Pengalaman Pertama Bertemu Dokter Tumbuh Kembang

Pengalaman Pertama Bertemu Dokter Tumbuh Kembang

Kanda anak pertama ku baru bisa bicara saat menjelang usia empat tahun. Kenapa enggak dibawa ketemu Dokter Tumbuh Kembang Li? Takut! Iya aku takut membayangkan bertemu Dokter Tumbuh Kembang, ada banyak alasannya "enggak mau disalahkan, biaya atau bahkan tak mau menerima kekurangan anak" mungkin itu beberapa alasan yang membuat aku urung menemui Dokter Tumbuh Kembang.

Tapi kata orang pasti ada yang pertama kalinya untuk semua hal, setuju? Yes I am, akhirnya seminggu lalu lewat Blogger Crony Community (BCC) aku mendaftar untuk ikut kegiatan Blogger Care yang diadakan BCC dan ternyata salahs atu agendanya adalah membawa anak untuk konsultasi privat dengan Dokter Tumbuh Kembang. Kesempatan baik ini enggak aku sia-siakan. 

Bloggercrony Community (BCC) merupakan salah satu komunitas yang terlibat dalam ajang kopdar seru Festival Komunitas Indonesia di I See Fest 2019. BCC adalah salah satu komunitas dalam naungan Facebook Community Leadership Circles (Facebook CLC) yang mendapatkan kesempatan pameran di Booth CLC No 13 di Area Festival Komunitas I See Fest 2019.

I See Fest 2019 berlangsung sejak 27 September sampai 6 Oktober 2019 kemarin, dan beruntungnya dalam kesempatan ini Booth BCC mengajak blogger untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang diadakan BCC. Aku sendiri mengikuti kegiatan Blog Cehcking dan Konsultasi Gratis Anak dengan Dokter Tumbuh Kembang.

28 September 2019 akupun akhirnya memberanikan diri datang ke booth BCC, sesampainya disana aku langsung bertemu dengan Dokter Tri Gunadi, beliau adalah CEO dari Yamet (Child Development Centre) yang sudah mempunyai 38 cabang. Ehm, rada enggak enak deh feeling sebagai emak hehe dan benar saja begitu berhadapan dengan Dokter Tumbuh Kembang akunya agak shock, how can i like that? Banyak banget pola asuh ku yang menyalahi semua teori parenting tapi pertemuan itu justru membuka mata ku.

Kayama hampir berusia 5 tahun, sejak umur satu tahun menurutku bicaranya sudah banyak (sementara Kanda anak pertamaku baru bisa merangkai kalimat saja usia 4 tahun), namun Kayama cadel khususnya huruf R dia belum bisa bilang R melainkan L, selama ini aku sih santuy ya ges wong cuman huruf R ini loh ya. Lalu sikap Kayama cenderung cuek dan menurutku ya biasa aja toh emang harus care semua gitu? Dan ternyata dari analisa dokter, Kayama mengalami language disorder, tapi bisa diperbaiki dengan melakukan Terapi Wicara (TW).

Dokter Tumbuh Kembang
ulihape.com
Dokter Tri pun memberikan masukan kepada ku, kebanyakan orang tua memang tak mampu bertindak tegas kepada anak-anaknya. Seharusnya aku adalah orang pertama yang harus mengoreksi setiap kata yang diucapkan anak-anak namun memang sering terlewatkan karena menganggap masih wajar. Selanjutnya Dokter Tri menyarankan aku segera memberikan terapi wicara buat Kayama.

Well, pengalaman ini adalah pertama kalinya aku berhadapan langsung dengan dokter tumbuh kembang dan ternyata enggak seseram yang aku bayangkan. Nah next kalian kalau memang merasa perlu bertemu dengan dokter tumbuh kembang jangan khawatir ya, siapkan saja anak dan enggak usah diajari anaknya. Biarkan anak diinterview seperti biasa tanpa persiapan, dan pastikan juga hadir dengan pasangan , hal ini supaya kita sebagai orang tua bisa sama-sama belajar dan bisa saling support bukan saling menyalahkan.

Terima kasih untuk BCC yang sudah membuat aku berani berhadapan dengan dokter tumbuh kembang. Selain berkonsultasi saat itu juga ada sharing session dengan komunitas penyakit langka. Semoga BCC terus bisa menebar manfaat bagi membernya dan pastinya tahun depan wajib ikutan lagi nih!