Vietnam "Ketika aku menjadi Wisatawan"

Vietnam "Ketika aku menjadi Wisatawan"

Rame tapi teratur
Kasus kematian karena kopi Vietnam yang diracuni, membawa anganku di tahun 2011 , dimana aku rela keluar dari penginapan hanya untuk memyeruput nikmatnya kopi es Vietnam, ahh memang beda enaknya kopi Vietnam ...


Well, finally setelah Sekian lama aku mendengar temanku mondar-mandir berlibur ke Vietnam, akhirnya September 2011 akupun berlibur ke Vietnam. Rasanya sampai aku bosan mendengarnya dan selalu ada tanya "apa sih bagusnya Vietnam ?" Perjalanan Jakarta - Vietnam akan memakan waktu selama 3 jam terbang diudara. kupikir akan membosankan ternyata tidak karena disebelah ku adalah seorang perempuan berdarah batak, alhasil selama 3 jam kami lahap dengan kombur (saling bicara). Dan pesawatpun mendarat disambut rintik kecil sang hujan di Ho Chi Minh City. Setibanya didalam bandara kita masih melakukan check imigrasi dan setelah semua beres kami langsung menuju money changer yang ada didalam bandara, akupun menukarkan 100 USD menjadi uang Vietnam (Mata Uang Vietnam adalah dong ditulis VND) dan lumayan kaget ketika uang 100 USD ku menjadi 2.100.000 VND ( 1 USD = 21.000 VND, 1 RP = 0.59 VND) Woooowwww...here you are, in Vietnam you will become a millionaire , yup terjawab sudah satu pertanyaan ku kenapa teman ku suka kemari !!! (Ref. Tukar uang di bandara saja harga sudah OK dan tak perlu nego) 

Wisata Pagoda



Keluar dari bandara sudah ada taksi dari hotel yang menjemput kami, menurut temanku pesan taksi dari hotel jauh lebih murah daripada harus naik taksi dari bandara. Kalaupun harus dapat taksi dari bandara maka pastikan anda melakukan negoisasi. Perjalanan bandara menuju hotel membuat aku terdiam, kiri-kanan jalan terlihat tidak rapih, bangunan juga tak semegah Jakarta, serasa aku berada disalah satu kota kecil di Indonesia bukan di luar negeri seperti isi kepala ku selama ini. 


Tibalah kami di hotel ala bagpacker biayanya 11 USD per malam, cukuplah untuk perjalanan kali ini , shower dengan air hangat, double bed, included breakfast, yang pasti bersih.  (Ref. Hotel Nguyen Khang, 283/25 Pham Ngu Lao Street, District 1 Ho Chi Minh City). Malam pun semakin larut dan sudah saatnya perut diisi dengan makanan. Karena makanan halal sangat susah didapat maka dengan bismillah hanya memesan "pho" makanan khas Vietnam berupa mie berkuah diberi daging dan sayuran seperti touge, kemangi dll makanan seperti ini harganya 30.000 VND - 45.000 VND. Sebelum kembali ke hotel kami terlebih dahulu mampir ke travel untuk memesan tour 1/2 hari. 


Di Ho Chi Minh sangat banyak travel yang bersedia mengantarkan kita ke berbagai tempat wisata. Masalah harga lagi-lagi kita harus menawar. Pilihan pun jatuh ke tour 1/2 hari ke tempat wisata perang Vietnam bernama "Cu Chi (baca : Gu Chi). Biaya per orang adalah 4 USD belum termasuk biaya tiket masuk ke lokasi wisata, hanya biaya guide dan transportasi PP.


 9 September 2011 , Pagi ini aku bangun dan memberi selamat ulang tahun untuk orang terkasih ku di Indonesia sekarang sudah jadi pak suami, SMS terkirim biaya cukup mahal Rp.4.000 per SMS, so lebih baik kalian beli kartu telepon Vietnam hanya 100.000 VND (Rp.50 ribu) jadi akan lebih hemat bila ingin memberi kabar dengan keluarga di Indonesia. 

Perjalanan ke Cu Chi akan ditempuh selama 2 jam perjalanan, dan dalam perjalanan kesana kami mampir ditempat kerajinan tangan. Mereka membuat lukisan dari kulit telur, indah dan semakin indah karena semua dikerjakan oleh orang-orang tak sempurna ( baca : cacat). Dan sangat tidak disarankan berbelanja disini karena harganya bisa 3x lipat dari harga pasar biasa, jadi belanjanya nanti saja di pasar traditional ala tanah abang yang bernama "Benh Than Market". 


Cu Chi adalah wisata alam, hanya berupa hutan yang berisi sejarah perang. Didalamnya kita akan temui bunker dalam tanah, bagaimana kisah para tentara Vietnam mengalahkan Amerika hanya dengan jebakan-jebakan sederhana. Tiket masuk 80.000 VND bagi turis asing dan 20.000 VND bagi pemilik KTP Vietnam. Ada rasa haru, pemerintah sepertinya ingin semua rakyatnya mampu menikmati apa yang bisa dinikmati turis asing sehingga harga khusus diberlakukan bagi masyarakat Vietnam. Selama kami berada dikawasan ini Rocky (Tour Guide) berceloteh tentang kisah perang, dibenakku hanya ada rasa "duh kok di Indonesia gak bisa begini ya ? Mereka begitu bangganya meperkenalkan "Cassava a.k.a Singkong sebagai makanan tentara dikala perang. Rocky menjelaskan dengan mimik haru sehingga bule-bule lain begitu takjubnya melihat wujud "cassava"...lagi hatiku berkata ya ampuun ini mah di Indonesia masih jadi bahan pokok, tapi kita tak pernah membanggakan si cassava ini, jadi jangan kaget kalau suatu saat "cassava" ini lebih dikenal makanan Vietnam daripada bangsa kita. Padahal ditanah tercintaku "cassava" ini hanya tinggal tancap maka tumbuh. 


Bule-bule terkagum menikmati cassava ini "delicious" katanya. Perjalanan kami berlanjut menuju bunker rahasia, tentara Vietnam biasanya menggali bunker berliku-liku kedalam tanah, atasnya akan ditutupi daun-daun sehingga musuh tak mendeteksi keberadaan bunker. Lagi teman hanya berupa lubang itu jadi acara menakjubkan, bule-bule berebut mencoba memasukinya , lagi nih bathin ku bilang "mashaallah hanya begini saja aku sampai kemari ?? helloo apa yang terjadi dengan sejarah bangsaku ahh kebanyakan skenario sih jadi gak tau sejarah yang benar yang mana !! Mumpung aku sudah kemari akupun tak mau ketinggalan mencoba masuk kedalam lubang itu, khawatir badan montokku tak bisa masuk, akupun meloncat masuk huffff..horrreee aku masukk..berjongkok masuk kedalam dan menutup lubang..time up aku harus keluar dan "Rocky help me i can not out from here" hahahahha bule-bulepun mendapat hiburan tambahan dari kegagalanku keluar , Rocky dengan sekuat menarikku keluar... Selanjutnya Rocky bercerita tentang jebakan-jebakan yang dibuat untuk mengalahkan Amerika kala itu, luar biasa sejarah begini saja mampu menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Vietnam. Perjalanan di Ho Chi Minh lainnya masih banyak hanya saja karena temanku sudah sering kemari maka yang paling direkomendasi adalah Cu Chi, selain itu di Ho Chi Minh masih ada wisata yang layak dikunjungi yaitu Me kong Delta, kita akan menelusuri sungai dengan perahu dan akan disuguhi buah-buahan dan untukku tak ada istimewanya karena naik perahu menelusuri sungai-sungai panjang di kapuas sudah puas kulakukan. (Ref. Vietsea Tourist, 239 Pham Ngu Lao, District 1 , Ho Chi Minh City). 

Tunnel "bunker" yang jadi favorit Wisatawan


Di Ho Chi Minh kita bisa mencapai tempat-tempat wisata dengan hanya berjalan kaki, udara yang segar membuat perjalanan kaki begitu menyenangkan, banyak taman-taman tempat orang berolah raga di taman itu ada alat-alat olah raga disediakan untuk umum, sepanjang jalan utama terlihat bunga-bunga (Mawar, Krisan) warna-warni rapih bebaris menambah keasrian kota. Hal ini juga membuatku takjub terbayang dinegeri ku dimana fasilitas umum selalu saja dirusak dan tak bisa dinikmati rakyat tentunya yang merusak juga rakyat. Disini sepertinya semua orang sangat menghargai apa yang diberikan pemerintah. 

Kabel listriknya wow bingit



Ternyata jalan kaki sepanjang 3 KM bukanlah hal aneh disini dan saat temanku bilang it'not far just about 4 KM tercekat mata membayangkan betapa nafasku akan habis melakukan aksi ini, kenyataannya benar bahwa 4 KM sangat dekat hal ini tentu saja dikarenakan udaranya masih segar, banyak pohon-pohon sepanjang jalan sehingga udara begitu segar dan membuat kita menikmati wisata "jalan kaki ini" (Ref. usahakan bermukim di district 1 HCMC karena kita bisa berjalan kaki ke beberapa tempat wisata). 


Dihari ke 2 aku berada di HCMC membuat aku tak menyesal melangkahkan kaki kemari. Sangat membuat hidup damai, rakyat vietnam yang baru merdeka ditahun 1975, bertahun-tahun dimusuhi negara adi kuasa Amerika, dijajah banyak negara membuat negara ini sangat tertinggal dari segala sektor. Tapi penghargaan rakyat akan perjuangan para pahlawannya, menghormati sang pemimpin yang sudah lama wafat "Ho Chi Minh" terpatri didalam setiap jiwa raga rakyat vietnam "Vietnamesse" . Hal ini membuat rakyatnya menerima kenyataan hidup, membuat mereka berjuang bersama menuju kemajuan, sektor pertanian dimajukan bahkan kita sudah merasakan beras yang mereka eksport untuk mensupply kebutuhan pangan kita sampai akhir tahun ini. Setiap sore bisa kita dengarkan suara dari pengeras suara yang nota bene adalah suara dari radio, kutanya pada temanku apa isinya "isinya hanyalah sebuah motivasi untuk menerima hidup, bekerja keras, menjaga lingkungan, meningkatkan sektor pertanian dan lain-lain" mungkin ini seperti zaman dahulu di negara ku RRI berkumandang tapi kini masyarakat bangsaku sudah tak pernah mendengar motivasi dari pemimpinnya karena sudah tak ada rasa percaya lagi.


 Sepanjang jalanan di HCMC terheran aku melihat semberawutnya kabel-kabel listrik, jelas mereka masih tertinggal dari kita mereka mungkin belum mencapai sistem nirkabel wireless. Kutanya apakah kalian tidak takut kebakaran ? NO katanya..ini aman selama kita memakai sesuai kapasitas kita, selalu waspada dan saling mengingatkan. Sesederhana itulah modal mereka menjaga keamanan. Akupun semakin haru melihat kehidupan masyarakat Vietnam. Disembrawut kemacatan tak terlihat Polisi lalu lintas, mereka mengatur sendiri untuk diri mereka, sabar kuncinya. Tanda putaran arah hanya berupa batu batako yg disusun selutut, lucu melihatnya kok kecil banget sih ? ya itu hanya sebuah tanda bahwa anda harus berputar disana ! Lagi ku teringat di negaraku yang sudah lebih maju kalau hanya tanda seperti itu pasti sudah hilang atau rusak. Perjalanan di HCMC selama dua hari memberikan makna hidup yang cukup bagiku, alasan kedua kenapa temanku sampai 5 kali kemari adalah "damainya hidup dengan saling pengertian, semangat hidup sederhana yang bisa membuat semua orang bahagia menerima nasibnya". 



Selanjutnya perjalanan ku adalah dari HCMC menuju Hai Pong , menggunakan Jet Star  selama 2 jam diudara akan membawaku ke Ha Long City, kenapa tidak lewat Ha Noi ??? nantikan kisahnya di bagian 2, ada apa saja di Ha Long City ? 


2011 : @ HCMC : Ho Chi Minh City @ Biaya hidup (Hotel, makan , biaya wisata, taksi ke airport PP) selama 2 hari  : 40 USD 

10 Komentar

  1. Kalo kata suamiku kendaraan motor di jalan raya di Vietnam kayak lalat lagi migrasi saking banyaknya. Bener gak mak?

    BalasHapus
  2. Wuuiihh mantab mak,,itu kabel listrik kaya gitu juga banyak di Jakarta..hehe

    BalasHapus
  3. Wuuiihh mantab mak,,itu kabel listrik kaya gitu juga banyak di Jakarta..hehe

    BalasHapus
  4. Ini perjalan tahun 2011, tapi berasa masih fresh. Gak sabar nunggu cerita part 2 nya :D

    BalasHapus
  5. Wah jadi nggak sabar untuk ke Vietnam, mba. Bagaimana soal makanan ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. makanan halal ada restaurantnya masih lebih mudah nemukan yg halal disini drpd di korea

      Hapus
  6. salah satu negara yg aku suka bgttt... walopun, pernah kena scam di HCMC, ttp aja, aku suka vietnam.. malah udh rencanain pgn balik utk visit halong bay, hanoi dan sapa :) .. singkong yg dksh pas ke cuchi itu enak deh memang mba ;).. apalagi makannya pake bubuk kacang dan gula... :D

    BalasHapus

Komen ya biar aku tahu kamu mampir