Ketika Anakku Akrab dengan Nebulizer

Ketika Anakku Akrab dengan Nebulizer

Kanda, anak pertamaku lahir diusia kandungan 34 Minggu, diawalnya ada indikasi paru-paru belum terbentuk sempurna, namun seiring tumbuh kembangnya terlihat dari Berat Badannya bahwa semua oke-oke saja. Aku adalah Ibu Pekerja sehingga selama jam kantor anakku berada di penitipan anak, otomatis resiko anak tertular penyakit akan lebih gampang.

Kanda Lagi Diuap


Memasuki usia 8 bulan Kanda tiba-tiba mengalami batuk dan flu. Sebenarnya tidak ada yang aneh, toh batuk sendiri hanya berupa cara Allah untuk menunjukkan bahwa ada sesutu yang sedang tidak beres didalam tubuhnya. Ketika flu menjadi berat maka bayi kecilku mengalami susah nafas dan terapi uap ala ibu rumahan pernah aku coba, sebelum tidur aku teteskan 15 tetes minyak kayu putih kedalam wadah yang berisi air panas, sehingga seisi kamar harum dan hangat wangi khas minyak kayu putih (aku pakai magiccom kecil), efeknya sangat kecil membantu Kanda bernafas lebih lega. Namun ternyata anak kecil belum mampu mengeluarkan dahak ketika batuk sehingga ada kemungkinan dahak menumpuk diparu-paru, lalu dibawa ke dokter dan pertama kalinya aku mendengar istilah "terapi uap dengan nebulizer"

Kayama 

Karena diperkirakan dahak sudah terlalu banyak maka terapi uapa itu dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari, dan biayanya lumayan untuk per harinya. Nebulizer adalah sebuah alat yang mampu mengubah zat dalam bentuk cair menjadi uap. Awalnya aku sempat ragu, amankah? Dan ternyata dengan hasil konsultasi beberapa dokter, ternyata terapi uap ini jauh lebih aman dari pada konsumsi obat oral yang mempunyai efek bisa menumpuk dalam darah, sedangkan melalui Nebulizer efeknya tetap ada namun sangat jarang. Efeknya bisa terjadi bila pemberian tidak tepat dan mengakibatkan keringnya saluran pernafasan atau timbulnya jamur dimulut dikarenakan alat tidak steril.

Kanda usia 8 bulan

Kanda ada beberapa kali diuap sampai aku melakukan beberapa tes terkait dengan penyakit paru-paru, meski dokter selalu meyakinkan aku bahwa semua baik moms, toh BB Kanda juga sangat bagus, tetap saja aku khawatir. Maklum aku terlalu sering mendapat share tentang kematian anak yang disebabkan Pneumonia, ini yang paling aku takut, karena dari banyak cerita semua terjadi mendadak, apalagi Kanda anaknya selalu ceria jadi aku khawatir. Dan akhirnya Dokter membantuku untuk memastikan semuanya, ada beberapa tes yang dilakukan :


  1. Tes darah, semuanya negatif (lupa tes darah apa saja)
  2. Tes TB melalui sistem skoring dan hasilnya negatif.
  3. Tes Mantoux hasilnya juga negatif
Sistem Skoring

karena semua negatif, maka terakhir dilakukan tes alergi dengan hasil ada alergi, nah ketika mau melakukan tes lanjut alergi karena apa dan ternyata agak ribet akhirnya aku memutuskan stopyang penting Kanada tidak ada penyakit terkait paru-paru sampai usia dilakukannya cek kemarin. Dan ternyata seiring waktu perlahan aku bisa pastikan penyebab alergi Kanda adalah coklat, tapi tidak semua jenis coklat dan disini aku juga masih bingung mengkategorikannya. Makan roti coklat OK, minum apa saja yang bercitarasa coklat maka kanda akan batuk dan sesak.



Kemudian anak keduaku lahir dengan cukup bulan, namun diusia ke 8 bulannya kembali anakku mengalami sesak secara tiba-tiba, kali ini aku langsung membawanya ke rumah sakit karena aku lihat anakku Kayama sangat sesak, perutnya sampai kempis dan diantara batas perut dan paru membentuk segitiga setiap dia tarik nafasnya, dan benar kekhawatiranku, malam itu dokter langsung menyuruh Kayama dirawat. Kembali Kayama harus diuap, sehari sampai 4 kali, sempat dipasang selang untuk membantu memberi oksigen. Duh Ya rab jangan Pneumonia plis, begitu harapku. 5 hari anakku di rawat dan dokter menyarankan agar aku hati-hati. Selang 7 hari kemudian tetiba Kayama sesak lagi, lagi-lagi mendadak terjadinya. Sore itu aku lihat hidungnya mulai ada ingus nya, dalam hitungan menit aku lihat perubahan nafasnya menjadi semakin cepat, dan lagi aku segera membawanya ke rumah sakit, langsung dokter dengan instruksi yang sama "rawat"! Duh kenapa? 

Kayama

Akhirnya dokter menyuruh rontgen, dari hasil cek darah terlihat ada infeksi, lalu hasil rontgen menunjuukan Kayama Pneumonia dan tergolong hyper ... (lupa) intinya paru-parunya sangat sensitif, begitu flu maka paru-paru langsung tertutup oleh dahak dan pasti menyebabkan Kayama sesak. Namanya sakit ya begini, Kanda yang lahir kurang bulan malah parunya Ok saja, ternyata Kayama yang mempunyai masalah. Akhirnya dokter menyarankan agar aku membeli Nebulizer sebagai pertolongan pertama bila terjadi kembali.


Dari penjelasan dokter terapi uap menggunakan Nebulizer itu lebih aman dari pada langsung memngkonsumsi obat-obatan. Apa tidak kecanduan dok, tanyaku? Emang narkoba sahut dokternya. Wong ini tujuannya jelas, kalo Kanda dulu tujuannya lebih untuk mengurangi lendir karena belum bisa buang dahak lewat batuk, nah Kayama tujuannya beda, lebih untuk melebarkan saluran nafasnya, sesaknya terjadi karena ada penyempitan. Beda indikasi maka obatnya juga beda toh! Kalo semua baik-baik saja yang gak usah diuap, uap hanyabila anak sesak yang membuatnya tidak seperti biasa.

Dokterpun memberikan penjelasan tentang tarikan nafas bayi yang normal, kalau bayi baru lahir normal tarikan nafasnya mencapai 60 tarikan permenit, nah untuk Kayama yang sudah mulai mencapai usia setahun maka dikatakan normal bila tarikan nafasnya tidak lebih dari 45 tarikan nafas permenit, nah akhirnya aku sekarang bisa mempunyai ukuran, dan bila sudah lebih dari 50 kali maka aku akan minta ijin dokter untuk melakukan uap kepada anakku.

Ada beberapa indikator normal pernafasan bayi :

  1. Dalam 1 menit ada 60 tarikan nafas
  2. Bila dalam kondisi tenang bernafasnya tenang dan akan cepat dalam keadaan aktif

Indikator pernafasan bayi yang tidak normal dan berbahaya adalah :

  1. Bila bayi bernafas lebih dari 60 kali per menit, atau lebih 45 kali bila sudah 1 tahun ke atas
  2. Hidung anak kembang kembis dalam bernafas
  3. Terdapat cekungan diantara perut dan dada membentuk segitiga cekung , artinya anak sudah bernafas berat dan menggunakan oto bantuan untuk bernafas
  4. Ada suara dalama tarikan nafasnya
  5. Terjadi pemberhentian nafas dalam hitungan, atau istilahnya memiliki jeda lebih dari 20 detik
bila ke lima hal tersebutterjadi, saran saya lupakan semua teori yang ada di google, segera bawa ke dokter anak, meski tetangga bilang anak lo ceria, udah bawa saja untuk penanganan yang tepat. Kayama mengalami poin 3 dan ketika dokter melihatnya sudah kasihan karena anakku sudah bernafas menggunakan otot bantuan.

Dan Alhamdulillah Kanda , Kayama sudah terbiasa dengan Uap, awalnya menangis lalu kemudian mereka seperti sadar bahwa ini sebuah kebaikan dan karenanya aku membeli alat sendiri, bukan untuk gaya-gayaan melainkan efisiensi, bayangkan sehari bisa 4 kali uap berapa uang yang harus aku keluarkan. Tetapi bila aku khawatir tetap aku langsung membawa ke dokter.


Dan dalam penggunaan alat nebulizer ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

  1. Lakukan tas petunjuk atau saran dari dokter
  2. Pastikan alat nebulizer steril
  3. Pastikan obat dan dosis yang diberikan sudah tepat
Saya setiap mau melakukan nebulizer akan konsultasi via whatsapp dengan dokter, sekalian menginformasikan umur anak dan berat badannya, hal ini untuk memudahkan dokter memberikan dosis yang tepat untuk anak-anak saya.


Rasanya tegang, bila tetiba mendengar nafas anak sudah sedikit lebih cepat, rasanya tidur tak boleh pulas, setiap terjaga aku akan memegang ddanya, menghitung tarikan nafasnya, sedih! Tapi harus dilewati dan dihadapi, karenanya kena ada bencana asap, ada berita anak-anak yang meninggal karena kesulitan bernafas , aku tidak bisa berbuat apa-apa selain berdoa dan mendonasi kebeberapa tempat dan justru ketika ada yang menantang "ajak anak lu main kesini supaya lu tahu kondisi kami", bingung saya mau jawabnya karena sejatinya aku dalam keadaan panik setiap hari, ya paling tidak sampai hari ini, bila anak flu sedikit saja aku sudah tak bisa pulas dalam tidur, anakku ku tidurkan di atas dadaku agar aku bisa tahu dia masih bernafas.

Mohon doanya untuk kesehatan semua anak-anak dinegri ini aamiin allahumma aamiin.










10 Komentar

  1. abhi dulu pernah sekali sampai di nebu, tapi syukur ga berlanjut lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya anak2 mmg rentan ya, moga2 anak2ku jg bs pulih seiiring nambah umurnya aamiin

      Hapus
  2. Nah, kalo punya baby, sebaiknya kita juga nyiapin nebulizer sbg salah satu bagian dari alat P3K, Mbak Uli. Kan bisa digunakan untuk yg dewasa juga.
    Semoga sehat selalu dengan dedek ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya,akhirnya jd bagian yg penting,aamiin makasih mas nuz

      Hapus
  3. semoga sehat selalu anaknya ya

    BalasHapus
  4. Aamiin, terimakasih mak

    BalasHapus
  5. Sedih pas lihat si kecil sakit ya, mba :(. Semoga si kecil sehat selalu ya, mba. Kuat kuat dan kuat. Amin. Terima kasih sudah berbagi, mba

    BalasHapus
  6. semoga lekas sembuh ya. mamanya yang sabar.

    BalasHapus

Komen ya biar aku tahu kamu mampir