Kamu Masih Suka Curhat ?

Kamu Masih Suka Curhat ?

Sssst..plis ya li jangan bilang-bilang ke si A, si B
Ini hanya kita dua aja yang tahu

Iya..iya..  biasanya aku akan begitu, dan lalu teman akan curhat bla..bla. Waktu berjalan dan entah sebab apa aku bertemu dengan teman lain. Dan guess what ? Si teman ini mendadak berbisik "aku mau cerita nih, gak tahan nyimpan sendiri". Apaan , tanyaku. Ituloh si A pernah curhat samaku kalao dia nikah siri ! Hah! Masaaakk, sambutku penuh kekagetan yang membuat senang si teman "yes! Artinya berita ini memang cuman gue yang punya !. Lantas aku tanya, tahu dari mana informasinya ? Dan dengan santai dia jawab , ya si A lah yang cerita. Lalu aku sampaikan pula ke si teman, bahwa tadi aku pura-pura kaget aja, akupun sudah tahu kok, hah? Dia balik bertanya siapa yang infoin ke uli ? Idem si A juga laah.

Terkadang teman sudah menjaga sekuat tenaga untuk tak menceritakan, tapi apa daya ternyata yang punya aiblah yang menceritakannya  sendiri ke beberapa temannya, syukur-syukur dia cuman cerita ke 2 teman, kalo 10 ? Ya sudahlah semua orang akan tahu dan suatu saat dia hadir dengan sebuah tuduhan "lu yang cerita ya?"




Entah kenapa, orang selalu ingin menceritakan 'sesuatunya' kepadaku. Seperti ketika dia ingin resign, ok aku ngaak akan bilang yang lain. Lalu suatu saat ada yang curiga dia bakalan resign, lalu dia datang padaku "ahh ternyata kau yang sebarkan gosip ya". Ketawa aja lihatnya, lantas aku bilang hellooo..lu resign pake ngajuin surat dan syarat kan ? Lantas lu pikir HRD nggak bahas, lu pikir boss lu nggak cerita ke boss si B, si C ? Lalu bos si B, si C lu pikir nggak bahas dengan anak buahnya !!

Terkadang kita pikir semuanya bisa jadi rahasia, bahkan kita sering lupa, penyebab orang mengetahui rahasia kita adalah diri kita sendiri.


Ada lagi nih, tipe yang unik. Dia curhat tanpa embel-embel, tanpa kasih warning, curhat seolah lu boleh cerita atau share info ini kok. Ini biasanya cerita yang asyik-asyik, misal dia habis jadian, atau habis dapat bonus, ata bahkan habis beli daster seksi ! Dan terkadang aku lupa, namun disuatu saat ketemu sohin kami, dan diapun bak memberi kode supaya aku ceritakan apa yang sudah diceritakannya. Lah ini mirip tim sukses jadinya, aku terpaksa bilang "ehh iya loh si B ini kemarin jadian loh ! Diapun akan malu-malu lalu bilang "ihhh uli jangan biilaang doonk !

Terkadang, mendengar curahan tak penting dan bisa menyebarluaskan nya bisa membuat teman kita bahagia bukan main !

Alhamdulillah nya, aku malas untuk curhat ke teman, beruntung aku dekat dengan mamak dan adik perempuanku, jadi hampir seluruh persoalan yang butuh pendengar pasti aku tumpahkan ke dua orang ini. Dan selama ini jujur agak susah juga sih keinginan curhat itu muncul. Karena aku berpikir teralu simple, asli sederhana banget. Kalau aku lagi menemukan sebuah masalah, biasanya aku akan ingat-ingat dulu, ini karena aku berbuat salah yang mana ya ? kenapa aku bertemu dengan masalah ini ? Biasanya sih aku langsung nemuin jawabannya, ohh ini pasti karena aku begini, so cased close deh, nggak perlu aku bahas kemana-mana. Contohnya, pernah sang suami didapati sedang membalas sms mesra seorang perempuan, isinya "mas, ade laper, mas sudah makan ?". Mau teriak? NO, mau tunggu jawaban suami ? Gak usah ! pasti ada aja jawaban yang membuat dirinya nanti akan berbohong untuk sebuah pembenaran. Cukup tanya dia , andai kata ada seorang laki-laki yang melakukan hal demikian kepadaku, apakah aa bisa menerima dengan pikiran jernih "bahwa itu adalah temanku sejak lama dan jauh sebelum bertemu dengan mu ?" Suami jawab "iya, maaf aa nggak sampai berpikir jauh, hanya saja memang dia selalu sms begitu sejak dulu." Well selesai satu poin, bahwa doi sudah minta maaf. Lalu sebuah masa lalu hinggap di kepalaku bagaimana dulu ada seorang istri yang menelponku untuk tak meladeni sms suaminya. See ? Sebenarnya kalau mau merenung inshaallah apa yang terjadi hari ini bisa jadi sebab masa lalu, sebab sebuah perbuatan kita entah kita sengaja atau nggak yang penting kita pernah lakukan. Dan karena memori itu pula aku tak ingin memperkeruh atau mempersoalkan hal itu, satu yang pasti mengingatkan sesama itu penting, setelahnya dia mau dengar apa tidak bukan urusan kita lagi.

Dan selalu sih kutemui orang itu nggak pernah bisa curhat hanya kepada satu orang, seseorang itu punya beberapa teman yang dianggap dekat dengan passion yang berbeda-beda, akupun begitu, ketika di dunia blog bisa jadi aku hanya merasa nyaman dengan si Z, untuk dunia kerjaan meski si Z ada tapi aku nyaman nya dengan si V. So jangan percaya kalau hanya lu yang tahu tentang curhatan seseorang, karena dengan mempercayai dalil tersebut maka semakin besar keinginanmu untuk menceritakan kembali curhatan temanmu, tapi kalau lu anggap bahwa dia curhat ke orang lain juga maka keinginan menceritakan kembali itu sudah menipis, percaya deh !.

So ladies, gimana sih supaya bisa menahan diri untuk tidak curhat ? Semoga beberapa tips ini bisa bermanfaat ya :


DEKAT DENGAN KELUARGA

Hubungan yang harmonis dengan anggota keluarga entah anak, suami, orang tua, adik beradik bisa meminimalisir keinginan untuk curhat dengan orang lain atau di sosmed. Aku dari jaman naksir-naksir cowok, sampai menikah ya bisanya curhat hanya sama mamak. Sampai-sampai terkadang teman-teman mengganggapku minim masalah karena mereka tak pernah mendengar aku curhat ini itu. Bahkan ketika harga cabe selangit aku hanya bisa menelpon mamak, menanyakan apa di kotanya harga cabe mahal ? Iya katanya dan lalu aku diberi tips pula supaya bisa masak makanan pedas meski harga cabe selangit , kalau risau hati kita sudah selesai dengan orang terdekat apakah mungkin masih ingin curhat ? Rasanya tidak ya ..


BERSYUKUR

Resep paling jitu itu adalah bersyukur, dengan rasa syukur sepertinya kita akan bisa nerimo. Kurangnya rasa syukur sering membuat kita merasa selalu kalah dari teman kita, pada akhirnya sikap ini membuat kita mudah mengeluh, mudah mencari alasan-alasan untuk memenangkan diri sendiri. Pokoknya bersyukur ajalah, orang punya mobil awak bersyukur punya motor, orang punya motor awak bersyukur masih bisa naik angkot..kelar masalah !

BERPIKIR POSTIF

Terkadang orang nggak niat curhat cuman hanya nyeletuk lagi begini begitu, tiba-tiba kita menanggapinya negatif, idiiihh baru segitu aja udah koar-koar, sssttt...stop moms, bangun pikiran positif didiri kita, bahagialah ketika memang orang lain berbahagia, konon pula ada survei bahwa orang berjiwa positif itu lebih sehat dan lebih barokah hidupnya. Kalau teman sedang sedih ya jangan dikatain cengeng, karena situasi kebahagiaan, kesedihan itu tak ada standardnya kan yes ?


Sepertinya hanya tiga itu saja sih jurus jitu mengurangi diri dari mengeluh yang berujung curhat.. boeh donk bagi-bagi juga apa sih yang membuat kamu untuk curhat ke teman atau sosial media ?











4 Komentar

  1. aku tipe orang yg susaaaaah banget curhat sama orang lain, palingan sama ibuku ... prinsipku curhat itu harus yg ada solusinya, bukan nambah masalah baru (jadi ladang gosipan) atau karena enggak ada bahan obrolan

    gara2 aku enggak pernah curhat, orang lain mikirnya hidupku enak2 aja huehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah iyakan hihihi, jd apapun yg kita buat ttp ada komentar ya mak hahaha

      Hapus
  2. ssst..jangan cerita2 terkadang malah jd kode untuk menceritakan dengan orl ya mbak he3...

    BalasHapus

Komen ya biar aku tahu kamu mampir