Sharing Tips Jadi Ibu Bahagia untuk Ibu di Pelosok Negeri

Sharing Tips Jadi Ibu Bahagia untuk Ibu di Pelosok Negeri

ODOP ISB hari ini sudah hari ke-10 dan tema kali ini adalah ilmu apa sih yang ingin dibagikan kalau ada kesempatan diajak jalan ke luar daerah ?

ulihape.com
ulihape.com


Sebagai seorang istri, ibu dan personal maka aku selalu ingin membagikan tips untuk menjadi perempuan bahagia untuk seluruh wanita yang ada di pelosok negeri. Kadang di sebuah grup ada saja curhat para perempuan dari daerah yang rasanya dia terjajah oleh keadaannya. Ada yang curhat mau beli cendol 4 ribu rupiah saja harus izin, ada yang curhat anaknya enggak gede-gede dan semua hal yang dirisaukan ini belum tentu juga jadi maslaah buat suaminya, namun ketakutan akan sesuatu yang tak disenangi suaminya menjadikannya seperti terbelenggu.

Baca Juga : Kesalahan Istri

Untuk itu ingin banget sharing kepada semua wanita bahwa kita bisa bahagia dengan mudah dengan 4 cara sederhana ini :





  1. Menikah Atas Restu, kunci pertama ketika ingin menikah adalah pastikan kalian mendapat restu, restu seketika bukan karena apa boleh buat, ya usdah kalau enggak bisa dibilang, terserah asal lu merasa sanggup. Bukan..bukan itu bukan restu tapi itu adalah pernyataan ketika kita tak memberikan pilihan pada diri sendiri. Berapa banyak perempuan menikah hanya karena dia merasa pria itu harus menikahinya karena sudah 'terlanjur', berapa banyak perempuan yang ingin menikah hanya supaya dia terlepas dari sebuah kungkungan keluarga?, berapa banyak perempuan menikah hanya demi keadaan ekonomi yang lebih baik ? dan ada berapa banyak perempuan yang membiarkan dirinya terseret dalam kehidupan rumah tangga orang lain? Karena itu bersabarlah, tunggu jodohmu dengan cara yang baik, dan bila orang tua tak memberi restu coba pahami alasannya, coba bersabar dengan berdoa sehingga orang tua melunak karena dia melihat hal yang sama seperti halnya dirimu melihat calon pasanganmu. Restu ini penting supaya kelak ketika kita merasa ada masalah dalam rumah tangga, maka kita tak sungkan untuk bercerita kepada keluarga kita, tanpa restu tentu perempuan akan memilih diam dan bertahan dengan alasan "dulu gue udah dilarang sih". Kebahagiaan itu harus dimulai dengan kebahagiaan dan salah satunya adalah restu.
  2. Pahami Kodrat Seorang Wanita, setelah menikah tentu membuat kita semakin complicated. Susahnya lagi buat wanita pekerja, dikala capek maka dia akan merasa dia butuh istirahat karena sudah ikut membantu ekonomi keluarga. Aku paham benar bagaimana rasanya capek, namun aku memilih untuk memahami kodratku. Meski katanya dalam kitab tugas perempuan itu hanya diatas kasur, tapi rasanya kita hidup pada budaya dimana laki-laki ingin dilayani. Karenanya selalu mengingat fungsi istri dalam sebuah rumah tangga akan mampu mengembalikan kita pada kondisi dimana perempuan adalah tempat dimana seluruh anggota keluarga kembali. Jangan merasa lelah ketika anak merengek untuk dimasakkan mie, jangan mengeluh kalau suami sesekali pengen dilayani padahal dia tahu kita capek. Ingat saja ladies bahwa kalau keluarga bahagia yang paling hepi itu kita, kalau keluarga bersedih maka yang paling sedih itu kita kaum perempuan. So make your choice, pilih lah untuk bahagia.
  3. Masalah Ada Lengkap dengan Solusi, kalau saat ini merasa suami pelit, maka coba teliti lagi apa yang salah? Bisa jadi kita penyebabnya, kalau suami kasar coba teliti lagi apa sebabnya ? mungkin kita yang tak menghargainya, kalau anak-anak membuat susah, coba cek apakah kita sudah memberikan hal-hal baik bagi mereka ? Ingat ladies masalah itu ada solusinya, hanya butuh tenang, tarik nafas panjang dan terima keadaan maka inshaallah solusi pun akan muncul dihadapan.
  4. Saatnya Bicara, bicaralah bila poin 1 - 3 sudah dilaksanakan namun masih tak bahagia maka saatnya bicara! Jangan pendam! Saat ini banyak komunitas, wadah untuk mengadu. Menanggung beban sendirian bukan tugas kita. Menanggung dosa atas segala perbuatan kita ada bagiannya di hari akhir, selama di dunia maka bebaskan diri dari duka, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Kirim pesan kepada keluarga, curhat kepada orang yang dipercaya, dan segera bebaskan diri dari penderitaan, jangan biarkan salah langkahmu membungkam kehidupanmu.
Siap untuk bahagia ? Keputusan ada pada kita !