Karena Aku Egois

Karena Aku Egois

Aku anak perempuan pertama di rumah, meski aku sempat tak dekat dengan mamak namun aku mencatat setiap detail kebaikannya. Aku ini sangat egois, aku berbuat apapun karena diriku, karena nya aku tak pernah berharap imbalan apapun dari mamak, aku tak butuh pujian apapun atas perbuatan ku. Keep calm mak! aku melakukannya karena diri ku bukan dirimu, aku ingin pahala dari sang pencipta so dont say anything to me!.



Mamak sedih melihat aku yang bekerja, memberikan hampir seluruh penghasilanku, tak memiliki kekasih, di rumah membantunya menyetrika, membersihkan rumah dan berbincang dengan mereka, "pergilah bersama teman supaya kau bahagia" begitu pinta nya disela rutinitas ku di rumah, mungkin dikiranya aku jenuh, tapi sungguh aku menikmatinya, aku ini egois, aku pikir allah memberikan aku kesempatan untuk bersama mamak papa, aku mengambil peluang menggetarkan hati kedua orang tuaku sehingga aku akan diganjar pahala, egoisnya aku !




Dan benar saja tepat satu tahun aku 'mengabdi' akhirnya aku harus meninggalkan kedua orang tuaku, akupun menikah, menjadi istri yang konon ridha seorang perempuan itu berpindah menjadi milik suami nya, bukan lagi orang tua yang menyayanginya selama ini. Tak lama menikmati menjadi istri akupun memiliki anak, karena egois maka aku tak ingin menghadirkan orang lain didalam rumah kami (baca ART), aku yakin bisa menghandle semuanya, demi apa sih ? Demi diriku, demi tumpukan catatan kebaikan ku. Awalnya suami bak raja, dilayani pokoknya terima 100%, bagi orang yang mengenalku, mereka tak percaya aku bisa begitu melayani suamiku sedemikian rupa, eh li gaji lu kan lebih gede, lu kan ga pernah masak ? Tapi sekali lagi aku egois, aku bisa melupakan segalanya hanya demi sebuah keikhlasan berimbal kebaikan dari sang pencipta. Tibalah kami memiliki anak-anak, aku hampir menyerah karena ego ku sudah menipis, tapi hatiku masih bertahan dan lalu aku ajak suami berdialog dan deal dia akan membantuku mengerjakan tugas rumah, kami berbagi tugas dan alhamdulillah sampai hari ini kami menjadi team yang sangat baik.

Ya, karena aku egois, maka aku mandikan anakku sendiri di pagi hari supaya kelak mereka tak merindukan momen seperti itu, tak jarang aku harus terlambat sampai di kantor hanya karena menunggu mereka bermain air. Karena aku egois, maka aku bangun dini hari, meramu berbagai bumbu untuk menyajikan masakan terbaik, kelak aku tak ingin mereka merindukan masakan seorang Ibu, dan karena aku egois maka aku selalu menelpon mereka, make a video call (jangan mikirin budget telpon ku, karena aku pengguna XL so its save lah) hanya untuk melihat mereka sedang apa, egois ku juga yang membuat aku tetap memberikan cinta kepada suamiku, dikala lelah bekerja, mengurus rumah aku masih harus memikirkan kebutuhan batin suami dan aku rasa dia bahagia kala aku mengaku merindukan belaiannya, se egois itulah aku !

Kala ada tanya "emang ga capek?", jawabnya ngak, aku bahagia melakukannya, aku melakukkanya bukan karena siapa-siapa melainkan karena aku mau ! Aku ini perempuan egois, yang ingin semuanya hanya karena aku memikirkan kemenanganku, ya karena aku egois !

8 Komentar

  1. ah, aku tertampar dgn artikelmu mak. hail to "selfish" supermoms with all forms of sacrifices! :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah jgn sampe kena tampar bolak balik heheh

      Hapus
  2. semangatnya keren mak... aih, jadi ikutan semangat nih ☺

    BalasHapus
  3. Egois yang cantik kakak.Semangat selalu ya.

    BalasHapus
  4. Emak sholehah.. egois spt ini mah kudu dan wajib buat emak2 manapun. Aku terharu..

    BalasHapus

Komen ya biar aku tahu kamu mampir