Menikah dengan Duda Yay or Nay

Menikah dengan Duda Yay or Nay

Sebenarnya bukan kapasitas ku untuk berbicara judul diatas. Namun aku berusaha berbagi pengalaman saja, keputusan dan pengalaman pasti berbeda pada setiap insan, jiiaahhh bahasane haha.
Jadi begini, kemarin ada teman yang cerita ternyata minggu lalu itu akun gosip lagi heboh tentang kasus Dedy Corbuzer, Chika dan Kalina mantan istri Dedy. Informasinya Chika bubar dengan Dedy karena Dedy merasa Chika berusaha menjauhkan Azka anaknya dengan Ibu nya. Kebenarannya bagaimana ? Ah itu enggak usah dikepoinlah. Apa yang dilihat belum tentu seperti yang terlihat. Lalu sebagai seseorang yang nyaris hampir menerima lamaran seorang duda cerai hidup dengan dua anak perempuan maka aku bisa memahami apa yang sedang terjadi.


Tahun 2006 disaat usia ku sudah 27 tahun otw 28 tahun aku masih single, enggak punya pacar tapi kalau sekedar naksir-naksir enggak jelas ya ada sajalah. Sampai suatu saat atasanku memanggil ku ke ruang kerja nya. Beliau ingin mengenalkan aku dengan adik sepupunya yang sudah menjadi duda dalam 2 tahun lalu. Jawabannya baru aku sampaikan setelah 3 hari kemudian, aku berdoa dan sampai pada satu bisikan "buktikan pada semua bahwa lu enggak tukang pilih", bisikan selanjutnya "jodoh itu bukan hanya single, siapa tahu memang jodoh mu duda", apes nya disaat bersamaan entah mengapa bacaan yang ku temui itu tentang pernikahan dengan duda jadilah aku berpikir bahwa memang ini mungkin jalan jodoh kuAkhirnya aku bilang "iyes" ke atasanku. Dan mulailah kami di perkenalkan. Inshaallah sih kalau orang berhubungan dengan aku komen nya "menyenangkan". Akhirnya tibalah hari kopdar aku dan sang duda dan jelas maksudnya sang duda ingin segera memiliki istri kembali. Namun aku punya kendala untuk menyampaikan kepada orang tua ku dan sampai kendala itu teratasi kami tetap meneruskan perkenalan kami. Perlahan dia mulai mengenalkan aku dengan anak-anaknya via telepon karena memang terpisah jarak antara sang duda dengan anak-anaknya. Klop lah sudah, orang tua ku juga sudah memberi lampu hijau, akupun jadi semakin yakin untuk menikah dengan seorang duda.




Hingga suatu saat beliau meminta izin untuk mengunjungi anak-anaknya. Dan di sinilah keraguan ku sebagai seorang ibu sambung muncul bahkan kesiapan untuk menikah dengan duda yang semula sudah yakin iya langsung mentah kembali, sepertinya aku enggak sanggup !

Sebelumnya akupun sempat dibuat melayang bersamanya, dalam artian aku bisa memahami kenapa ada perempuan yang bisa mencintai duda, sewaktu kami jalan-jalan kaki ku mengalami lecet, namun ini aku sembunyikan darinya dan bisa nebak ? Ketika aku duduk tiba-tiba duda ini jongkok dan memasangkan hansaplas di kaki ku oouuwww sweet banget ya duda ini haha sementara dilain kesempatan kalau pria single belum menikah pasti gengsi melakukannya. Aku paham kenapa ada yang rela jadi pelakor haha rupanya pria yang sudah menikah memang berpengalaman meluluhkan wanita, apalagi wanita nya jomblo seperti aku udah deh klepek-klepek haha.

Balik lagi ke inti cerita ya, alhasil aku memutuskan tidak melanjutkan perkenalan kami, i am give up ! Why ? 'Apa yang salah? Semua sudah dijelaskan, apa adek cemburu aku pergi berlibur dengan anak-anak ku ?'. Entahlah sebenarnya bukan cemburu, hanya saja aku merasa itu adalah masalah yang akan selalu ada di sepanjang pernikahan kami nantinya. Apalagi Ayah yang bercerai selalu mempunyai perasaan bersalah pada anak-anaknya, itu menurut cerita duda tersebut. Sampai kapan aku punya hati yang luas untuk mengikhlaskannya pergi menemui anak-anaknya ? Belum lagi memikirkan pertemuan dengan mantan nya yang menetap bersama anak-anaknya. Alhasil aku tahu diriku, aku enggak akan bisa bersikap baik selama nya, aku tahu akan tergoda untuk berbuat tak adil, dan aku tahu diriku bukan malaikat yang tak punya sisi iblis.

Dengan penjelasan ku itu akhirnya dia menerima keputusanku, akupun lega. Chika salah bila dia berusaha menghalangi, karena bila tak rela ya sudah Chika yang harus mundur bukan menjelma menjadi sosok yang tak baik. Dedy sudah benar karena dia ingin menjadi sosok Ayah yang baik. Dulu kata nenek ku kalau sudah ada ibu tiri pasti ada ayah tiri. Dan itu aku pahami benar, dimana kala Ayah memiliki istri baru maka Ayah berusaha menyenangkan istrinya meski itu menjadikannya sosok yang aneh di mata anak-anaknya. Untuk mantan pasangan sebaiknya bisa juga menghargai kehidupan mantan tanpa harus menunjukkan dirinya lah yang terbaik, meski pengalaman beberapa orang yang aku kenal menyatakan bahwa yang pertama selalu menjadi yang terbaik 😀

So kalau aku sih nay menikah dengan duda, kalau kalian yay maka siapkan mental kalian lahir batin, jangan menyesal, jangan menjelma menjadi sosok yang tak baik, terima pasangan dan anak-anaknya dengan utuh, berusahalah untuk berlaku adil kalau aku sih udah give up hehe.





13 Komentar

  1. Kayaknya bakal rumit deh kalo kita nikah sama orang yang udah punya anak dan mantan pasangan. Jadinya ya saya juga prefer yang sama-sama masih single, hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya setuju yang penting bersabar dan restu kedua ortu itu penting

      Hapus
  2. Mamaku nikah dengan bujang dalam keadaan janda ditinggal meninggal (anaknya aku tunggal) Alhamdulillah baik banget, ga seribet yg dipikirkan.Kakak2 sepupuku menikah pula dengan Duda, ya mungkin kehidupannya udah digariskanNya begitu kali ya hehee.

    Siapa sih yang niat pengen nikah sama Duda/Janda? semua Nay..tapi jodoh, wallahu alam yaaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya benar, akupun dulu berpikir demikian sampai aku mengaku ga sanggup itu hehe baru 4 tahun kemudian bertemu jodoh

      Hapus
  3. Love this! Menulis tanpa menghakimi. Dulu aq pernah loh punya cita2 nikah ama duda beda 10taun. Ya karena pengen jd ibu tiri yang baik..Cita2 yg aneh banget dan qodarullah ga kesampaian. Hehe. Karena jodohku ternyata sama2 bujang dan seumuran. Apa yang terlihat memang tidak selalu sepertu yang kita lihat. Jadi ya sebijak mungkin jangan menghujat bapak master dan mba chika.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hhihihi cita2nya nantangin banget hehe..alhamdulillah inshaallah mjd keluarga samara aamiin

      Hapus
  4. aduk saya menikah dengan duda. Emang ada saja masalahnya, apalagi perkara anak. Karena keluarga dari anak akan ikut campur. Si ibu baru harus lebih bersabar. Miskomunikasi sama pak suami sering terjadi

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup, enggak gampang dan bagi ku jelas give up karena i know my self hehe

      Hapus
  5. Kalau sudah jodoh, baik duda atau perjaka gak akan nolak. Semua kehendak takdir

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, yang pnting bisa menyikapinya mbak, poin tulisan ini itu

      Hapus
  6. Woww judul artikelnya menggoda bgt. Jodoh memang misteri ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya, aku aja sampai 32 tahun baru menikah namun ya sekr ga ada beban yang bagaimana mbak, karena dijalani sesuai dengan yang sudah kita putuskan

      Hapus
  7. saat ini aaku lagi deket dengan duda anak 1 udah sayang dan takut kehilangan, disisi lain masih belum siap menerima status dia apalagi orang tua yang slalu bilang kalo bisa dapet yang single aja, jadi sebaiknya gimana?mau mundur tapi takut menyakiti mau maju belum siap semua apapun keadaan kedepannya

    BalasHapus

Komen ya biar aku tahu kamu mampir