumi dari Rumah Yuk!

Sebelum event #DanoneCommunityEngagementDay2022 aku mengikuti challenge membuat konten hidup berkelanjutan, langsung tertarik karena aku merasa sudah melaksanakannya meski belum sempurna. Tak disangka ternyata kontenku merupakan salah satu pemenang challenge dan sempat terdengar lewat headset Host acara bilang "semoga ini bukan sekedar konten".

Jujurly bagiku mengenal konsep hidup berkelanjutan bukan hanya tentang menjaga bumi panjang umur, ketika sudah dijalani ternyata efeknya baik buat kehidupanku serta jelas membuat hidup lebih hemat. Let's say ketika aku membawa air menggunakan thumbler maka aku udah nggak beli aneka minuman dalam kemasan, ketika aku mengolah sampah makanan jadi sesuatu yang bermanfaat (seperti kaldu udang di dalam videoku) maka nggak perlu beli kaldu udang lagi dan rasanya jauh lebih enak karena kaldu udangnya asli 100% tanpa campuran apapun. Ketika aku membiasakan anak-anak menghemat pemakaian energi listrik dampaknya bukan sekedar baik bagi bumi melainkan membuat tagihan listrik juga menurun. Membawa bekal dari rumah jelas menghemat pengeluaran, membeli wadah bekal mungkin butuh modal tapi dalam jangka panjang cost yang dikeluarkan jauh lebih irit daripada menggunakan wadah plastik sekali pakai. Begitupun dalam mengolah sampah rumah tangga, sederhannya aku baru memisahkan sampah organik dan an-organik, anak-anak sudah tahu bahwa plastik ada wadah tersendiri dan ketika tukang asongan datang mereka akan semangat menjual botol bekas dan uang yang tak seberapa ukuran dompet kita menjadi kebahagian buat mereka.

Gaya Hidup Berkelanjutan

Gaya hidup berkelanjutan itu banyak, dan kita bisa pilih ambil bagian meski nggak menyeluruh percayalah itu akan memberi dampak, apalagi kalau kita bisa menularkan kebiasaan baik ini kepada orang terdekat. Ketika aku memilih sekolah anak, alhamdulillah menemukan yang sevisi dengan keinginanku, di sekolah anakku tidak disediakan tong sampah, hal ini untuk membiasakan mereka tidak mengenal sampah. Kantin juga nggak ada di sekolah anakku karena salah satu penyumbang sampah terbesar adalah kantin. Sejak dini mereka dilatih membawa bekal ringan dan berat minim sampah. Bahkan aku bangga mendapati sampah ada di dalam tas anak-anakku, mereka paham bahwa "My Waste is My Responsibility" Di sekolah anak-anak ada program "Kurasaki" kepanjangan dari Kurangi Sampah di Sekitar Kita. 

Dunia pekerjaanku saat ini adalah Perkebunan Kelapa Sawit, saat ini udah nggak merasa begitu berdosa sama bumi karena pemerintah juga mengharuskan pengusaha perkebunan menjadikan bisnisnya berkelanjutan. Dampaknya memang baik bagi perusahaan dan lingkungan sekitarnya. Meski nggak mudah juga karena butuh biaya besar diawal, namun saat ini Pabrik udah nggak ada lagi tetesan oli kotor, pemupukan juga sudah sesuai arahan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) sehingga lingkungan lebih terawat bahkan ketika harus replanting tanah masih akan produktif karena dirawat secara berkelanjutan. 

Danone Community Engagement Day 2022

That's why ketika diajakin hadir di Danone Community Engagement Day 2022 ya jelas senang, karena akan kami akan dikenalkan bagaimana Danone menerapkan Bisnis Berkelanjutan untuk Indonesia Lestari, selain itu kami akan mengenal lebih dekat Kak Gerald Vincent lewat Kelas Intensif Membuat Konten (#KIAT2022 ), tujuannya jelas dong mengajak Blogger dan Vlogger untuk berkontribusi menyukseskan apa yang sudah menjadi Visi Danone yaitu One Planet One Health, bahwa urusan sehat itu bukan hanya untuk manusia melainkan seluruh planet bumi harus sehat.

Hadir sebagai narasumber kali ini adalah Bapak Budi Rahardjo selaku Agriculture Manager Danone Indonesia, Mbak Annie Wahyuni selaku Downstream Packaging Danone Indonesia dan Kak Gerald Vincent selaku tiktoker eh Content Creator hehe. Ketiga narasumber memberi new insight bagiku dan bahkan takjub loh melihat Mbak Annie yang suaranya terbata menahan tangis karena mengajak kami untuk menjaga bumi "yuklah kita jaga buminya hanya satu kita mafaatkan dengan baik dan tanggung jawab, begitu ajak Mbak Annie".

Danone Community Engagement Day 2022
Narasumber Danone Community Engagement Day 2022

Sebagai orang baru yang mengenal Danone maka udah nggak heran mengapa Danone Indonesia bisa meraih penghargaan Sustainable Business Award (SBA) Indonesia, udah jelas sih lini bisnis nya dari hulu ke hilir memang memperhatikan lingkungan. Komitmen yang dijalankan Danone Indonesia dengan sangat transparan ini semoga bisa menginspirasi para pelaku usaha lain, aamiin. Bapak Arif Mujahidin selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia, nggak pernah bosan mengajak para Blogger dan Vlogger untuk terus membagikan informasi tentang gaya hidup berkelanjutan. Adanya konten positif akan menyebarkan semangat dan sebagai content creator tentunya bisa menginfluence minimal follower.

Budi Rahardjo "Simple Ways to Live A More Sustainable Lifestyle"

Materi yang disampaikan oleh Pak Budi Rahardjo dengan memaparkan fakta bahwa bumi rusak karena aktivitas manusia, dimana 30% lahan pertanian rusak, ada 80% deforestasi untuk pertanian, 24% emisi karbon, dan ternyata  70% sumber pangan kita sumbernya hanya dari 5 jenis hewan dan 12 jenis tanaman. Apa yang disampaikan Pak Budi mengenai Pertanian Berkelanjutan alias Regenerative Agriculture juga sudah mulai diterapkan banyak pengusaha juga, ada 5 hal yang bisa dilakukan yaitu :

  1. Mari kita minimalkan pengolahan lahan
  2. Melakukan konservasi Tanah
  3. Lindungi ketersediaan air
  4. Meningkatkan biodiversitas
  5. Serta adanya keterpaduan antara pertanian dan peternakan
Tips hidup sederhana dengan gaya hidup berkelanjutan ala Pak Budi adalah :
  1. Grown your own food, tanam apa yang simple aja misal cabai nggak butuh banyak tempat, atau menanam ulang akar sayuran dan seledri dsb.
  2. Mengelola sampah di sekitar, nah ini RT ku udah mulai membuat bank sampah dan kalau sudah jadi kebiasaan pasti mudah percaya aja smaa kata nenek ala bisa karena biasa
  3. Memanfaatkan air hujan di rumah
  4. Mengedukasi anak muda di sekitar rumah.

Annie Wahyuni "Thinking Before Buying"

Mbak Annie membuka sesi dengan bertanya apa sih yang paling dicuekin dalam hidup ini? Kirain mantan eh nggak taunya sampah loh! Kalau urusan listrik orang masih peduli, matiin kran air duh jangan sampai mamak merepet tapi sampah? Nggak usah heran ketika mobil keren membuang tisu dari kaca jendelanya, ada orang tua cuek ketika anaknya membuang sampah benar?

Dalam pemaparannya Mbak Annie menyampaikan bahwa dalam menjaga kesehatan masyarakat, dibutuhkan fokus dari segala aspek yakni tidak hanya akan bahan pangan masyarakat namun juga aspek kemasan yang ramah lingkungan dan aman bagi konsumen. Kemasan memiliki peran yang diperlukan untuk melindungi manfaat gizi dan kualitas produk kami dan memungkinkan mereka untuk disimpan, diangkut, dan digunakan dengan aman. Sejalan dengan hal ini Danone bekerja untuk mendukung pergeseran sistemik dari linear ke ekonomi sirkular untuk kemasannya. Danone juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menciptakan ekonomi sirkular melalui gerakan #BijakBerplastik yang dijalankan sejak 2018 dan aku senang sih Danone Indonesia bekerjasama dengan Grab Indonesia dalam mengantarkan sampah plastik ke Bank Sampah, reaaly appreciated karena meringankan beban ku hehe kenapa kirim ke bank sampah? Menurutku lebih pasti aja akan di daur ulang segera sih.

Paling setuju ketika Mbak Annie mengajak kami untuk menjalankan tips "Thinking Before Buying" yaitu :
  1. Belilah sesutu karena memang dibutuhkan, so kalian harus sering nih ngelist dulu jangan apa yang kepengen dibeli eh gak dimanfaatkan malah jadi sampah
  2. Usahakan apapun itu harus zero waste atau minimal waste, seperti aku yang harus memikirkan aneka snack untuk bekal sekolah anak, benar-benar aku sediain yang minim sampah
  3. Circular, daripada beli kemasan sachet yang nggak jelas proses daur ulangnya better kalian beli wadah kemasan yang potensi daur ulangnya besar seperti bisnis Danone Make - Reuse - Recycle

Gerald Vincent "Stop consuming too much and start creating"

Kak Gerald mengajak kita untuk menjadi content creator, apalagi kalao Blogger dan Vlogger udah punya ilmu maka akan mudah menyebarkannya lewat berbagai plaform. Nasihat Kak Gerald sih “Jangan bikin sesuatu karena kamu mau kaya raya atau terkenal. Tapi bikin karena kamu punya value untuk dibagi ke orang lain”

Rahasia sukses sebuah konten adalah 50% Algoritma dan 50% nya adalah konten itu sendiri, nah yang perlu dipelajari adalah kontennya harus punya nilai, kalau algortima nggak usah dipikirin karena setiap platform selalu punya perubahan algoritma. 

Bagaimana menghadirkan konten yang menarik?
  1. Harus ada Ide, kalau mau menyebarkan informasi gaya hidup berkelanjutan maka sharinglah kebiasaan kalian, yah satu konten mungkin belum nyangkut buat aja terus dan seperti Kak Gerald yang pada akhirnya nemuin sendiri jenis kontennya juga setelah coba sana sini
  2. Lalu tentukan tujuannya, dengan begini kita bisa lebih fokus 
  3. Value of content, bikin konten yang punya nilai dan ciri khas
  4. Passion
  5. Kepercayaan diri
  6. dan mau belajar untuk terus menghasilkan konten yang baik.
Well itu dia rangkuman #KIATMembuatKonten kemarin, semoga pembaca bisa menemukan insight baru dalam menerapkan gaya hidup berkelanjutan ya!












15 Komentar

  1. Mbak, ini cukup menohok sih terutama kadang aku beli cuma krn ingin. Ujung² teronggok sahaja. Terutama aksesoris gt. Dan kl soal sampah, msh belajar pilah² dan kirim ke bank sampah meski suka dpt komen "ngeribetin diri sendiri aja begituan". HEHEHE. Emg kepikir, ya bener ribet sih.. tp aku begini buat kepentingan org byk jg dan masa depan juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya memang kadang kesannya ribet hasilnya terasa gak tampak tapi kalo berkelanjutan maka efeknya keren loh, semangat ya

      Hapus
  2. Memang kudu lebih pinter bikin konten yang berguna buat byk orang ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya harus ada nilainya dan konsisten menurtku adalah kunci

      Hapus
  3. pas banget nih kontennya buat aku yang juga lagi belajar meminimalisir sampah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. semangat ya G inshaallah baik untuk kita semuanya

      Hapus
  4. Kegiatan yang dilakukan Danone untuk mengajak masyarakat berperan aktif dalam menciptakan ekonomi sirkular melalui gerakan #BijakBerplastik patut diapresiasi apalagi bekerjasama dengan Grab Indonesia dalam mengantarkan sampah plastik ke Bank Sampah! Salut!

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga kita makin peduli ya makneng

      Hapus
  5. Aduh duh duh.. makasih remindernya ya Uli 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah pengen tahu juga kalo mayo sampah kosmetik gimana ya handlenya?

      Hapus
  6. Aq lagi belajar nih buat berpikir dulu sebelum beli, supaya gak nyampah juga dirumah. Apalagi aq orang nya klo udah liat alat2 dapur murah udah gatel pengen beli padahal gak butuh.

    BalasHapus
  7. Aku nih suka kelamaan mikir kalau mau ngonten hahaha. Padahal hajar aja yaa asal benar dan bermanfaat. Suka maju mundur eh udah ilang vibe postnya~

    BalasHapus
  8. Kalau untuk sampah kecantikan, sekarang mulai banyak brand yang menyediakan spot daur ulang mba, kayak sociolla yang menerima kemasan bekas dari semua brand nanti di tukar dengan point, lumayan point nya bisa buat jajan skincare wkwkwk

    BalasHapus
  9. Bagus bgt insight dr materinya

    BalasHapus

Komen ya biar aku tahu kamu mampir