Duet Maut Kemenkes dan Kalbe Farma Melawan Diabetes

Duet Maut Kemenkes dan Kalbe Farma Melawan Diabetes

20 November 2016 kemarin di kawasan Gelora Bung Karno Senayan (GBK), tepatnya di pintu barat terlihat area menguning, bukan kampanye melainkan banyak masyarakat datang kesana untuk melakukan senam sehat dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia. Dan sekaligus merupakan acara puncak dari sekian banyak kegiatan yang dilakukan oleh Kemenkes (Kementerian Kesehatan) dan Kalbe Farma dengan tema "Indonesia Lawan Diabetes".



Pada 13 Agustus lalu merupakan awal kampanye Gerakan Indonesia Lawan Diabetes, secara resmi dibuka oleh Ibu Menteri dan Launching sebuah aplikasi dari Kalbe Farma yang cukup user friendly yang dapat membantu kita untuk mendapatkan segala hal terkait dengan Diabetes, bahkan aplikasi ini juga menyediakan layanan chatting untuk berkonsultasi dengan para Dokter secara gratis. Aplikasi DSC (Diabetes Solution Center) bisa didownload di playstore dan app-store secara gratis.





"Eyes on Diabetes" sebegitu pentingkah kita fokus terhadap Diabetes ? Jawabannya HARUS, karena dari informasi yang disampaikan Ibu Lily Sulityowati yang mewakili Kementerian Kesehatan merujuk data Internationla Diabetes Foundation pada tahun 2015 menunjukkan bahwa lebih dari 50%  (193 juta orang) penduduk dunia tidak menyadari bahwa mereka telah menderita Diabetes. Merasa hidup tanpa adanya gejala tetapi tak menyadari bahwa konsumsi gula yang tidak dikontrol telah merusak kesehatan mereka. Karenanya kita harus mulai mendeteksi sejak awal, semakin cepat terdeteksi maka semakin cepat pula kita mencarikan solusi untuk meyembuhkannya. Ibu Lily juga mengajak seluruh masyaraka untuk membiasakan hidup CERDIK, yaitu :

  1. Cek kesehatan secara rutin
  2. Enyahkan asap rokok dari kehidupan
  3. Rajin berolahraga/aktifitas fisik
  4. Diet Seimbang
  5. Istirahat cukup dan
  6. Kelola Stress
Keenam hal tersebut akan membuat pola hidup yang sehat, mulai dari dalam keluarga dan tularkan kepada lingkungan anda untuk kehidupan yang lebih baik. Selama Agustus dan November ini Gerakan Indonesia Lawan Diabetes telah melebihi 50.000 aksi di 43 kota di seluruh Indonesia dan diharapkan edukasi berkelanjutan tetap berjalan sehingga Indonesia benar-benar bisa memperkecil angka penyakit Diabetes dimana saat ini dari data klaim BPJS termasuk penyakit yang menyedot biaya terbesar untuk kelompok katastropik.



Sejalan dengan Ibu Lily, Direktur Kalbe Farma Bapak Ongkie Tedjasurja mengungkapkan Misi utama dari kampanye Indonesia Lawan Diabetes adalah meminimalisir prevelansi penderita Diabetes dan mengurangi beban pemerintah dalam memberikan edukasi mengenai Diabetes. Duet maut antara Kemenkes dan Kalbe Farma dalam melawan Diabetes semakin nyata dengan diadakannya pelatihan khusus kepada tenaga medis sehingga nantinya 1.500 tenaga medis ini bisa menjadi pihak yang akan terus mengedukasi masyarakat untuk lebih peduli memperhatikan kondisi tubuh terhadap bahaya Diabetes.


Hal lain yang cukup membuat kita harus melawan Diabetes adalah kenyataan yang disampaikan oleh Prof. Dr. Agung Pranoto bahwa Diabetes adalah penyakit yang tak bisa disembuhkan, sejak terdeteksi sampai seumur hidup harus rutin mengkonsumsi obat untuk bisa mengontrol kadar gula di dalam tubuh. Diabetes ini semakin berbahaya bila disertai komplikasi, yang mana hanya menyerang pembuluh darah besar dan kecil. Dan komplikasi di kedua jenis pembuluh darha ini sangat banyak seperti jantung, gagal ginjal, kebutaan, dan lain sebagianya. Penggunaan Glukometer bagi penderita Diabetes juga dianggap penting sehingga bisa mengontrol kadar gula dalam tubuh secara teratur. Dan bukan hanya terhadap orang dewasa, kondis anak-anak juga harus diperhatikan karena biasanya anak yang memiliki badan yang gemuk dipastikan menderia Diabetes awal, harus mulai dibiasakan memiliki hidup sehat dengan mengatur pola makan, sering diajak bergerak sehingga anak-anak bisa terhindar dari penyakit berbahaya ini.



Disaat yang sama Sarah Sechan sebagai brand ambassador dari kegiatan kampanye #IndonesiaLawanDiabetes juga memberikan tips dan triks untuk terbiasa hidup sehat yaitu dengan 3 J, sebelum makan maka harus ingat Jumlah, Jenis dan Jadwalnya. Sarah sendiri menyukai makanan manis dan asin dan untuk hidup seimbang maka Sarah selalu menghitung jumlah kalori yang diasupnya, karena sudah terbiasa akhirnya tubuh pun sudah terpola sehingga nafsu makan juga bisa di rem.



Dalam kegiatan ini juga selain diadakan lomba senam sehat, juga banyak booth-booth yang bisa kita datangi untuk memeriksakan kesehatan kita. Program 50.000 aksi juga sudah mendapatkan respon seperti yang diharapkan dan sebagai secara simbolis kemarin juga dilakukan penyerahan donasi sebesar 500 juta yang akan di donasikan kepada layanan kesehatan di berbagai wilayah Indonesia yang memiliki prevalensi Diabetes tinggi.


So bila kamu peduli ayo ubah pola hidup mu menjadi CERDIK ! 






2 Komentar

  1. Merubah pola hidup sangat sulit tidak bisa dilakukan hanya semalam. Tapi harus terus dilakukan agar terhindar dari diabetes.

    BalasHapus

Komen ya biar aku tahu kamu mampir