Jadi Orang Baik Sebuah Upaya dan Nasihat

Jadi Orang Baik Sebuah Upaya dan Nasihat

Tema ODOP kali ini adalah tentang menuju perjalanan pulang, kalau udah saatnya kembali mau ninggalin apa sih? Jujurly agak membingungkan menjawabnya, aku adalah tipe manusia yang selow, tipe yang menjalani hidup apa adanya. Bahkan aku tak pernah risau dengan keberhasilan orang, tak pernah merasa makan tak enak, tidurpun selalu nyenyak.

Menuju jalan akhir
Menjadi Orang Baik

Lantas bagaimana menghadapi hari akhir? Jadi orang baik saja! begitu pesan Mamak, dengan menjadi orang baik saja pasti ada saja orang yang tak suka. Selanjutnya pesan ini kini sering aku sampaikan kepada anak-anak, surga itu adalah ridhanya Allah jadi tugas kita adalah menjadi orang baik. Orang baik tentu saja tak lepas dari iman dan sudah pasti memahami apa yang menjadi kewajiban sebagai Hamba-Nya.

Mungkin aku termasuk orang yang tak merepotkan urusan berpulang karena aku terbiasa bertanggung jawab atas semua keputusan yang ku buat, bahkan aku pernah menulis sebuah artikel "tak pernah merasa menyesal" bukan arogan melainkan gambaran dari aku yang selalu bersyukur dan meyakini bahwa ketetapan Allah baik buruk adalah hal terbaik yang aku terima. 

Karena itu pula aku menganggap perjalanan pulang juga sudah ada ketetapannya, selama aku menjadi orang  baik maka aku punya keyakinan untuk bisa mendapat ridha Allah. Lantas apa yang aku persiapkan dan apa yang akan aku tinggalkan?

Entahlah, aku percaya setiap ada kematian rasanya hampir semua orang bersimpati, bersedih, dan dengan ikhlas bisa memaafkan seseorang yang berpulang. Pun sampai hari ini aku masih berdoa untuk diberi umur yang panjang, bisa membersamai anak-anak sampai mereka punya anak hahaha kesannya sih egois tapikan Allah tempat meminta. Gimana kalau nggak terkabul? udah pesan juga sih sama suami, udah bilang ke anak-anak apa harapanku.

Tentu saja jangan punya hutang yang tidak diketahui keluarga inti, punya masalah sama orang ya ceritakan saja supaya keluarga mengetahuinya. Sedangkan untuk terkait ngeblog nggak pernah sih mikirin yah kalau udah berpulang biarkanlah blog ini ada dan tiada. Sebisa mungkin selama ini mengisi  blog dan membuat konten dengan hal-hal baik.

Nah belajar dari Mamak juga which is beliau tuh dari muda sudah menyiapkan keperluan mayyit namun kata Mamak semakin tua ternyata semakin deg-degan menuju ke sana, yah samalah seperti pas hamil makin dekat HPL makin deg-degan nggak karuan. Jadi udah benar sih Allah merahasiakan kapan kita berpulang ya kan? Kalo nggak kebayang deg-deg syernya kek apa.

Untuk urusan ibadah ya jelas aku lakukan juga, pokoknya jalani aja dengan tetap berniat menjadi orang baik. Warisan apa yang mau ditinggalkan? Sama seperti Mamak Papa nggak ada kalau itu bicara harta benda. Ada baiknya kami semua adik beradik tak pernah meributkan apa yang ada pada orang tua kami. Kami nggak pernah mengandalkan satu sama lain namun kami tahu disaat butuh pertolongan maka keluarga adalah orang pertama yang dihubungi, that's why ya aku suka heran kalau ada orang yang kesusahan tapi tak melibatkan keluarganya.

Jadi kalu cita-cita pengen berpulang dalam keadaan baik maka lakukan hal baik, aku dulu pernah tersadar karena kerap memanjatkan do'a supaya husnul khotimah, lah gimana mau husnul khotimah kalau pas di kantor ngeghibah, pas dijalan scrol sosmed. Alhasil sejak itu aku berusaha sepanjang perjalanan membaca ayat al-quran, bersholawat dan ketika bersama anak suami mengajak sholat berjamaah, intinya memperbesar peluang husnul khotimah inshaallah.

Pokoknya bagiku jalani saja dengan selalu menjadi orang baik supaya endingnya baik.


0 Komentar

Komen ya biar aku tahu kamu mampir