Aku Tahu Apa yang Ku Mau : Cara Menetapkan Batasan untuk Kesehatan Mental

Aku Tahu Apa yang Ku Mau : Cara Menetapkan Batasan untuk Kesehatan Mental

Kunci bahagia itu banyak, dari yang sederhana sampai kompleks namun yang pasti hal mendasar adalah kita harus punya kemampuan menerima diri sendiri. Lah? emang ada gitu yang nggak mau menerima diri sendiri? Banyak! Dan faktor ini sedang marak menjadi pemicu gangguan kesehatan mental.

Jaga Kesehatan Mental
Health Boundaries

Aku pribadi bisa santuy dalam melakoni kehidupan ini karena aku sudah mengenal diriku, aku sudah menerima diriku, aku tahu apa kelebihanku dan aku tahu apa kekuranganku. Dengan begini rasanya nggak ada alasan untuk mengeluh, ada banyak alasan untuk tetap bersyukur.

Aku juga nggak pernah memusingkan apa kata orang tentangku, aku juga nggak kepo dan terkesan cuek dan sejauh ini aku merasa semua sudah pas porsinya, nggak berharap lebih tapi sudah memenuhi definisi bahagia buatku.

Yuk cari tahu bagaimana aku menjalani hidup dengan santuy tapi hidupku juga penuh warna! 

Kenali Dirimu!

Tips pertama yuk kenali dirimu, dengan menggali potensi dan kekurangan biasanya kita bisa lebih paham apa yang kita inginkan. Sejauh apa boleh berjuang dan tahu kapan untuk menyerah. Memiliki harapan dan motivasi itu baik tapi akan lebih baik ketika kalian tahu kapan harus menyerah. Dengan mengenali diri kalian akan mudah untuk menerima papaun keputusan yang kalian ambil.

Hindari Rasa Sesal

Seseorang berlarut dalam sebuah masalah menurutku karena penyesalan. Aku tak pernah menyesal sebuah tulisan yang pernah aku bagikan. Rasa sesal kerap membuat kita terjebak dan berandai-andai namun keadaan tak juga berubah. Menghindari penyesalan akan mudah dilakukan bila dalam bertindak kita sudah mengetahui segala konsekuensi yang muncul.

Percaya Diri Bukan Sombong

Kunci lain untuk punya batasan yang jelas adalah percaya diri, dengan percaya diri maka kita akan mampu mengabaikan pendapat toxic, tak mudah baper dan akan punya daya juang yang kuat. Percaya diri itu beda ya dengan menyombongkan diri, kadang orang susah membedakannya, alih-alih dapat dukungan yang ada malah perundungan.

Evaluasi Diri

Meski aku santuy dalam menjalani hidup, namun aku kerap mengevaluasi diriku, ada banyak juga yang aku perbaiki. Misal kebiasaan tak puas dengan hasil kerja orang lain akhirnya bisa aku perbaiki karena kerap mengevaluasi diri. Evaluasi diri biasanya aku lakukan ketika aku sedang rileks, ketika aku sedang berdoa dengan adanya kemauan mengevaluasi diri biasanya aku akan mampu memahami tindakan orang lain.

Jangan Ukur Kemampuan Orang Dengan Standar Mu!

Kadang suka bete sendiri karena kita menganggap orang tak setangguh diri kita. Perasaan ini hanya akan membebanimu, cobalah memahami orang lain tanpa ekpektasimu. Pasti akan lebih enjoy dan kita bisa menemukan alasan mengapa dia tak sama dengan kita.

5 hal di atas mampu membuatku tetap bahagia, dan aku merasa udah mendapatkan balance worklife. Meski bekerja aku masih bisa mengurus keluarga, meski mengurus keluarga nyatanya aku masih bisa menjalani hobi ngeblog atau sekedar ngabisin waktu dengan nonton drakor.

Pekara orang punya penilaian dan ekspektasi terhadap diriku maka itu sudah bukan urusanku lagi, toh dalam hidup ini ada hal yang memang diluar kendali kita dan serahkan pada sang pencipta untuk membereskannya!




0 Komentar

Komen ya biar aku tahu kamu mampir