Dunia Notifikasi di Negara Berfollower

Dunia Notifikasi di Negara Berfollower

Hello World,

Ini adalah negeri ku, negeri +62. Orang-orang di negeri ini sudah tak saling sapa, tak pernah ada tanya lagi. Semua mereka simpulkan sendiri dengan sedikit bantuan mesin pencari.

Kami memulai hidup dengan banyak aplikasi. Dulu jangankan nomor rumah, nomor telepon sambungan international kami juga bisa hapal di luar kepala, mendengar tawa, mendengar suara di seberang telepon merupakan pelipur lara, tapi itu jauh sebelum ada notifikasi.


Sekarang kami tersenyum karena notifikasi, aku bisa membedakannya sehingga aku bisa tahu siapa yang menyapa ku hanya dari nada notifikasi nya. Lucunya kini kami bisa saling tidak sapa hanya karena notifikasi.

Kalau BBM kasih petunjuk dengan huruf D dan R, maka konyolnya si Whatsapp cuman kasih notif centang biru tapi menurutku itu adalah pemberitahuan bahwa dia sudah mendengarkan ku. Kami percaya dengan Notifikasi padahal notifikasi hanya sebuah tanda bukan sebuah kebenaran.

Hi World! kau tahu bahwa di negera +62 sering terjadi perdebatan centang dua biru dan centang dua abu, padahal keduanya hanya lambang bukan apa-apa sekedar notifikasi yang membersamai gawai teman hidup kami.



Tentang Notifikasi

Beberapa kali aku melihat timeline yang mempermasalahkan banyaknya notif yang masuk hanya karena dia ditag akun online shop, atau ada status yang komplain dan gemes sama orang yang menonaktifkan centang birunya, bahkan sudah centang biru enggak direspon juga dijadikan status. Kadang aku jadi bingung "hello emang notifikasi bisa apa ?".

Sering kali kita lalai untuk melakukan sambungan telepon, menurut kita orang sama aktifnya dengan kita dalam merespon sebuah obrolan, kita selalu berpikir apa susahnya sih di balas dulu ? Sementara banyak hal yang tidak kita ketahui.

Pernah suatu hari ada teman yang ngedumel "huhu..cuman di baca doang balasnya lama", iya dia yakin itu sudah dibaca dan di download karena notifikasinya bilang gitu. Well, aku pernah melakukan berbagai eksperimen terhadap notifikasi, yah iseng saja sih mumpung sedang di rumah bersama keluarga.

Jangan Percaya Notifikasi

Jadi aku coba kirim pesan ke suami, sementara gadgetnya sedang di pegang anak kami. Pesan terkirim dan langsung centang biru, tapi karena ini percobaan aku tahu ternyata itu belum di baca dia melainkan gadgetnya memang sedang on bersama anak kami. Lalu ada lagi biarin centang abu tapi aku tahu kok kalau dia sudah baca. Well, kembali aku mengirimkan pesan ke handphone adikku. Adikku memang mengatur aplikasi whatsapp nya dengan centang abu, namun begitu kalau aku tekan informasi selalu terinformasikan bahwa dia sudah membacanya, padahal itu handhphone kami taruh di lemari.

Pun begitu denganlampiran yang kita kirimkan, selalu tampak terbaca meski kita tidak memagang gawai. Kebetulan aku suka membuka akun sosial media termasuk whatsapp melalui PC. Oneday di PC aku lihat kalau suami baru saja online beberapa detik lalu, namun tidak membalas sapaanku. Sudah mau marah, tapi aku cek ke gadget dan ternyata di gadget tampak bahwa suamiku sudah 2 jam lalu tidak aktif.

Jadi memang ada perbedaan notifikasi dan sejak itu aku tak pernah mempercayai notifikasi karenanya bila aku memang butuh seseorang dengan cepat maka aku akan menelepon nya dengan menggunakan pulsa bukan kuota. Karena menelepon ,menggunakan kuota tak bisa dikatakan real, dering nya sudah tersambung tapi si empunya gadget malah tak mendengarnya karena memang belum tersambung, dan ini sudah membuat kita bete.

Mengatur Notifikasi

Semua channel sosial media yang ada bisa diatur notifikasinya, jangan sampai berkeluh kesah tentang notifikasi karena sejatinya mereka hadir mempermudah kita bukan bikin runyam. Wall facebook ku bisa di tag oleh siapapun namun aku tak mengizinkannya tampil langsung dia beranda ku, harus aku seleksi terlebih dahulu. Jadi gak bakalan sih aku terganggu kalau ada orang yang mengetag aku, kemudian aku bisa mengatur juga supaya orang tak bisa mengetag aku apapun. Bila ada notifikasi maka akupun bisa mematikannya, akutu cenderung begitu bila di tag teman dalam sebuah status maka untuk menghindari debat aku menghapus penandaan, dan mematikan notifikasinya sehingga hidup menjadi lebih nyaman.


Jadi guys enggak usah pusing dengan notifikasi, kedepankan berbaik sangka. Menguras emosi untuk sebuah ketidak tahuan adalah kesia-siaan. Kalau siap punya akun sosial media maka gunakanlah dengan bijak.

2 Komentar

  1. setujuu mba :). aku sendiri lbh milih utk nonaktifin centang biru. supaya lbh nyaman aja sih. ga ush berharap message cpt dibls. kalo ada biru2nya, akukan lgs kepikiran kenapa yaaa ga direply :p. jd galau yg ada :D

    BalasHapus

Komen ya biar aku tahu kamu mampir