Belajar Dari Kesalahan Orang Lain Yay or Nay?

Belajar Dari Kesalahan Orang Lain Yay or Nay?

Belajar Dari Kesalahan

Yup! aku sih Yay, namanya hidup memang isinya belajar entah itu dari belajar sendiri, pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, kesalahan diri sendiri bahkan dari kesalahan orang lain. Pengalaman memang guru terbaik dalam menjalani hidup. 

belajar dari kesalahan
Belajar dari Kesalahan

Namun kalau menunggu punya pengalaman sendiri mungkin harus ada effort ya baik tenaga, waktu dan materi. Untungnya sekarang dengan keberadaan sosial media ada saja orang baik yang mau berbagi ilmu dan pengalaman mereka. Nah bagaimana dengan belajar dari kesalahan orang lain apakah efektif?

Belajar dari kesalahan orang lain bagiku cukup efektif sih, apalagi kalo orang tersebut kita kenal dekat biasanya lebih mengena bagi diri kita. Aku sendiri dalam menjalani hidup lebih senang belajar dari kesalahan orang lain, seperti jalan pintas untuk bisa menghindari kesalahan yang sama.

Belajar Dari Kesalahan Mamak

Apa yang kita anggap sebuah kesalahan mungkin bagi seseorang itu bukan kesalahan, misalnya beberapa waktu lalu ada berita viral seseorang ditangkap polisi karena postingannya di sosial media. Bagi si pelaku itu bukan kesalahan melainkan usaha dia mendapatkan hak nya namun bagi hukum dan aku yang menonton itu adalah sebuah kesalahan dan aku bisa belajar untuk lebih berhati-hati dalam mengungkapkan sesuatu di ranah sosial media. 

Nah mungkin apa yang aku pelajari dari Mamak ini bisa jadi bagi Mamakku bukan kesalahan namun dari Mamak aku banyak belajar sehingga aku merasa kehidupan rumah tangga jadi lebih minim konflik, apa saja kesalahan masa lalu yang bisa membuat aku lebih baik?

Jangan Bertengkar Nanti Punya Banyak Anak

Boleh tanya tetangga atau suamiku, rasanya kami tak pernah bertengkar hebat sebab aku hanya merepet saja setiap hari haha. Mamak Papa saat itu lumayan sering beradu argumen, dan aku pernah kesal bertanya kepada Mamak "kenapa sih sering bertengkar tapi anaknya banyak?" menurut Mamak ada perasaan romantis setelah bertengkar hubungan jadi lebih erat dan ujung-ujungnya nambah anak hahaha. Well, sejak hari itu di kepalaku berkesimpulan "ya sudah nanti jangan bertengkar karena bisa punya anak banyak". Awal mengenal suamiku aku juga sudah bilang "ntar kita jangan bertengkar ya? takut anaknya banyak hahaha"

Bertengkar Jangan Merusak Barang

Pernah suatu ketika Mamak Papa ribut, masalah detailnya aku kurang paham. Intinya Mamak merobek banyak lembar uang 50 ribu, Papa hanya bisa pasrah dan anehnya selepas Papa berangkat ke kantor, Mamak memangilku dan beliau minta aku untuk mengelem uang yang sudah di robek tadi hihihi, lantas aku membuat sebuah janji bahwa kalau marah tak perlulah merusak barang sebab bakalan repot sendiri haha. Pelajaran dari pengalaman Mamak ini membuat aku mampu menahan diri untuk tak marah berlebihan, lah berantem aja aku takut, takut banyak anak haha.

Selain dari kedua orang tua aku juga belajar banyak dari orang-orang di sekitarku. Aku bisa terhindar dari hal-hal yang merugikan dengan mengambil pelajaran dari mereka, contohnya suatu ketika temanku berjanji akan mengirim email ke seorang atasan, lalu ternyata dia lupa mengirimnya dan habislah dia dimaki-maki. Dari kejadian tersebut aku tahu bahwa tak bisa sembarang memberi janji kepada orang tersebut.

Belajar dari kesalahan orang lain juga tak mudah karena kadang ada juga rasa ragu yang timbul di dalam hati "ah dia aja tuh yang nggak mampu" dan baru yakin setelah kita mengalami hal yang sama persis lalu menyesal tak mengambil pelajaran saat itu.

Aku pribadi berpikiran bahwa belajar dari kesalahan orang lain adalah jalan ninjaku, aku nggak perlu melakoni hal yang sama untuk bisa membuktikan diriku berbeda. Tapi memang benar baru kapok tuh kalau kita yang mengalaminya, tapi disaat ada pilihan untuk tak mengalami hal yang sama mengapa harus rela salah ya kan?





0 Komentar

Komen ya biar aku tahu kamu mampir